Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia (BI), selama bulan April 2023, total transaksi belanja via e-money di Indonesia sudah mencapai Rp37,46 triliun. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 1,4% dari bulan Maret 2023 dan naik 5,8% jika dibandingkan dengan April 2022. Bahkan, peningkatan jumlah kartu atau alat pembayaran digital di Indonesia pun mengalami perkembangan sebanyak 123,81 juta unit daripada April tahun sebelumnya.
Perkembangan pesat ini menunjukkan bahwa e-money adalah metode pembayaran potensial bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia. Bagaimana tidak? Sekarang ini banyak konsumen yang lebih memilih melakukan transaksi cashless dibandingkan dengan tunai. Itulah mengapa kamu harus mulai menyediakan metode pembayaran e-money jika ingin bisnis semakin maju. Biar semakin jelas, simak penjelasan lengkapnya di sini, yuk!
Apa Itu E-money?
E-money adalah instrumen pembayaran berupa uang elektronik yang memanfaatkan teknologi untuk kegiatan operasionalnya. Dalam sistem ini, uang disimpan di dalam suatu perangkat seperti chip atau server. Sebelum dapat melakukan transaksi dengan e-money, pengguna diwajibkan untuk mendepositkan sejumlah dana kepada penyedia layanan.
Keunggulan dari uang elektronik adalah tingkat keamanannya yang tinggi sehingga sulit diretas atau disalahgunakan. Selama proses transaksi, saldo akan berkurang sesuai jumlah yang dikeluarkan, tapi dapat diisi ulang kembali. Dengan begitu, e-money memungkinkan kamu untuk melakukan transaksi tanpa perlu mengandalkan uang fisik, cukup dengan kartu atau media penyimpanan lainnya seperti aplikasi.
Fungsi E-money
Ada tiga fungsi e-money yang dapat kamu manfaatkan dengan baik, entah itu untuk keperluan bisnis atau nonbisnis. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing fungsi uang digital ini.
1. Untuk belanja
E-money telah menjadi alternatif pembayaran populer di berbagai toko ritel, baik fisik maupun online. Dengan kemudahan tap atau scan, pengguna dapat melakukan pembelian tanpa perlu mengeluarkan uang tunai atau kartu kredit. Kepraktisan ini tidak hanya mempercepat proses checkout di kasir, tetapi juga menawarkan keamanan lebih bagi pengguna karena mereka tidak perlu membawa banyak uang tunai.
Selain itu, banyak penyedia layanan e-money yang menawarkan program loyalitas atau diskon khusus bagi pengguna. Hal-hal semacam ini pastinya mampu meningkatkan pamor bisnis kamu di mata pelanggan. Akibatnya, total pemasukan pun meningkat karena jumlah penjualan naik seiring adanya promo.
2. Biaya transportasi umum
E-money kini telah diintegrasikan dalam sistem pembayaran di berbagai moda transportasi umum, seperti bus, kereta, dan LRT. Dengan menggunakan kartu e-money card atau aplikasi pada smartphone, pengguna dapat dengan mudah membayar ongkos tanpa perlu membeli tiket fisik atau mencari uang pas. Transaksi pun menjadi lebih cepat dan efisien sehingga mengurangi antrian panjang. Beberapa kota juga memberikan diskon bagi mereka yang menggunakan e-money sebagai metode pembayaran transportasi umum.
3. Biaya perjalanan dengan tol
Pembayaran tol telah mengalami transformasi berkat integrasi e-money. Di banyak gerbang tol, terdapat jalur khusus bagi mereka yang membayar menggunakan e-money supaya kendaraan bisa lebih cepat dan lancar. Ini tentunya bisa mengurangi kemacetan dan mempercepat waktu perjalananmu. Selain itu, pengendara juga tidak perlu terlalu lama menunggu kembalian.
3 Tipe E-money di Indonesia
Secara garis besar, e-money di Indonesia dapat dikategorikan menjadi tiga tipe berdasarkan kriteria yang berbeda. Simak bersama-sama di bawah ini, yuk!
1. Berdasarkan tempat penyimpanan uang
Nah, tipe pertama e-money adalah yang didasarkan pada tempat penyimpanan uangnya, mulai dari server-based hingga chip-based. Seperti apa bedanya?
a. Server-based
E-money jenis ini memanfaatkan server pusat sebagai tempat penyimpanan. Transaksi yang dilakukan dengan e-money tipe ini membutuhkan koneksi ke server pusat untuk memverifikasi dan meng-update saldo yang tersedia. Keuntungan dari sistem ini adalah transaksi bisa dicek secara real-time. Contoh paling umum dari e-money server-based adalah aplikasi dompet digital.
b. Chip-based
Sesuai namanya, e-money jenis ini menyimpan nilai moneter dalam chip yang tertanam pada sebuah kartu fisik atau perangkat lainnya. Transaksi dapat dilakukan tanpa harus terhubung ke server pusat sehingga lebih cepat. Contoh dari e-money chip-based adalah kartu pintar yang banyak digunakan untuk transportasi umum atau pembayaran di beberapa merchant.
2. Berdasarkan ketersediaan identitas pemegang
Setelah jenis penyimpanan, kamu juga bisa menemukan e-money berdasarkan identitas penggunanya. Sebab, ada uang elektronik yang tak butuh identitas saat proses pendaftaran.
a. Registered e-money
Ini merupakan aplikasi uang elektronik resmi dan memiliki identitas pengguna yang diberikan saat proses pendaftaran. Keuntungan dari e-money terdaftar adalah adanya perlindungan yang lebih baik terhadap dana pengguna serta kemudahan dalam penyelesaian masalah atau klaim.
b. Unregistered e-money
E-money jenis ini tidak membutuhkan informasi pribadi pengguna saat pendaftaran, sehingga kamu bisa sedikit lebih lega terkait keamanan data. Namun, e-money jenis ini mungkin tidak menawarkan tingkat keamanan dan layanan yang sama seperti e-money terdaftar.
3. Berdasarkan pihak penerbit
Saking banyaknya perusahaan yang mengeluarkan e-money, kini ada tiga macam penerbit uang digital di Indonesia, yakni dari perbankan, operator seluler, serta perusahaan fintech.
a. E-money dari lembaga perbankan
E-money jenis ini diterbitkan oleh lembaga perbankan. Kelebihannya terletak pada tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat, keamanan transaksi, dan kerja sama yang luas. Contoh dari e-money perbankan adalah kartu debit dengan fitur e-money.
b. E-money dari lembaga operator seluler
Operator seluler juga telah memasuki pasar e-money dengan memanfaatkan jaringan dan infrastruktur selulernya. E-money jenis ini biasanya terintegrasi dengan nomor ponsel pengguna dan sering digunakan untuk pembelian pulsa atau pembayaran tagihan. Contoh dari e-money ini adalah TCash atau OVO yang awalnya berkolaborasi dengan operator seluler.
c. E-money dari penyedia fintech
Dengan kemajuan industri fintech, banyak perusahaan yang kini mengembangkan produk e-money sendiri. Mereka hadir dalam bentuk aplikasi yang menawarkan berbagai fitur menarik, seperti cashback, diskon, serta lebih fleksibel dan inovatif. Contohnya adalah GoPay, DANA, dan LinkAja.
Baca Juga: Digital Currency Adalah Teknologi Baru di Indonesia, Ini Penerapannya!
Kelebihan dan Kekurangan E-money
Sebagai metode pembayaran digital, e-money tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut adalah lima kelebihan dan dua kekurangan yang mungkin akan kamu rasakan.
1. Hemat waktu transaksi
Melunasi transaksi dengan e-money sering kali lebih cepat dibandingkan dengan metode pembayaran konvensional. Soalnya, kamu tidak perlu mencari-cari uang pas atau menunggu kembalian dari kasir. Ini tentunya sangat berguna saat kamu berbelanja di tempat yang laris dan ramai, seperti pusat perbelanjaan atau stasiun kereta.
2. Tidak perlu membawa uang tunai
E-money menghilangkan kewajiban untuk membawa banyak uang tunai. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko kehilangan uang, tapi juga mengurangi risiko menjadi korban pencopetan. Bahkan, hal ini pun dapat menjadi advantage tersendiri bagi para pelaku usaha, lho! Sebab, kamu tidak perlu menyiapkan uang tunai dalam jumlah banyak bagi pembeli.
3. Cocok untuk berbagai jenis transaksi
Banyak penyedia e-money menawarkan promosi dan diskon eksklusif untuk penggunanya. Hal ini membuat metode pembayaran elektronik ini menjadi pilihan menarik untuk berbagai jenis transaksi, mulai dari belanja di toko hingga pembayaran tagihan (misalnya listrik, PDAM, BPJS TK dan Kesehatan, serta banyak lagi lainnya).
4. Tidak perlu menghitung kembalian
Dengan pembayaran otomatis yang akurat, konsumen tidak perlu khawatir menerima kembalian yang kurang. Selain itu, kesalahan penghitungan dalam bertransaksi juga bisa diminimalkan sehingga dapat memaksimalkan pemasukan bisnis. Terakhir, tindak kejahatan dapat diredakan karena toko tidak menyediakan stok uang tunai dalam jumlah besar.
5. Praktis dan hemat tempat di tas
Kartu e-money atau aplikasi mobile wallet tidak memerlukan ruang penyimpanan yang besar, menjadikannya alternatif yang efisien dibandingkan dengan membawa dompet penuh uang tunai. Bayangkan, kamu perlu membayar transaksi pembelian laptop. Bukankah menggunakan e-money akan terasa lebih praktis?
6. Kartu hilang, saldo juga hilang
Salah satu kelemahan utama e-money adalah risiko kehilangan kartu atau perangkat penyimpan. Saat kartumu sudah hilang, saldo yang tersimpan di dalamnya pun akan ikut lenyap. Meski begitu, beberapa penyedia e-money sudah menawarkan perlindungan, tapi proses pemulihan tetap akan memakan waktu.
7. Risiko kejahatan siber
Meskipun e-money dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, mereka tetap rentan terhadap ancaman siber. Phishing, penipuan, dan serangan hacker adalah beberapa risiko yang mungkin dihadapi pengguna. Maka, penting bagi pengguna untuk selalu menjaga informasi pribadi dan berhati-hati dengan transaksi yang mencurigakan.
9 Contoh E-money di Indonesia
Seiring kemajuan zaman yang semakin cepat, sekarang sudah ada banyak e-money yang bisa kamu temukan di Indonesia. Beberapa di antaranya bisa kamu lihat pada penjelasan berikut.
-
GoPay
Salah satu e-money terpopuler di Indonesia adalah GoPay yang menjadi pengembangan produk dari Gojek. Selain untuk membayar layanan Gojek, GoPay juga dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai merchant dan toko online. Bahkan, pengguna pun bisa memanfaatkan fitur GoPay Later jika ingin melunasi tagihan di akhir bulan sekaligus.
Dari segi penjual, kamu bisa mendaftar menjadi GoPay Merchant untuk mendapatkan berbagai manfaat dan fitur bisnis di dalam ekosistem ini. Buat pelaku usaha yang ingin memperbesar skala bisnis, kamu pun bisa mengajukan pinjaman lewat fitur GoPay Pinjam. Di sini kamu bisa mendapatkan modal hingga Rp15 juta dengan tenor 2-6 bulan.
Intinya, bersama GoPay, kamu bisa merasakan sendiri keuntungan bertransaksi, baik itu dari segi penjual maupun pembeli. Pembaruan dan ketersediaan fitur QRIS tentunya menjadi bukti bagaimana GoPay berusaha untuk selalu up-to-date dengan perkembangan zaman. Nah, para pelaku usaha, kamu bisa banget dapatkan kode QR ini secara cuma-cuma kalau daftar merchant GoPay!
-
Sakuku BCA
Sakuku BCA adalah aplikasi e-money yang dikeluarkan oleh Bank Central Asia (BCA). Aplikasi ini bisa digunakan untuk berbagai macam transaksi, seperti transfer uang, pembelian pulsa dan paket data, serta pembayaran tagihan.
Jumlah maksimal saldo aplikasi ini adalah senilai Rp2 juta hingga Rp10 juta apabila kamu sudah upgrade ke versi Sakuku Plus. Sementara itu, nominal top up-nya minimal Rp10 ribu dan maksimal Rp10 juta pada bulan yang sama.
-
DokuPay
DokuPay atau DOKU Wallet merupakan salah satu pioneer pembayaran digital di Indonesia. Sebagai salah satu perintis, DokuPay menawarkan solusi pembayaran untuk merchant bisnis, nih, termasuk pembayaran melalui kartu kredit, transfer bank, dan tentunya e-money. Nilai tambah dari aplikasi dompet digital ini adalah masa berlakunya yang tak terbatas serta nominal top up yang ekonomis, mulai dari Rp10 ribu.
-
BRIzzi
Produk e-money dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) punya fungsi yang tidak jauh berbeda dengan beberapa contoh sebelumnya. BRIzzi dapat digunakan untuk berbagai transaksi keuangan, seperti belanja, membayar tagihan, dan pembelian tiket transportasi.
Kartu ini juga punya limit transaksi yang cukup besar sampai Rp1 juta dan nominal top up relatif rendah, mulai dari Rp20 ribu. Dengan batas minimal isi ulang tersebut, pengguna bisa melakukan pengisian hingga Rp20 juta dalam satu bulan.
-
Flazz
Nah, kamu pasti sudah pernah mendengar yang namanya kartu Flazz, bukan? Ini merupakan e-money dalam bentuk kartu yang dikeluarkan oleh BCA. Kartu ini sudah dibekali chip dari Radio Frequency Identification (RFID) sehingga lebih aman. Kamu juga bisa menggunakannya di berbagai merchant, termasuk untuk membayar sarana transportasi umum tanah air.
-
LinkAja
Sebuah platform e-money bernama LinkAja menjadi satu-satunya uang elektronik yang menjadi hasil kerja sama antara beberapa BUMN. LinkAja memiliki berbagai fitur menarik, seperti pembayaran, transfer, dan pembelian pulsa. Beberapa waktu yang lalu, uang elektronik ini bahkan sempat menjadi metode pembayaran satu-satunya bagi Kereta Api Indonesia (KAI).
-
Indomaret Card
Indomaret juga tak ingin kalah dari berbagai perusahaan yang mengeluarkan uang elektronik berbentuk kartu maupun aplikasi. Sehingga, terciptalah e-money yang disebut sebagai Indomaret Card. Meski dikeluarkan oleh salah satu retail terbesar di Indonesia, kartu ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran di Indomaret, tetapi juga di berbagai merchant lainnya.
-
e-Money Mandiri
Nah, jika uang elektronik lainnya punya namanya masing-masing, Bank Mandiri mengeluarkannya dengan nama serupa, yakni e-Money. Electronic money dari Bank Mandiri ini bisa kamu pakai untuk bertransaksi di berbagai tempat, bahkan untuk pembayaran transportasi umum sekalipun. Bagaimana, terdengar sangat praktis, bukan?
-
Tapcash BNI
Terakhir, ada Tapcash BNI yang jadi kartu e-money keluaran Bank Negara Indonesia (BNI). Tapcash BNI menyediakan kemudahan transaksi di berbagai tempat, termasuk stasiun kereta, bus, dan toko-toko retail lainnya. Dua keunggulan dari kartu ini adalah limitnya yang mencapai Rp1 juta dan nominal isi ulang mulai dari Rp20 ribu saja.
Nah, itulah pembahasan seputar e-money, mulai dari total transaksi yang ada di tanah air, pengertian, fungsi, jenis, kelebihan dan kekurangan, serta contohnya. Buat kamu yang masih bingung mau menggunakan apa, GoPay bisa jadi pilihan terbaik. Dengan beragam fitur dan layanan, pengguna GoPay (baik penjual maupun pembeli) bisa merasakan manfaatnya yang menguntungkan. Langsung saja coba daftar GoPay Merchant untuk rasakan kelebihannya!