Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah “startup” yang berarti perusahaan rintisan. Bisa juga kamu langsung terbayang nama-nama perusahaan rintisan yang sukses, seperti Gojek dan Tokopedia. Padahal, sebenarnya ada banyak sekali contoh startup dari berbagai kategori dan model bisnisnya.
Kamu sudah tahu, belum, kalau startup terbagi menjadi beberapa jenis? Buat kamu yang ingin tahu usaha kamu termasuk dalam jenis yang mana atau butuh referensi untuk membantumu memilih jenis bisnis, yuk, simak artikel di bawah ini! Kami bakal jelaskan tujuh kategori berikut contoh bisnis startup-nya untukmu.
7 Kategori dan Contoh Bisnis Startup
Ada bermacam-macam kategori startup di Indonesia, beberapa mungkin sudah kamu tahu, tetapi sebagian lainnya bisa saja belum pernah terlintas di kepala. Berikut penjelasannya!
1. Startup properti
Salah satu contoh bisnis rintisan yang sudah eksis di Indonesia berada di ranah properti. Bisnis ini menawarkan kemudahan bagi kamu yang kesulitan mencari tempat tinggal, baik untuk disewa atau dibeli. Pasti kamu paham, kan, sulitnya mencari rumah jika hanya berdasarkan rekomendasi dari keluarga atau kerabat dekat?
Itulah mengapa startup di bidang properti ini memiliki pasar yang cukup luas. Semua orang memerlukan tempat tinggal, sebab hal ini termasuk kebutuhan pokok manusia. Solusi atas permasalahan ini kemudian diakomodasi oleh beberapa startup di bidang properti, misalnya Mamikos, Lamudi.co.id, dan 99.co.
2. Startup e-commerce
Selain membutuhkan tempat tinggal, manusia yang hidup di era digital ini juga perlu memenuhi kebutuhannya dengan cepat dan murah. Aktivitas dan agenda yang padat memang sering kali memangkas habis waktu seseorang. Jadi, berbelanja di toko atau mal bisa menjadi hal yang tidak masuk dalam daftar prioritas.
Akan tetapi, nyatanya hal ini cukup dimengerti oleh para pemilik usaha rintisan di bidang e-commerce atau perbelanjaan elektronik seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Bahkan, kini sudah ada berbagai macam e-commerce yang menjual produk berbeda, mulai dari yang khusus menjual buah-buahan, barang secondhand, sampai toserba dengan berbagai promo menarik.
3. Startup pendidikan
Siapa bilang pendidikan belum memiliki platform bisnis yang mudah diakses? Indonesia sudah punya beberapa contoh startup di bidang ini, kok. Biasanya, produk yang dijual adalah berupa video pembelajaran yang menarik. Sehingga, kamu bisa semacam mengikuti tambahan pelajaran yang dapat dilakukan dari mana pun.
Bukan hanya menampilkan video pembelajaran yang menarik secara visual dan mudah dimengerti, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang ini, misalnya seperti Quipper, Zenius, dan Ruangguru, juga menyediakan latihan soal untuk penggunanya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir kalau belum memahami materi pelajaran yang disampaikan dalam video.
Bahkan, kalau memilih paket yang lengkap, kamu juga bisa mendapatkan sesi belajar langsung dengan mentor, lho! Tidak jauh berbeda dengan mengikuti les pelajaran secara offline, kesempatan yang satu ini justru membuatmu bisa memahami pelajaran dengan mudah, tanpa perlu datang ke lokasi tertentu.
4. Startup asuransi
Selain tempat tinggal dan pendidikan, hal lain yang banyak diperlukan oleh orang adalah asuransi. Sama pentingnya dengan hunian, asuransi juga dapat memberikan perlindungan terhadap kehidupan seseorang. Misalnya, kalau kamu berlangganan produk asuransi tertentu, tidak menutup kemungkinan pencarian fasilitas kesehatan jadi lebih mudah.
Perusahaan rintisan di bidang ini juga mampu memberikan rujukan ke rumah sakit terdekat bahkan terbaik, menyarankan dokter terpercaya yang sesuai dengan keluhan kamu, serta membantu menentukan produk asuransi terbaik untukmu. Contoh bisnis startup di bidang ini adalah Qoala, PasarPolis, dan LifePal.
5. Startup sekuritas
Belakangan ini, istilah investasi menjadi topik yang jadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pengusaha yang sudah mapan secara finansial. Ternyata, peluang itu juga ditangkap oleh para pelaku usaha startup di bidang sekuritas. Biasanya, bisnis yang bergerak di ranah ini akan meluncurkan aplikasi yang memfasilitasi pengguna untuk berinvestasi online.
Ada banyak instrumen investasi yang sudah tersedia di aplikasi startup sekuritas, mulai dari reksa dana yang cocok untuk kalangan pemula sampai saham forex yang pas untuk orang berpengalaman. Beberapa contoh bisnis startup sekuritas yang namanya cukup populer di Indonesia adalah Bareksa, Bibit, dan Ajaib.
6. Startup pariwisata
Selain kebutuhan pokok, sebagai manusia, kamu pasti juga butuh liburan untuk healing, kan? Inilah yang berusaha ditangkap dan dipermudah oleh perusahaan rintisan di bidang pariwisata. Yup, perjalanan ke luar kota atau luar negeri memang terkesan menyenangkan. Tapi, siapa sangka kalau persiapannya juga bisa bikin kamu sakit kepala.
Itulah kenapa ada startup di sektor pariwisata yang bisa jadi satu platform untuk penuhi semua kebutuhan liburan dan perjalanan kamu, mulai dari hotel atau penginapan, tiket kereta, pesawat, sampai sewa kendaraan di kota tujuan. Semua itu bisa kamu pesan dari satu aplikasi saja, seperti tiket.com, Traveloka, atau Pegipegi.
7. Startup kesehatan
Kategori bisnis startup berikutnya berada di bidang kesehatan. Berbeda dengan startup asuransi yang bisa mempermudah kamu untuk mendapatkan rumah sakit rujukan terdekat dan terbaik, startup kesehatan dapat membantumu memperoleh informasi kesehatan yang valid. Bahkan, di sini kamu juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter umum atau dokter spesialis sesuai kebutuhan.
Ada banyak perusahaan rintisan yang ada di industri kesehatan, misalnya KlikDokter yang menjadi pionir penyedia situs kesehatan di Indonesia. Setelah itu, ada juga Halodoc dan Alodokter yang punya fitur chat langsung dengan dokter terdaftar. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut, kamu tak perlu datang langsung ke klinik untuk mengadukan keluhan. Bahkan, kamu pun tidak usah repot menebus obat ke apotek karena bisa dikirimkan langsung ke depan rumah.
Baca juga: Perkuat Pertumbuhan Bisnis Startup Indonesia, Midtrans Luncurkan Program NextLvl
10 Jenis Model Bisnis Startup
Nah, kalau sudah tahu beberapa kategori dan contoh bisnis startup di Indonesia, kini saatnya kamu paham beberapa model usaha yang dijalankan oleh mereka. Di bawah ini ada sepuluh jenis bisnis startup yang bisa jadi referensi untuk kamu contoh saat merintis perusahaan nanti. Simak sampai akhir, ya!
1. Freemium
Salah satu model bisnis startup yang pertama adalah freemium. Tentu, sesuai dengan makna katanya, jenis usaha yang menganut model ini seperti Dropbox, Evernote, dan InShot menawarkan layanan gratis (free) untuk produk atau jasa paling standar. Kemudian, untuk pengguna yang ingin mendapatkan fitur atau paket lebih lengkap, kamu bisa beli model premiumnya.
Freemium juga jadi model bisnis yang paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan rintisan. Alasannya tak lain karena bisnis ini jenis usaha yang seperti ini bisa menjangkau banyak kalangan, mulai dari pemula yang hanya mengincar produk dan layanan gratis sampai profesional yang punya budget membayar lebih untuk versi premiumnya.
2. Software as a Service (SaaS)
Tidak jauh berbeda dengan model bisnis sebelumnya, Software as a Service (SaaS) juga menawarkan layanan gratis dan premium bagi pengguna yang membayar biaya langganan. Namun, biasanya model bisnis yang satu ini memiliki pasar yang sebagian besar berbentuk perusahaan atau organisasi, bukan perorangan.
Alasannya antara lain karena perangkat lunak biasanya lebih banyak dibutuhkan oleh perusahaan, baik untuk mengontrol operasional maupun yang lainnya. Selain itu, biaya langganan yang diterapkan pada penyedia SaaS juga cenderung lebih mahal. Itulah mengapa target pasar dari model bisnis Slack, Canva, dan Moka POS lebih banyak pada pengusaha atau badan.
3. Subscription
Model bisnis berikutnya yang banyak diterapkan oleh startup-startup adalah subscription atau berlangganan. Meski begitu, jenis usaha yang satu ini tak mesti menawarkan perangkat lunak sebagai solusi bagi perusahaan atau organisasi, kok. Kamu bisa menemukan banyak platform berlangganan, misalnya Spotify, Netflix, atau Apple TV, kalau sedang mencari media hiburan.
Nah, untuk biaya berlangganannya sendiri macam-macam. Kamu bisa pilih saja yang sesuai dengan kantong dan budget bulananmu. Contohnya, kamu bisa langganan Spotify Family bersama keluarga atau teman terdekat jika ingin lebih hemat daripada berlangganan sendiri. Selain Spotify, Netflix dan Apple TV juga bisa kamu dapatkan untuk satu keluarga sekaligus, lho!
4. On-demand
Model perusahaan rintisan berikutnya yang perlu masuk dalam pertimbanganmu adalah on-demand. Sesuai namanya, model bisnis yang satu ini dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat. Kalau kamu masih sulit membayangkan contoh bisnis startup on-demand, ambil saja tiga contohnya, seperti Gojek, Grab, atau Ahlijasa.
Ketiga startup on-demand tersebut kini menyediakan berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari layanan transportasi, pengiriman makanan, barang, pembayaran tagihan, sampai pemesanan tiket KRL. Karena sifatnya berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat, tidak heran jika layanan yang ditawarkan terus bertambah mengikuti permintaan.
5. Penjualan langsung
Berikutnya, ada model bisnis startup yang menggunakan sistem penjualan langsung. Maksudnya adalah kamu hanya perlu fokus pada produksi produk atau jasa yang bermanfaat dan banyak dibutuhkan pengguna. Selebihnya, biarkan pihak lainnya yang memikirkan marketing maupun penjualannya ke konsumen terakhir.
Jenis usaha yang menggunakan sistem ini sangat menguntungkan karena kamu bisa memaksimalkan bisnis dari segi produksi barang dan jasa. Selain itu, jumlah reseller atau dropshipper yang semakin banyak akan membuat jualanmu tambah laku. Beberapa contoh perusahaan rintisan yang menggunakan sistem ini adalah Sophie Martin, Tupperware, dan Tiens Group.
6. Afiliasi
Affiliate marketing adalah sebuah program yang belakangan ini banyak dibicarakan dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan rintisan, seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Sebenarnya, berbeda tipis dengan reseller yang menjual kembali produk atau jasa dari produsen, afiliasi juga bertindak seperti itu. Mereka menjual lagi barang dan layanan dengan menggunakan link khusus. Nantinya, kalau ada orang yang membeli dari link tersebut, seorang afiliator baru akan memperoleh imbalannya.
Alasan kenapa program afiliasi ini ramai digunakan antara lain karena dapat membuka lapangan pekerjaan yang semakin luas. Selain itu, produsen tentunya juga memperoleh keuntungan yang lebih banyak jika dibandingkan pendapatan dari iklan. Sebab, afiliator bisa diposisikan sebagai influencer sekaligus marketer yang menjalin interaksi langsung dengan calon pembeli.
7. Pembayaran per penggunaan
Model bisnis berikutnya yang ramai digunakan oleh startup di Indonesia adalah pembayaran per penggunaan atau pay-per-use. Jenis usaha yang satu ini punya nilai lebih yang dapat menguntungkan konsumen. Meski begitu, pemilik bisnis juga dapat memperoleh keuntungan dan akan terus dicari apabila produk yang ditawarkan memang memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah satu contoh startup yang menerapkan sistem pay-per-use adalah Midtrans. Sebagai bagian dari GoTo Group, Midtrans menjadi payment gateway terlengkap yang tak mengharuskan pengguna untuk membayar biaya bulanan. Kamu hanya perlu membayar jika transaksi berhasil dilakukan dan persentasenya pun cukup rendah untuk sekelas UMKM.
8. Barang custom
Selain model bisnis di atas, ada juga perusahaan-perusahaan rintisan yang menjual keunikan lewat sistem kustomisasi. Ada banyak produk yang bisa kamu jual dengan jenis usaha seperti ini, misalnya bingkai foto, casing smartphone, sepatu lokal, dan lain sebagainya.
Model pelaksanaannya adalah pemilik usaha membeli barang standar dari produsen. Kemudian, berikan sentuhan-sentuhan personal dengan kreasi unik, mulai dari lukisan tangan sampai bordir atau patch-patch lucu di jaket. Contoh bisnis startup yang satu ini antara lain @yajugaya, @zerowaste.id, dan @liuniconthings.
9. Marketplace
Salah satu model bisnis startup yang banyak dikembangkan adalah marketplace. Sebab, pemilik usaha ini hanya perlu menyediakan platform yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli. Itu artinya kamu tidak perlu mempersiapkan produk atau jasa yang ingin dijual ke konsumen atau pengguna terakhir.
Akan tetapi, kamu tetap perlu membangun platform jual beli yang mumpuni. Kriterianya adalah aplikasi memiliki bobot yang ringan sehingga tidak macet saat dibuka lewat smartphone, menawarkan layanan chat langsung dengan penjual, dan tentunya punya penawaran-penawaran menarik bagi pelanggan. Contoh startup marketplace di tanah air adalah Tokopedia, Shopee, dan BliBli.
10. Periklanan
Dalam model bisnis ini, kamu akan menyediakan layanan penempatan iklan di situs web atau aplikasi sesuai keinginan klien. Tentunya, penempatan iklan akan disesuaikan dengan target pasar dari produk yang diiklankan.
Menghasilkan pendapatan dari iklan merupakan hal yang relatif mudah dan sederhana. Meskipun nilai dari setiap klik iklan mungkin terhitung kecil, tapi jika jumlah klik iklan ribuan dan dipasang di berbagai tempat, potensi pendapatan yang dihasilkan akan sangat menguntungkan.
Itulah serba-serbi tentang perusahaan rintisan beserta contoh bisnis startup yang ada di Indonesia. Kamu bisa mempertimbangkan penjelasan di atas sebelum membuka startup di kemudian hari. Supaya daya jual bisnismu baik, jangan lupa sediakan metode pembayaran yang mumpuni, misalnya dengan menggunakan GoPay sebagai dompet digital terpercaya.
Bersama GoPay, kamu bisa mewujudkan bisnis yang sukses, apa pun model usahanya. Sebab, GoPay dapat menerima pembayaran sekaligus mencatat setiap transaksi yang dilakukan. Proses pembukuan pun jadi lebih mudah dilakukan karena arus kas terkontrol secara real-time. Yuk, pelajari selengkapnya cara menjadi merchant GoPay dengan klik link di sini!