GoPay
  • Produk

    Transfer

    Transfer ke akun sendiri
    Transfer ke orang lain

    Bayar

    QRIS
    Tokopedia
    Gojek
    Tagihan & pulsa
    Transaksi digital

    Pinjaman

    GoPay Pinjam
    GoPay Later

    Dompet Digital

    GoPay Saldo
    GoPay Tabungan by Jago
    Gopay Syariah
    GoPay Coins
    GoPay Later
    Metode Lainnya
    Laporan pengeluaran

    GoPay Aman

    Perlindungan akun
    Layanan bantuan 24/7
    Jaminan Saldo Kembali
    Perlindungan data & privasi

    Games

    GoPay Games
  • Merchant

    Merchant

    Tentang Merchant
    QRIS Merchant
    GoPay Spiker
    Blog Merchant
  • Perusahaan

    Perusahaan

    Tentang GoPay
    Siaran pers
    Pertanyaan media
    Pintar Bareng GoPay
    Karier
  • Bantuan

    Help

    Bantuan Pengguna
    Bantuan Merchant
Unduh

Share

Mengapa Ada Istilah Market Bullish atau Bearish?

11 Agt 2022

•

10

Mengapa Ada Istilah Market Bullish atau Bearish?

Kamu pasti pernah mendengar atau membaca, “Wah pasar lagi bullish banget nih,” atau kamu melihat salah satu influencer saham yang mengeluh, “Kenapa bearish banget sih.”

Nah, yang jadi pertanyaan kenapa ada dua istilah tersebut. Sebagai investor pemula tentu saja kamu akan menemukan banyak sekali istilah di pasar modal. Berinvestasi saham bakal terasa membingungkan kalau istilah-istilahnya aja belum dipahami. Memahami istilah-istilah investasi dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai investasi. 


Sederhananya bearish dan bullish adalah perumpamaan sebuah tren atau pergerakan dengan nama hewan yaitu, yaitu banteng (bull) dan beruang (bear). Banteng menyerang lawannya dengan menanduk dari bawah ke atas, sedangkan beruang menyerang dengan mencakar menggunakan tangannya dari atas ke bawah. 

Dalam sebuah tren investasi, biasanya pelaku pasar membutuhkan penanda dalam kurun waktu tertentu untuk memutuskan apakah mereka akan membeli atau menjual sebuah saham. 

Investor akan menentukan strategi agar tidak boncos dalam aktivitas transaksi di bursa. 

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa market bullish adalah aktivitas bursa yang sedang “mengamuk” atau kondisi pasar yang tumbuh positif. Kondisi pasar saham yang berada dalam kondisi bullish umumnya dipengaruhi kondisi ekonomi dan politik yang sedang stabil. Ada juga fase di mana kondisi bullish menjadi tanda bahwa pasar saham baru aja terlepas dari kemerosotan.

Banyak faktor yang membuat kondisi pasar bullish selain makroekonomi. Misalnya, investor melihat bahwa ada prospek cerah pada sebuah industri sehingga mereka berbondong-bondong untuk membeli saham di industri tersebut. Alhasil, karena permintaan saham yang tinggi berpotensi mendorong kenaikan harga saham. 

Hal lain yang lebih teknis dan bisa mempengaruhi kondisi pasar adalah penguatan nilai tukar. Contohnya, kebijakan moneter Bank Indonesia ternyata mampu membuat rupiah menguat secara signifikan dan berimbas pada psikologi pasar yang melihat Indonesia akan tumbuh jauh lebih cepat. Ujungnya, kondisi pasar saham juga ikut terdongkrak.

Sedangkan, market bearish merupakan tanda kondisi bursa sedang “mencakar” ke bawah atau pasar cenderung negatif. Kondisi ini ditandai dari Indeks Saham Gabungan (IHSG) yang terjun bebas atau menurun (downtrend) dalam periode tertentu. Investor yang melihat grafis downtrend cenderung percaya bahwa hal negatif bisa terjadi pada pasar. Efeknya, para investor bisa saja panik dan menjual rugi saham mereka.


Selain bullish dan bearish, ada juga istilah lain yang dikenal sebagai trend sideways. Istilah ini akan muncul setelah tren bullish atau bearish dan menandakan pelaku pasar sedang melakukan konsolidasi untuk menentukan arah tren selanjutnya, apakah akan mengubah arah atau mempertahankannya.

Lalu, bagaimana menyusun strategi dalam menghadapi bullish, bearish, atau sideways? Kunci dari strategi adalah untuk menjaga aset investasi kamu dari kerugian bahkan bisa membawa kamu untuk mengambil peluang dari kondisi pasar tersebut. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu pakai: 

  1. Akumulasi

Strategi akumulasi adalah strategi membeli saham pada area tertentu. Pada fase akumulasi, tidak disarankan untuk mengincar satu titik harga saja, melainkan menggunakan target rata-rata harga beli. Ini mungkin terkesan teknis, tetapi ketika pasar sedang menghadapi kondisi tertentu biasanya akan membuat pola yang bisa kamu baca. Kamu juga perlu memperhatikan laporan keuangan, hasil rapat umum pemegang saham, dan rencana bisnis perusahaan. Hal ini berfungsi untuk menjaga kerugian besar yang harus kamu tanggung jika ternyata asumsi tren kamu tidak sesuai perkiraan.

Strategi akumulasi bisa kamu pakai pada saat kamu melihat ada tanda pembalikan arah dari trend bearish. Harapannya kamu bisa mengoleksi saham pada harga bawah dan kamu bisa mendapatkan capital gain saat harga naik di trend bullish. 

  1. Distribusi

Strategi distribusi adalah kebalikan dari akumulasi, di mana kamu menyiapkan langkah yang tepat dalam menjual saham yang kamu miliki. Ada dua alasan kenapa kamu perlu melakukan distribusi, pertama karena kamu sudah mencapai target expected return yang berasal dari capital gain dan yang kedua adalah mengurangi kerugian ketika melakukan cut loss. Strategi ini bisa dipakai pada dua tren, bullish maupun bearish tergantung pada posisi harga saham yang kamu punya.

  1. Wait and see

Ini adalah bentuk strategi yang paling banyak dipakai ketika berada dalam fase sideways atau kondisi psikologis pasar sedang tidak biasa (terjadi anomali pasar). Hal yang penting dilakukan adalah kamu harus tetap berpikir objektif dan logis. Dari semua strategi yang ada usahakan untuk tidak panik dan FOMO. Strategi wait and see bukanlah membiarkan dan melupakan portofolio kamu dibawa oleh pasar melainkan membaca dengan seksama arah tren selanjutnya sehingga perilaku investasi kamu bisa lebih bijak dan mengambil keputusan yang berdasar, tidak terpengaruh psikologis pasar.

Artikel Terkait

Strategi Ampuh Menabung demi Capai Tujuan Keuangan
22 Juli 2024 • 2 min read
Strategi Ampuh Menabung demi Capai Tujuan Keuangan
Investment
5 Metode Valuasi Startup yang Digunakan oleh Founder dan Investor
11 Agustus 2022 • 5 min read
5 Metode Valuasi Startup yang Digunakan oleh Founder dan Investor
Investment
Waktu Adalah Teman Terbaik Investor
11 Agustus 2022 • 5 read
Waktu Adalah Teman Terbaik Investor
Investment
Ciri Saham yang Akan To The Moon!
11 Agustus 2022 • 5 read
Ciri Saham yang Akan To The Moon!
Investment
Mau Main Saham? Ini Istilah yang Harus Kamu Tahu!
11 Agustus 2022 • 10 read
Mau Main Saham? Ini Istilah yang Harus Kamu Tahu!
Investment
Bagaimana Menentukan Sebuah Saham Layak Dibeli?
11 Agustus 2022 • 5 read
Bagaimana Menentukan Sebuah Saham Layak Dibeli?
Investment

Baru! Aplikasi GoPay untuk kamu

Transfer ke mana aja, bayar QRIS dan tagihan apa aja sampai pinjam dengan aman. Download aplikasinya sekarang!

Download - Google Play GoPay
Download - App Store GoPay

Call Center: 1500729

customerservice@gopay.co.id

Produk

  • Transfer
  • Bayar
  • Pinjaman
  • Dompet Digital
  • Aman
  • GoPay Games

Merchant

  • Tentang Merchant
  • QRIS Merchant
  • GoPay Spiker
  • Blog Merchant

Perusahaan

  • Tentang GoPay
  • Siaran Pers
  • Pertanyaan Media
  • Karier

Lainnya

  • Bantuan
  • Bantuan Merchant
  • Blog
  • Promo
  • Hubungi Kami
  • Pemberitahuan Privasi
Hubungi Kami
Gedung Pasaraya Blok M, Gedung B, Lt. 3 Jalan Iskandarsyah II No. 2, Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160
1500729

GoPay Indonesia berizin dan diawasi oleh Bank Indonesia. GoPay Pinjam oleh PT Mapan Global Reksa dan GoPay Later oleh PT Multifinance Anak Bangsa berizin dan diawasi oleh OJK.

© 2023-2025 GoPay - PT Dompet Anak Bangsa. All Rights Reserved.