Perbedaan Lengkap QRIS Static vs Dynamic untuk Pembayaran

28 October 2025

•

3 min

Perbedaan Lengkap QRIS Static vs Dynamic untuk Pembayaran

Kalau kamu sering belanja atau terima pembayaran pakai QRIS, pasti kamu sudah sadar kalau ada dua jenis QRIS yang biasa dipakai: static dan dynamic. Kedua jenis ini sama-sama memudahkan transaksi tanpa perlu uang tunai karena melibatkan kode QR saja, tapi sebenarnya mereka punya fungsi yang berbeda. Nah, supaya kamu tidak bingung lagi saat mendengar istilah QRIS static vs dynamic, yuk, kita bahas perbedaan keduanya secara mendalam di sini!

Apa Itu QRIS Static?

QRIS static adalah kode QR yang dibuat sekali, lalu bisa dipakai berkali-kali. Jadi, pemilik usaha cukup cetak atau tampilkan satu kode QR, dan pembeli tinggal scan. Kemudian, mereka bisa masukkan nominal pembayaran sendiri.

Baca juga: Kupas Tuntas QRIS Statis untuk UMKM

Apa Itu QRIS Dynamic?

Sebaliknya, QRIS dynamic adalah kode QR yang berubah setiap kali ada transaksi. Nominal pembayaran sudah otomatis tercantum di dalam kode QR, jadi pembeli tinggal scan dan langsung bayar tanpa perlu mengetik jumlah uang.

Baca juga: Apa Itu QRIS Dinamis: Cara Kerja dan Kelebihannya

Beda QRIS Static vs. Dynamic

Nah, sekarang kita masuk ke bagian penting: apa saja perbedaan antara QRIS static vs dynamic? Kamu bisa temukan jawabannya di bawah ini:

1. Masa berlaku kode QR

Perbedaan QRIS static vs dynamic yang paling jelas ada di masa berlaku kode QR-nya. QRIS static tidak punya masa kedaluwarsa. Sekali kamu cetak atau tampilkan kode QR, kode itu bisa dipakai seterusnya, selama nomor rekening atau akun pembayaran kamu tetap sama.

Sementara itu, QRIS dynamic cuma berlaku sekali selama 30 menit hingga 48 jam sejak pertama kali terbit, tergantung kebijakan PJP-nya. Begitu pembeli membayar, kode QR itu langsung hangus dan tidak bisa dipakai lagi.

2. Cara melacak transaksi

Kalau kamu pakai QRIS static, pencatatan transaksi biasanya harus dilakukan manual. Soalnya, kode QR yang digunakan tidak mencatat detail pembayaran secara otomatis. Justru, kamu sebagai pemilik usaha hanya akan melihat notifikasi masuk di aplikasi pembayaran atau cek mutasi rekening.

Hal ini tentu berbeda dengan QRIS dynamic yang jauh lebih rapi. Setiap kode yang dibuat langsung terhubung ke nominal tertentu, jadi sistem bisa otomatis mencatat transaksi beserta detailnya.

3. Kecocokan untuk jenis transaksi

Bicara soal QRIS static vs dynamic, QRIS statis lebih pas untuk bisnis kecil yang jumlah transaksinya tidak terlalu banyak. Sebut saja, misalnya pedagang di pasar, tukang parkir, atau UMKM yang baru mulai berjalan. Karena kamu tak perlu bikin kode baru tiap ada pembeli, prosesnya pun lebih cepat dan praktis.

Di sisi lain, QRIS dynamic sangat ideal buat usaha yang punya volume transaksi tinggi atau butuh kecepatan layanan. Contohnya, restoran cepat saji, supermarket, atau toko retail yang sudah berkembang. Dengan kode yang langsung memuat nominal pembayaran, kasir tak perlu repot mencatat manual, dan pelanggan pun tidak usah takut salah transfer.

4. Tingkat keamanan transaksi

Keamanan juga jadi salah satu faktor penting dalam perbandingan QRIS static vs dynamic. Pada QRIS static, karena pembeli harus memasukkan nominal sendiri, ada risiko salah ketik jumlah pembayaran. Selain itu, kode QR yang sama bisa dipakai berulang kali, sehingga rawan disalahgunakan kalau tidak diawasi dengan baik.

Sementara itu, QRIS dynamic lebih aman karena setiap kode hanya berlaku untuk satu transaksi saja. Sistem ini juga mengurangi risiko penipuan mengingat kode yang sudah dipakai tentu tidak bisa diduplikasi. Nominal pembayaran pun juga sudah terpasang otomatis, jadi kemungkinan kesalahan hampir nol. 

Perbedaan antara QRIS static vs dynamic terlihat sangat jelas dari cara membuat kode QR-nya, lalu berpengaruh pada tingkat keamanan, cara pencatatan transaksi, dan kecocokan untuk tiap usaha. Jadi, kalau kamu punya usaha kecil yang butuh cara simpel dan hemat, QRIS static sangatlah disarankan. Namun, kalau skala usahamu sudah cukup besar dan ingin semuanya otomatis tercatat, QRIS dynamic sudah pasti lebih tepat.

Terlepas dari apakah kamu ingin menggunakan QRIS statis atau dinamis, keduanya bisa kamu dapatkan dengan jadi GoPay Merchant! Cukup bermodalkan aplikasi smartphone, kamu sudah bisa membuat QRIS dalam tahapan yang lebih simpel dan cepat. Kode QR-nya juga langsung aktif, sehingga bisa segera digunakan untuk menerima pembayaran. 

Apalagi, kalau kamu terdaftar sebagai UMI/Usaha Mikro, kamu bisa menikmati MDR 0% setiap kali pelanggan bertransaksi menggunakan QRIS dengan nominal hingga Rp500.000, lho! Lebih hemat, kan, jadinya? Yuk, daftarkan usahamu melalui aplikasi GoPay Merchant, dan mulailah menerima pembayaran dengan praktis pakai QRIS sekarang!

Artikel Terkait