Coba ingat kembali brand favoritmu yang sudah sukses besar, dan bandingkan dengan merek lainnya yang tidak kalah untung. Sudah menemukan kesamaannya? Ya, mereka semua memiliki konsep bisnis yang kuat! Pasalnya, bisnis mana pun tidak akan bisa berkembang kalau tidak punya konsep yang matang. Makanya, sebelum mulai merintis usaha sendiri, pastikan kamu tahu seluk-beluk konsep untuk bisnis di sini!
Apa Itu Konsep Bisnis?
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan konsep dalam konteks bisnis? Juga dikenal dengan istilah business concept, konsep bisnis adalah ide mendasar dari sebuah usaha seperti produk/jasa yang ditawarkan, target audiens yang ingin dijangkau, dan keunikan apa saja yang membedakannya dengan bisnis serupa.
Bahkan, para ahli juga sependapat dengan pemahaman tersebut. Misalnya, menurut Philip Kotler, konsep dalam bisnis merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dibandingkan pesaing. Lalu, Ebert dan Griffin berpendapat bahwa konsep bisnis termasuk dalam ide sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan.
Fungsi dan Manfaat Konsep Bisnis
Berkaitan dengan penjelasan tentang definisi konsep bisnis pada bagian sebelumnya, fungsi yang paling mendasar dan utama dari hal tersebut adalah sebagai dasar strategi menjalankan bisnis. Kalau diibaratkan, fungsinya seperti peta yang akan memberikanmu gambaran tentang cara mencapai tujuan yang diinginkan melalui daftar produk dan jasa unikmu sesuai kebutuhan pelanggan.
Pada akhirnya, dengan konsep yang kuat, kamu bisa menentukan prioritas pengembangan bisnis dengan lebih baik, sehingga kamu tidak akan kehilangan arah dan bisa menjamin keuntungan dalam jangka panjang.
Jenis-jenis Konsep Bisnis
Konsep bisnis sendiri terdiri dari berbagai jenis, di antaranya sebagai berikut:
- Online-to-offline (O2O): Pemasaran secara online yang akan mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian di toko fisik;
- Business to business (B2B): Menawarkan produk atau jasa kepada klien berupa perusahaan besar;
- Business to customer (B2C): Sama seperti B2B, tapi target audiensnya adalah konsumen individu alih-alih perwakilan lembaga bisnis;
- Customer to customer (C2C): Model bisnis yang menghubungkan sesama konsumen individu agar bisa melakukan transaksi, contohnya di marketplace.
Baca Juga: 5 Komponen Utama dalam Manajemen Bisnis
Cara Membuat Konsep Bisnis
Lalu, bagaimanakah kamu bisa membuat konsep bisnis yang kuat untuk kesuksesan usahamu? Tenang, kamu bisa mengikuti 4 tips praktis ini:
1. Tentukan tujuan berdirinya bisnis
Pertama dan yang paling penting, kamu harus mengetahui alasan bisnismu ada sejak awal supaya konsepnya lebih kuat. Apakah kamu ingin mendirikan bisnis baru yang belum terpikirkan oleh kompetitor? Atau mungkin kamu mau mengembangkan bisnis sebelumnya yang sudah ada? Apa pun itu, catat baik-baik dan ceritakan bagaimana bisnismu bisa berdiri sejelas mungkin agar investor maupun pelanggan dapat memahaminya.
2. Lakukan riset pasar dan kompetitor
Konsep bisnis tentunya tidak akan bisa berjalan tanpa basis dari kebutuhan pelanggan. Maka dari itu, kamu harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh target pelangganmu, dan apakah sudah ada bisnis serupa yang berusaha memenuhi keperluan tersebut.
Alasannya, setiap kelompok audiens pastinya punya kebutuhan yang berbeda, dan tiap bisnis juga punya poin keunikan masing-masing. Nah, dengan mengetahui kedua hal tersebut, kamu akan menemukan celah untuk memaksimalkan keuntungan.
3. Buat daftar produk atau jasa untuk pelanggan
Kalau kamu sudah mengetahui apa saja kelebihan unik bisnismu dan seluk-beluk pelangganmu, sekaranglah saatnya kamu menjabarkan semua produk dan/atau layanan yang akan kamu tawarkan kepada mereka. Penjelasan ini tidak hanya mencakup nama dan deskripsi dasar, tapi juga manfaat yang bisa dirasakan pelanggan serta opsi add-on/tambahan yang dapat mereka pilih agar lebih praktis, jika ada.
4. Analisis kondisi finansial
Mewujudkan konsep bisnis apa pun pastinya akan membutuhkan sejumlah dana, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Karena itu, kamu juga harus mempertimbangkan kecukupan modalmu saat ini.
Dengan melakukan analisis kondisi finansial, kamu bisa mengetahui apakah kamu harus mencari sumber dana tambahan atau memodifikasi konsepmu sekali lagi agar lebih memungkinkan. Apalagi, kalau kamu berencana mengajukan pinjaman supaya tidak memberatkan keuangan.
Bagaimana, kamu sudah menemukan konsep bisnis yang paling sesuai dengan kondisimu? Apa pun modelnya, penggunaan teknologi bisa membuat usahamu semakin untung! Apalagi, di era digital seperti sekarang. Sebagai langkah awal, kamu bisa coba terapkan dulu pada sistem pembayaran, contohnya dengan menerima pembayaran secara cashless lewat GoPay.
Untuk mendapatkannya, kamu bisa mendaftar sebagai GoPay Merchant yang akan memberimu akses rekapitulasi pembayaran secara otomatis, kemudahan ditemukan oleh jutaan pengguna aktif GoPay, dan tentunya waktu transaksi yang lebih singkat agar pelanggan tetap senang! Tunggu apa lagi? Yuk, klik di sini untuk bergabung!