Memasuki era digital, perubahan ekonomi yang bisa kita rasakan tidak terbatas pada cara bertransaksi saja, tapi juga mata uang yang digunakan. Justru, digital currency adalah teknologi yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah untuk menggantikan mata uang fisik demi alasan keamanan. Memangnya, bagaimana cara kerja teknologi ini dan apa kelebihannya? Yuk, kita pelajari bersama-sama!
Apa Itu Digital Currency?
Sederhananya, digital currency adalah mata uang, uang, atau aset setara uang yang berbentuk digital. Maka dari itu, pengelolaan, penyimpanan, dan kegiatan jual beli dengan semua metode pembayaran tersebut murni dilakukan melalui jaringan komputer yang terhubung ke internet dan server pusat sebuah bank.
Karakteristik Utama Digital Currency
Berbeda dengan uang kertas dan uang logam, digital currency tidak memiliki bentuk yang dapat dipegang. Dengan kata lain, lokasi penyimpanannya bukan di dompet fisik, melainkan di aplikasi komputer atau smartphone. Namun, sama seperti mata uang konvensional, digital currency tetap dapat ditukarkan dengan benda atau layanan yang nilainya sepadan.
Jenis-jenis Digital Currency
Digital currency adalah teknologi yang sangat beragam, sehingga kamu bisa menemukan berbagai jenis mata uang digital seperti berikut:
Mata uang kripto
Mata uang kripto atau cryptocurrency adalah salah satu jenis mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain. Singkatnya, blockchain melibatkan berbagai komputer yang akan mengawasi proses pertukaran uang kripto supaya tidak ada seorang pun yang bisa mengubah detail transaksi di server.
Mata uang digital bank pusat
Berikutnya, ada mata uang digital bank pusat atau CBDC (Central Bank Digital Currency) yang sesuai namanya, diterbitkan oleh bank pusat sebuah negara. Jenis mata uang digital ini bisa saja menggantikan mata uang fisik, uang elektronik, dan alat pembayaran dengan kartu secara sepenuhnya, atau cukup melengkapi penggunaannya saja.
Mata uang virtual
Pengertian mata uang virtual atau virtual currency lebih merujuk kepada mata uang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan swasta, contohnya seperti mata uang di game tertentu. Berbeda dengan cryptocurrency pada umumnya yang bisa saja diawasi oleh bank negara bergantung dari kebijakan hukumnya, virtual currency tidak diawasi bank pusat sebuah negara.
Baca Juga: Kupas Tuntas Penggunaan E-money di Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Digital Currency
Metode penyimpanan uang secara digital akan membuat masyarakat lebih terlindungi dari tindak kejahatan pencurian. Selain itu, transaksi dengan mata uang digital lebih cepat selesai dan biaya transaksinya lebih terjangkau tanpa adanya perantara tambahan.
Meski demikian, teknologi ini juga tidak bisa terpisahkan dari kekurangannya. Karena operasionalnya yang sangat bergantung pada jaringan komputer dan internet, mata uang digital tidak bisa digunakan di daerah terpencil atau pada saat terjadi gangguan listrik. Lalu, ada juga risiko peretasan atau serangan siber yang bisa merugikan semua pihak.
Contoh Digital Currency di Indonesia
Tahukah kamu kalau digital currency adalah teknologi yang sudah lama berkembang di Indonesia? Ini dia beberapa contoh populernya:
Rupiah Digital
Penampilan, cara penggunaan, dan nominal Rupiah Digital tidak berbeda jauh dengan uang kertas serta logam yang sudah kita kenal selama ini. Tapi, pembeda utama dari CBDC terbitan Bank Indonesia ini adalah bentuknya yang berupa gambar digital dengan kode unik dari teknologi enkripsi agar tidak mudah dipalsukan.
Bitcoin
Bitcoin adalah mata uang kripto buatan Satoshi Nakamura yang sudah eksis sejak tahun 2009 dan menawarkan sistem desentralisasi. Jadi, pemrosesan transaksinya tidak melibatkan satu lembaga keuangan pusat seperti bank untuk menjaga privasi setiap pihak yang terlibat.
Ethereum
Mata uang kripto lainnya yang tidak kalah populer di Indonesia adalah Ethereum buatan seorang pengembang blockchain asal Rusia, Vitalik Buterin. Selain menggunakan blockchain, transaksi Ethereum mengikuti protokol Smart Contract yang memungkinkannya beroperasi secara mandiri setiap saat tanpa terdampak oleh serangan atau gangguan jaringan dari luar.
Rupiah Token (IDRT)
Terakhir, ada mata uang digital yang termasuk dalam kategori stablecoins, atau aset kripto yang bertujuan untuk menyeimbangkan volatilitas nilai cryptocurrency pada umumnya, yaitu IDRT. Mata uang kripto berbasis Ethereum ini memiliki nilai tukar yang selalu setara dengan Rupiah biasa, dalam artian 1 rupiah bernilai 1 IDRT. Jadi, seseorang bisa menggunakannya untuk trading di bursa kripto atau investasi jangka panjang sebagaimana mata uang fisik biasa.
Digital currency adalah teknologi yang terus berkembang, dan cikal bakal penerapannya sudah bisa kita lihat sendiri dari penggunaan teknologi e-wallet untuk menyimpan uang elektronik.
Contohnya, ada GoPay yang bisa membantu pengusaha menerima pembayaran secara cepat dan mudah cukup dengan scan satu kode QR saja, lalu transaksinya akan otomatis tercatat.
Sehingga, rekap pembukuan dan perancangan strategi promosi pun juga lebih hemat waktu. Mau merasakan manfaatnya juga untuk bisnismu? Yuk, jadilah GoPay Merchant sekarang!