10 Perbedaan KRL, MRT, & LRT: Pengguna Transum Wajib Tau!

24 December 2025

4 min

10 Perbedaan KRL, MRT, & LRT: Pengguna Transum Wajib Tau!

Sering naik KRL, MRT, dan LRT buat ke kantor? Buat kamu yang tinggal atau merantau di Jakarta, pasti udah tergantung banget sama tiga transum ini. Tarifnya yang affordable dan jarak tempuh lebih cepat bikin ketiganya selalu jadi andalan buat bepergian. 

Tapi, udah tau belum apa perbedaan KRL, MRT, dan LRT? Singkatnya, KRL adalah Kereta Rel Listrik, MRT adalah Mass Rapid Transit, dan LRT adalah Light Rail Transit. Meskipun ketiganya menggunakan lintasan rel dan digerakkan oleh aliran listrik, ada perbedaan yang mencolok. Yuk, simak terus sampai akhir! 

BACA JUGA: Top Up Kartu Multi Trip KRL Lewat GoPay


1. Kapasitas Penumpang

Kapasitas Penumpang Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Kapasitas Penumpang (Source: shutterstock.com/Passengers

  • KRL: Memiliki kapasitas penumpang paling besar karena mampu mengangkut hingga 2.000 orang dalam satu rangkaian. KRL jadi pilihan utama buat mobilitas jarak jauh sehari-hari, terutama saat jam sibuk. 
  • MRT: Kapasitasnya lebih sedikit dibanding KRL, yaitu 1.950 orang untuk setiap rangkaian kereta. MRT lebih banyak digunakan untuk perjalanan di pusat kota karena lebih efisien dan terkontrol dibanding KRL. 
  • LRT: Kapasitas penumpang paling sedikit, hanya 600 orang per perjalanan. Ini disesuaikan dengan ukuran kereta yang lebih kecil karena hanya melayani rute jarak pendek. 

2. Sumber Daya Listrik

Sumber Daya Listrik Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Sumber Daya Listrik (Source: shutterstock.com/MRT

  • KRL & MRT: Sumber daya listrik yang digunakan oleh KRL dan MRT sama, yaitu menggunakan Listrik Aliran Atas (LAA). Daya listriknya berasal dari atas kereta, tepatnya dialirkan lewat kabel yang dipasang di atas lintasan rel. 
  • LRT: Sumber daya listrik LRT adalah Listrik Aliran Bawah (LAB) yang dialirkan melalui Sepatu Listrik di bawah kereta. Perangkat ini bakal bergesekan dengan rel ketiga. 

3. Jumlah Rel

Jumlah Rel Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Jumlah Rel (Source: shutterstock.com/Commuter Train

  • KRL & MRT: Baik KRL maupun MRT sama-sama menggunakan sepasang rel supaya kereta bisa bergerak. Rel tersebut mampu menopang beban kereta dan menjaga agar kereta tetap seimbang. 
  • LRT: Jumlah rel yang digunakan lebih banyak, yaitu tiga rel sehingga disebut Third Rail. Rel-rel tersebut dialiri arus listrik untuk menggerakkan kereta. Sistem ini dianggap lebih aman karena terletak di dalam jalur LRT.

4. Kecepatan

Kecepatan Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Kecepatan (Source: shutterstock.com/Jabodebek LRT

  • KRL: Kecepatan KRL mencapai 70-90 km/jam. Perjalanan jarak jauh jadi lebih efisien dibanding menggunakan kendaraan pribadi.
  • MRT: MRT jadi yang tercepat karena bisa melaju hingga 110 km/jam. Waktu tempuh antar stasiun cuma 3-5 menit aja. Jadi, kamu bakal lebih cepat sampai ke tempat tujuan. 
  • LRT: Kecepatan rata-rata LRT sekitar 50 km/jam. Kereta ini bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 90 km/jam di jalur yang lurus.

5. Jumlah Gerbong

Jumlah Gerbong Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Jumlah Gerbong (Source: shutterstock.com/KRL Carriage

Alt Text Image: Jumlah Gerbong Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

  • KRL: Memiliki jumlah gerbong terbanyak, yaitu 8-10 gerbong dalam satu rangkaian. Makanya, KRL bisa mengangkut hingga ribuan penumpang dalam satu perjalanan.
  • MRT: Jumlah gerbong MRT lebih sedikit, yaitu memiliki 6 gerbong. Satu gerbong mampu mengangkut 200-300 penumpang. 
  • LRT: LRT memiliki jumlah gerbong paling sedikit karena hanya berjumlah 2-4 gerbong. Tiap gerbongnya bisa menampung hingga 135 penumpang. 

BACA JUGA: Jenis Top Up Online


6. Rute

Rute Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Rute (Source: shutterstock.com/Route)

Alt Text Image: Rute Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

  • Rute KRL: Mencakup seluruh Jabodetabek dengan lima layanan, yaitu KRL Rangkasbitung, Bogor, Tangerang, Tanjung Priok, dan Lingkar Cikarang. Selain itu, ada KRL Yogyakarta–Solo yang beroperasi sejak 2021.
  • Rute MRT: Menghubungkan Bundaran HI di pusat kota dan Lebak Bulus Grab di Jakarta Selatan. Saat ini, sedang ada pembangunan MRT fase 2 untuk rute Bundaran HI ke Kota.
  • Rute LRT: Melintasi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dengan dua lintasan utama, yaitu Cawang–Bekasi Timur dan Cawang–Cibubur.

7. Perlintasan

Perlintasan Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Perlintasan (Source: shutterstock.com/Railroad

  • KRL: Beroperasi di jalur atas tanah dan jalur layang buat mendukung mobilitas agar lebih cepat. Jalurnya membentang hingga ratusan kilometer, dengan Tanah Abang-Rangkasbitung sebagai lintasan terpanjang sejauh 72,7 km. 
  • MRT: Menggunakan dua perlintasan, yaitu jalur layang sepanjang 10 km dan jalur bawah sepanjang 6 km. 
  • LRT: Hanya menggunakan jalur layang sepanjang 44, 43 km. Jalur ini terdiri dari 3 line utama, yaitu Dukuh Atas BNI-Cawang sepanjang 10,5 km, Cawang-Jati Mulya sepanjang 19 km, dan Cawang-Harjamukti sepanjang 15 km. 

8. Jumlah Stasiun

Jumlah Stasiun Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Jumlah Stasiun (Source: shutterstock.com/Train Station

  • KRL: Jumlah stasiun KRL paling banyak, dengan total mencapai 93 stasiun yang tersebar di Jabodetabek. Ini yang bikin KRL bisa menjangkau lebih banyak stasiun dibanding MRT dan LRT. 
  • MRT: Memiliki jumlah stasiun yang paling sedikit, hanya 13 stasiun. Stasiun tersebut terdiri dari 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. 
  • LRT: Memiliki 18 stasiun yang terbagi dalam dua jalur, yaitu Bekasi Line dan Cibubur Line. Keduanya saling terhubung di Stasiun Cawang sebagai interchange untuk memudahkan perjalananmu. 

9. Jam Operasional

Jam Operasional Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay. 

Jam Operasional (Source: shutterstock.com/Clock

  • KRL: Jam operasional KRL lebih awal, mulai pukul 04.00 WIB sampai dengan 00.00 WIB. Waktu tunggu bervariasi, mulai dari 5 menit. 
  • MRT: MRT beroperasi 1 jam setelah KRL, yaitu mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 00.00 WIB. Ada selang waktu 5 menit di jam sibuk dan 10 menit di jam normal. 
  • LRT: LRT baru beroperasi mulai pukul 05.29 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Waktu tunggu di jam sibuk sekitar 9 menit untuk jalur Harjamukti-Dukuh Atas BNI. 

10. Tarif

Tarif Perbedaan KRL MRT dan LRT Blog GoPay

Tarif (Source: shutterstock.com/Pay with QRIS

  • Tarif KRL: Hanya Rp3.000 untuk 25 km pertama dan ada penambahan tarif sebesar Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya. Tarifnya yang murah gak bakal menguras dompetmu. 
  • Tarif MRT: Mulai dari Rp3.000-Rp14.000 tergantung jarak tempuh. Kalau jaraknya dekat seperti Cipete Raya Tuku ke Haji Nawi, kamu cuma bayar Rp3.000 aja
  • Tarif LRT: Tarifnya sedikit lebih mahal dibanding KRL dan MRT, yaitu Rp5.000 untuk 1 km pertama. Tarif maksimal LRT adalah Rp20.000 di jam sibuk. 

BACA JUGA: Bayar Tiket Pakai GoPay di MRT Jakarta


Itulah 10 perbedaan KRL, MRT, dan LRT. Ketiganya punya perbedaan yang mencolok dari segi kapasitas, kecepatan, rute, hingga tarif. Meskipun demikian, KRL, MRT, dan LRT sama-sama bikin perjalananmu lebih cepat dan nyaman tanpa harus terjebak macet di jalan. 

Naik KRL, MRT, dan LRT makin mudah kalau bayarnya pakai QRIS Tap GoPay. Tinggal tap HP ke mesin dan langsung bisa naik. Cocok banget buat kamu yang gak mau ribet bawa kartu transportasi atau e-money. Untungnya lagi, bisa dapet cashback menarik! Yuk, bayar transum pakai QRIS Tap GoPay biar lebih cepat dan praktis

Artikel Terkait