Seiring pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, cara masyarakat bertransaksi juga ikut berubah. Dari yang ribet bawa uang tunai, sekarang tinggal buka HP dan bayar dalam hitungan detik. Sebelum QRIS hadir, tiap layanan punya format QR sendiri, bikin pengguna dan merchant sering kebingungan.
Untungnya, QRIS muncul sebagai standar nasional yang menyatukan semua. Inilah asal mula QRIS yang bisa dipakai siapa aja dan di mana aja! Lalu, gimana perjalanan QRIS Indonesia menjadi metode bayar digital? Biar gak penasaran, yuk kupas sejarah QRIS di Indonesia, dari standarisasi sampai jadi metode bayar favorit banyak orang!
BACA JUGA: Cara Bikin QRIS Sendiri dengan Mudah
Sejarah QRIS di Indonesia pada Tahun Peluncuran (2019)
Tahun 2019 jadi momen kelahiran QRIS sebagai standar nasional QR code pembayaran di Indonesia. Sebelum ada QRIS, tiap penyedia layanan punya format QR code sendiri, bikin merchant dan konsumen sering bingung harus scan yang mana. Hadirnya QRIS jadi solusi standarisasi yang bikin satu kode semua pembayaran, jadi pembayaran lebih universal.
Peluncuran resmi QRIS pada 17 Agustus 2019 jadi titik awal era baru digitalisasi pembayaran di Tanah Air. Tujuan besarnya buat menyatukan standar QR, mempermudah UMKM menerima pembayaran tanpa banyak kode, dan mendorong gaya hidup cashless society yang cepat, praktis, dan modern. Di sinilah sejarah QRIS dimulai.
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Pandemi (2020)
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Pandemi (2020) (Source: freepik.com/Pandemic Shift)
Memasuki tahun 2020, pandemi COVID-19 membuat kebutuhan transaksi tanpa kontak meningkat pesat, jadi pembayaran digital makin diandalkan masyarakat. Di masa ini, jumlah merchant QRIS melonjak pesat, khususnya UMKM kuliner, retail, hingga layanan daring yang perlu metode bayar cepat, aman, dan higienis.
Gak cuma belanja, QRIS juga mulai dipakai dalam penyaluran bantuan sosial, donasi, serta berbagai layanan publik. Bank Indonesia bersama para fintech turut mendorong perluasan adopsi QRIS agar semakin banyak orang bisa bertransaksi dengan cara yang lebih praktis dan tetap aman di tengah pandemi.
Sejarah QRIS di Indonesia pada Era Ekspansi UMKM (2021)
Tahun 2021 jadi momen penting perluasan penggunaan QRIS ke seluruh Indonesia. Pertumbuhan merchant meningkat tajam, mulai dari pasar tradisional, warung kopi, layanan transportasi, hingga pelaku usaha kecil yang baru go-digital.
QRIS juga mulai diterapkan untuk pembayaran pajak daerah, retribusi parkir, hingga layanan publik lainnya.Dengan adopsi yang makin luas hingga pedesaan, QRIS makin merata dipakai berbagai kalangan dan jadi bantu mempercepat transaksi digital di kehidupan sehari-hari.
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Inovasi Fitur (2022)
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Inovasi Fitur (2022) (Source: freepik.com/Feature Innovation)
Memasuki tahun 2022, pengembangan QRIS difokuskan pada penguatan regulasi dan peluncuran fitur baru yang lebih komprehensif. Hadirlah QRIS Tuntas, yang mencakup QRIS Transfer untuk kirim uang antar bank hanya dengan scan QR, serta QRIS Tarik Tunai dan Setor Tunai yang memperluas akses layanan keuangan untuk masyarakat.
Di tahun ini juga, Bank Indonesia mulai melakukan kerja sama internasional dengan negara ASEAN sebagai langkah awal menuju konektivitas pembayaran lintas negara berbasis QR atau cross-border QRIS. Dengan metode satu kode semua pembayaran ini, transaksi semakin praktis bahkan di mancanegara sekalipun.
BACA JUGA: QRIS Statis untuk UMKM
Sejarah QRIS di Indonesia pada Fase Lompatan Regional (2023)
Tahun 2023 menandai posisi QRIS sebagai salah satu standar pembayaran masa depan. Indonesia resmi memperluas kerja sama cross-border dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Dengan ini, transaksi lintas negara jadi lebih mudah dan terjangkau.
Pada fase ini, pengguna QRIS melonjak signifikan hingga puluhan juta, didorong oleh kemudahan bertransaksi di berbagai sektor. Di level regional, QRIS juga menjadi bagian strategis dari ASEAN Payment Connectivity, upaya bersama negara ASEAN untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi.
Sejarah QRIS di Indonesia pada Tahun Ekspansi Global (2024)
Sejarah QRIS di Indonesia pada Tahun Ekspansi Global (2024) (Source: freepik.com/Global Expansion)
Pada 2024, jangkauan QRIS semakin luas karena hadirnya kerja sama internasional, termasuk dengan Jepang dan Korea Selatan. Bank Indonesia juga memperkenalkan QRIS Tap berbasis NFC yang membuat pengalaman transaksi jadi jauh lebih cepat dan praktis.
Volume transaksi QRIS menembus ratusan triliun rupiah, sebuah indikator kuat bahwa masyarakat makin percaya dan nyaman memakai standar pembayaran ini. Inovasi yang terus hadir membuat QRIS semakin relevan, baik untuk transaksi harian maupun kebutuhan lintas negara.
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Perluasan Internasional (2025)
Sejarah QRIS di Indonesia pada Masa Perluasan Internasional (2025) (Source: freepik.com/International Growth)
Tahun 2025 jadi era baru QRIS sebagai standar pembayaran global dengan operasional lintas negara yang telah mencapai sembilan negara. Ini mencakup kawasan ASEAN, Jepang, Korea Selatan, India, hingga Tiongkok. Volume transaksi cross-border pun menyentuh Rp1,66 triliun, menunjukkan tingginya minat masyarakat dan wisatawan dalam menggunakan QRIS.
Dengan jutaan pengguna dari dalam dan luar negeri, QRIS jadi contoh sukses bagaimana standardisasi QR code mampu menyatukan ekosistem pembayaran di tingkat internasional. Ini jadi bukti kalau inovasi lokal juga bisa bersaing dan memberikan dampak global.
BACA JUGA: Cara Bayar Pakai QRIS
Siapa sangka Sejarah QRIS di Indonesia dari 2019 sampai 2025 bisa mengubah cara bertransaksi sehari-hari? Dalam enam tahun, QRIS Indonesia berkembang dari standar nasional jadi solusi pembayaran yang lebih cepat, lintas negara, dan pastinya praktis.
Nah, biar pengalamanmu makin praktis, QRIS GoPay hadir sebagai pilihan yang tepat! Pastiin GoPay kamu aktif dengan versi ter-update dan saldonya udah siap dipakai. Cek cara top up GoPay di sini. Kalau mau hidup lebih ringan tanpa ribet, yuk mulai pakai QRIS GoPay!
