“Saham apa nih yang bakal naik?”, adalah pertanyaan yang wajar didengar di kalangan investor saham. Namun, jika kita telaah lebih dalam, pertanyaan ini ternyata bukanlah pertanyaan yang paling tepat diajukan oleh seorang investor saham yang baik.
Loh, kok gitu? Bukannya kita membeli saham karena harganya akan naik?
Perlu kita ingat kembali bahwa membeli saham adalah membeli kepemilikan sebuah perusahaan maka memilih perusahaan yang baik menjadi hal penting yang harus kamu lakukan dengan hati-hati.
Setelah memahami bagaimana saham diterbitkan dan diperjualbelikan, ada tiga prinsip yang harus selalu kamu ingat sebelum membeli sebuah saham:
- Membeli saham perusahaan yang baik.
- Membeli saham di harga yang baik.
- Membeli saham di waktu yang baik.
Khusus di tulisan ini, kita akan membahas poin pertama, yaitu ciri-ciri perusahaan yang baik dan sahamnya layak untuk kamu pertimbangkan untuk dibeli.
Saat ini, ada lebih dari 740 emiten atau perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), tempat di mana saham emiten-emiten tersebut diperjualbelikan. Tentu saja ada empat acuan yang bisa kamu gunakan untuk menyaring perusahaan yang tepat untuk investasi tanpa harus melihatnya satu per satu.
- Pilih perusahaan yang bisnisnya kamu pahami
Gak jarang kita temui fenomena seorang investor membeli saham tanpa tau bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya, dan hanya mengikuti apa yang ramai diberitakan di media atau diperbincangkan di sosial media.
Tentunya ini bukan cara yang ideal, karena kamu sebagai pemilik saham, ingin setiap saat tahu faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga bisa mengambil keputusan investasi yang tepat setiap saat.
Dengan mengetahui bisnis perusahaan dengan baik maka kamu bisa menilai dan menganalisis faktor-faktor penentu seperti:
- Sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan dan bagaimana perusahaan menjaga keberlangsungan sumber daya tersebut.
- Konsumen perusahaan dan bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi perilaku mereka.
- Perubahan kebijakan pemerintah terhadap industri di mana bisnis perusahaan beroperasi, seperti: perubahan suku bunga acuan, perubahan peraturan perpajakan, perubahan kebijakan ekspor, dan impor dan lain-lain.
- Keberadaan kompetitor dan apa pengaruhnya terhadap persaingan usaha.
- Faktor eksternal global seperti perubahan kurs mata uang asing atau perang dagang.
- Pilih perusahaan dengan Manajemen dan Dewan Komisaris yang baik dan terpercaya
Sebagaimana pernah kita bahas di sini, Manajemen dan Dewan Komisaris adalah bibit dari kinerja jangka panjang perusahaan.
Sudah diyakini bahwa keberadaan orang-orang yang berpengalaman dan terpercaya untuk mengelola dan mengawasi sebuah perusahaan bisa membuat investor, mitra bisnis dan bahkan pekerja merasa aman dan nyaman.
Untuk tahu lebih dalam soal informasi mengenai siapa saja yang duduk di kursi Manajemen dan Dewan Komisaris sebuah perusahaan terdaftar, kamu bisa mengaksesnya di laporan tahunan atau annual report emiten pilihan kamu, yang bisa kamu unduh di sini.
Di situ kamu bisa melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman atau karir para profesional yang mewakili perusahaan untuk mengambil keputusan-keputusan penting dan strategis.
- Pilih perusahaan dengan kinerja keuangan yang terus tumbuh dengan stabil
Jika harus memilih antara laba yang besar atau pertumbuhan laba yang stabil, mana yang akan kamu pilih?
Tentu saja akan sangat baik jika emiten pilihan kamu mampu konsisten mencetak laba yang besar dari tahun ke tahun. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, pendapatan atau laba besar yang hanya terjadi dalam satu periode tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik.
Banyak kasus di mana perusahaan tercatat mencetak laba yang besar di satu periode, namun kemudian turun drastis di tahun-tahun berikutnya. Setelah diperhatikan dengan seksama ternyata laba besar tersebut disebabkan karena likuidasi aset atau penjualan lini bisnis.
Investor saham yang baik akan selalu berorientasi pada pertumbuhan atau growth yang stabil setiap tahunnya yang jika digambarkan dengan grafik, garisnya akan konsisten menanjak ke kanan atas.
Carilah perusahaan yang setiap tahunnya mencatatkan pertumbuhan di pendapatan, efisiensi di pembelian dan biaya, memiliki rasio aset dan utang yang sehat, serta memiliki kecukupan modal yang panjang.
Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan terdaftar selalu bisa kamu akses di sini. Perusahaan tercatat memiliki kewajiban untuk selalu menyampaikan laporan keuangannya kepada BEI secara kuartalan atau empat bulan sekali, sehingga investor selalu bisa mendapatkan update dari investasi mereka.
- Pilih perusahaan yang punya track record baik di bursa
Sebagai perusahaan yang terdaftar di BEI adalah sebuah kewajiban untuk beroperasi sesuai dengan peraturan-peraturan yang dibuat oleh BEI dan OJK. Oleh karena itu pastikan untuk mencari tahu dulu melalui sumber informasi yang terpercaya apakah perusahaan yang ingin kamu beli sahamnya memiliki rekam jejak atau track record yang baik.
Contoh perusahaan yang memiliki track record yang baik adalah:
- Tidak pernah terlambat dalam penyampaian informasi kepada publik seperti laporan keuangan dan tahunan ataupun public expose yang wajib.
- Sahamnya tidak pernah disuspensi oleh BEI karena terbukti melakukan pelanggaran di pasar modal. Ketika saham sebuah perusahaan disuspensi, maka aktivitas jual beli saham perusahaan tersebut tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
- Sahamnya selalu likuid atau terus diperdagangkan dengan volume yang sehat. Likuid atau tidaknya sebuah saham bisa menjadi indikator minat investor terhadap saham tersebut. Cara melihat likuid tidaknya sebuah saham adalah dengan melihat antrian bid dan offer yang mencerminkan permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Semakin aktif sebuah saham diperdagangkan, semakin likuid saham tersebut.
Nah, jadi terjawab sudah kan kenapa ketika ingin membeli saham, bukan pertanyaan kapan harganya akan naik atau turun yang harus kita jawab. Gunakan uangmu dengan bijak dan investasikan pada perusahaan yang baik.