Masalah lingkungan yang semakin buruk dari hari ke hari akhirnya membuat masyarakat aware dengan isu ini. Mulai dari pencemaran udara sampai air, semuanya bahkan perlahan-lahan sudah menjangkiti tanah air bahkan dunia internasional. Itulah mengapa bisnis ramah lingkungan mempunyai daya tarik yang luar biasa di mata konsumen. Memangnya, apa keuntungan yang bisa kamu peroleh saat menjalankan bisnis dengan model sustainability seperti itu?
Apa Itu Bisnis Ramah Lingkungan?
Bisnis ramah lingkungan atau yang juga dikenal sebagai business eco-friendly adalah jenis usaha yang berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan saat menjalankan proses bisnisnya. Kamu mungkin sudah familiar dengan limbah pabrik yang sering menimbulkan isu pencemaran lingkungan, misalnya pada air, tanah, dan udara. Nah, green business bergerak dengan cara meminimalisasi dampak masalah lingkungan yang mereka timbulkan.
Syarat Utama Produk Bisnis Ramah Lingkungan
Agar bisnismu bisa disebut ramah lingkungan, ada beberapa ciri atau syarat yang mesti dilengkapi. Berikut poin-poin tersebut.
- Menawarkan produk yang tidak beracun serta punya kemasan yang dapat didaur ulang atau dipakai lagi;
- Memperoleh bahan baku dari perusahaan yang satu visi;
- Memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan karyawan;
- Mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan;
- Menggunakan sumber energi yang efisien, bersih, atau terbarukan;
- Menghilangkan polusi dan limbah pada air, udara, maupun tanah;
- Menawarkan barang dan jasa yang mempermudah pelanggan untuk menjalani gaya hidup ramah lingkungan;
- Berinvestasi dalam program kompensasi karbon;
- Berpartisipasi dan mendukung komunitas lokal yang berfokus pada bidang sustainability.
Jenis-Jenis Bisnis Ramah Lingkungan
Bisnis ramah lingkungan ini sebenarnya bisa dijalankan oleh perusahaan apa saja, sih? Sebenarnya, dua model bisnis berikut bisa menerapkannya, kok.
1. Bisnis B2C
B2C (Business to Customer) adalah jenis usaha yang proses dagangnya langsung berhadapan dengan konsumen. Biasanya, produk-produk yang dijual merupakan barang siap konsumsi, seperti bisnis retail, bioskop, atau agen pulsa. Ketiga contoh B2C tersebut bisa saja menerapkan konsep green business, yakni dengan cara memberhentikan supply kantong plastik, menerapkan panel surya sebagai sumber listrik, dan lain sebagainya.
2. Bisnis B2B
Berbeda dengan sebelumnya, B2B (Business to Business) adalah jenis usaha yang relasinya terjalin antara bisnis dengan bisnis. Sehingga, bisa dibilang, perusahaan di bidang ini tak berhubungan langsung dengan konsumen tingkat akhir. Makanya, tak heran kalau barang-barang yang mereka jual itu sifatnya akan menjadi bahan pembuatan produk pada perusahaan mitranya.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Online Rumahan yang Sukses
Contoh Ide Green Business
Kalau kamu belum punya bayangan konkret setelah menyimak penjelasan di atas, ini dia lima contoh ide green business yang mungkin pernah kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Layanan daur ulang sampah
Kamu yang tinggal di kota besar pasti sudah pernah mendengar istilah bank sampah? Yups, bidang itu bisa jadi ide bisnis ramah lingkungan, lho! Caranya, kamu mesti memperkenalkan bahwa bisnis daur ulang sampahmu ini mudah diakses, sehingga warga bisa menyetor sampah dengan mudah. Lalu, pekerjakan orang-orang untuk memilah kembali sampah yang dapat bernilai saat dijual.
2. Jasa reparasi dan upcycling
Mirip seperti layanan daur ulang sampah, sebenarnya ini merupakan bisnis lanjutan yang bisa saja kamu jalankan bersamaan. Kalau daur ulang sampah fokusnya pada proses menguraikan sampah, bisa dibilang jasa reparasi dan upcycling ini dapat mengubah sampah menjadi produk yang punya nilai jual lebih di mata pelanggan.
3. Produk organik
Siapa yang tidak cinta dengan produk-produk alami? Selain punya efek samping yang minim, di sisi lain produk organik juga menuntut lebih banyak usaha. Tapi, tenang saja karena kamu akan punya market sendiri untuk menjualnya. Beberapa contoh produk organik yang mudah kita jumpai di sekitar adalah skincare vegan sampai beras organik tanpa pestisida.
4. Jasa isi ulang tinta printer
Meski dunia sudah mulai bergerak ke arah digital, tapi dokumen fisik tetap masih banyak dibutuhkan di Indonesia. Melihat demand tersebut, kamu bisa membuka usaha jasa isi ulang tinta printer yang dapat menurunkan pembelian cartridge. Jadi, konsumen bisa datang dengan membawa wadah tinta yang sudah mereka punya sebelumnya, deh!
5. Konsultan sustainability
Melihat tren awareness terhadap isu-isu lingkungan, tak sedikit perusahaan yang mulai menerapkan konsep green business. Untuk menilai efektivitas program yang mereka jalankan, biasanya perusahaan membutuhkan konsultan sustainability. Kamu bisa mencoba ranah ini, sehingga bisa membantu klien untuk semakin memaksimalkan usahanya dalam merawat lingkungan sekitar.
Itulah penjelasan lengkap soal bisnis ramah lingkungan yang bisa kamu coba. Jangan lupa juga untuk mendaftarkan bisnismu menjadi bagian dari GoPay Merchant sehingga proses pembayaran bisa dilakukan dengan praktis dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan melalui struk transaksi yang dicetak. Daftar di sini segera!