Dalam berbagai pembicaraan, kita tahu keuangan adalah topik yang menarik sekaligus sensitif. Tidak sedikit perbandingan yang menentukan rasio keuangan seseorang sering menjadi tolok ukur di berbagai lini masa. Misalnya saja, pernyataan soal gaji yang tak jarang membuat pertikaian.
Padahal kita tidak ada yang tahu apakah dengan nominal gaji yang sering menjadi tolok ukur sudah membawa kita pada kondisi keuangan yang diidamkan.
Ini menjadi agak tricky, karena seringkali kondisi keuangan yang kurang sehat tidak tampak dari luar dan gejalanya belum bisa kita rasakan sejak awal, sehingga pasangan sekali pun tidak bisa untuk mengingatkan.
Seringkali kondisinya sudah terlanjur parah sehingga muncul hal-hal seperti di bawah ini:
- Pendapatan bulanan selalu habis untuk konsumsi, sulit untuk menabung dan tidak punya dana darurat;
- Banyak tunggakan utang atau kartu kredit yang tidak pernah dilunasi secara penuh sehingga bunganya semakin besar;
- Ditariknya kembali barang pembelian kredit oleh kreditur seperti kendaraan karena tidak sanggup membayar cicilan;
- Kesulitan membayar biaya kesehatan karena tidak memiliki asuransi.
Lalu gimana caranya agar kamu bisa mendeteksi secara dini andai keuanganmu sudah seperti skenario di atas?
Salah satu cara yang paling ampuh dan terukur adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan pribadi.
“Aduuuh apa tuh rasio-rasio keuangan, aku gak ngerti, pusiiiing…”
Tenang, tidak serumit yang kamu pikirkan kok. Rasio keuangan bisa kamu hitung dengan mudah karena sumber angkanya sudah kamu pegang, mulai dari uang tabungan, harta berupa laptop, kendaraan dan rumah, jumlah pengeluaran bulanan, cicilan, dan juga investasi yang sudah kamu miliki.
Tinggal kamu olah angkanya secara sederhana sehingga bisa jadi sebuah indikator yang bisa dibaca.
Selain berguna untuk mendiagnosa gejala awal keuangan yang tidak sehat, rasio keuangan juga bisa kamu gunakan untuk menilai kesiapan kamu sebelum mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup.
Misalnya: Mau kerja atau lanjut S2? Mau resepsi pernikahan mewah atau sederhana? Mau beli kendaraan secara cash atau cicilan? Mau beli rumah atau ngontrak dulu? Dan banyak lagi lainnya.
Nah, apa saja rasio-rasio keuangan yang perlu kamu pahami? Yuk kenalan sama beberapa rasio yang penting.
- Rasio Harta Lancar
Rasio ini sering juga disebut rasio likuiditas karena fungsinya untuk mengukur kemampuan harta lancar yang berupa uang kas (bisa tabungan atau deposito) menutup pengeluaran rutin bulanan.
Pengeluaran rutin bulanan di sini termasuk biaya makan, transportasi, sewa tempat tinggal bulanan, cicilan bulanan dan semua pengeluaran yang harus kamu bayar tiap bulannya. Lewat fitur GoPay Jago, kamu gak perlu rungsing ngurusin budget bulanan.
Jika kamu single dan belum punya tanggungan, usahakan untuk selalu memiliki rasio harta lancar atau yang sering kita kenal sebagai Dana Darurat sebesar minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan wajib kamu (rasio 6x).
Hal ini untuk berjaga-jaga jika suatu saat penghasilanmu terhenti karena suatu hal, kamu punya cukup waktu untuk recover sambil tetap bisa membayar semua kewajiban. Bagi yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan, usahakan untuk memiliki rasio 12x atau lebih.
Lalu kenapa yang dihitung hanya uang kas saja? Karena harta lain seperti kendaraan dan rumah biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama jika ingin diuangkan, dan nilainya bisa turun jika hendak dijual secara cepat.
- Rasio Utang Terhadap Pendapatan
Berhutang tidak selalu buruk untuk keuangan kita, apalagi jika tujuannya adalah untuk membeli sesuatu yang harganya terus naik dari tahun ke tahun seperti mencicil hunian pribadi, atau untuk mencicil barang yang akan membuat kita menjadi lebih produktif seperti kendaraan atau laptop
Lalu seperti apa rasio utang yang masih bisa dibilang cukup sehat? Idealnya 30% dari pendapatan bulanan adalah jumlah maksimum yang kamu bayarkan untuk membayar utang jangka pendek atau cicilan.
Penting untuk mencatat kemana saja uang kamu berlabuh. Kamu bisa menggunakan fitur GoPay Diary untuk atur transaksi keuangan. Termasuk bayar tagihan dan cicilan.
Hal ini dimaksudkan jika suatu saat kamu mengalami penurunan pendapatan, kamu masih bisa mengalokasikan ulang pengeluaran lain untuk membayar cicilan.
- Rasio Tabungan
Tabungan menjadi pos yang kadang kita lupakan karena kita berpikir yang harus kita tabung adalah sisa pendapatan setelah dikurangi semua pengeluaran lainnya. Padahal seharusnya tabungan adalah sesuatu yang harus kita sisihkan dari awal. Sebesar 10% - 20% dari pendapatan bulanan adalah jumlah yang cukup.
Lewat Tokopedia Reksa Dana, kamu bisa menyisihkan pendapatan sesuai tiap bulan atau bahkan tiap minggu lewat fitur langganan. Mulai dari Rp10.000 kamu sudah bisa menabung Reksa Dana atau Emas.
Selain itu, kamu bisa dengan mudah membeli ataupun mencairkan jika sewaktu-waktu kamu dalam keadaan terdesak. Kedua layanan tersebut bisa di transaksikan selam 24 jam loh.
Ingat, tabungan adalah instrumen yang akan menyelamatkan kita dari kondisi darurat. Jadi ingat, sisihkan, bukan sisakan.
- Rasio Asuransi
Asuransi, terutama asuransi jiwa menjadi sangat penting terutama jika kamu adalah tulang punggung keluarga yang ingin memastikan keluargamu tetap terlindungi dari kesulitan keuangan ketika kamu tidak lagi ada untuk mereka. Premi asuransi jiwa menjadi sangat penting untuk dimiliki dan dibayarkan tiap bulannya untuk memastikan tanggunganmu bisa melanjutkan hidup dengan baik. Jika mampu, ambillah premi asuransi jiwa yang bisa memberikan pertanggungan sebesar 5-10 kali dari pendapatan tahunan.
Untuk kamu yang baru memulai bekerja, kamu pasti butuh waktu untuk bisa mencapai rasio-rasio yang sehat seperti di atas. Gak papa kalau sekarang belum terwujud, setidaknya kamu sudah sadar bahwa sekarang kamu punya tujuan keuangan.
Untuk yang lain, yuk mulai diagnosa mandiri kesehatan keuangan kamu dan ambil langkah-langkah yang diperlukan supaya kondisi keuangan kamu tetap sehat.