Minat masyarakat terhadap barang preloved ternyata mengalami peningkatan! Berdasarkan data dari Carousell, responden berusia 18-24 tahun 69% lebih sering mencari barang preloved daripada barang baru. Situasi tersebut memunculkan peluang bisnis thrift shop yang cukup menguntungkan, lho. Namun, agar bisa memaksimalkan peluang keuntungan, kamu perlu melakukan persiapan yang matang, termasuk memahami seluk-beluk thrift shop!
Apa Itu Bisnis Thrift Shop?
Thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas. Itulah kenapa ia juga sering disebut sebagai toko barang bekas atau secondhand store. Jadi, barang-barang yang dijual di thrift shop pun sudah pernah digunakan sebelumnya oleh orang lain. Alhasil, harganya pun relatif lebih mudah daripada barang-barang baru.
Meski begitu, bukan berarti kualitasnya jadi jelek, ya. Pada umumnya, barang-barang di thrift shop masih berfungsi dengan baik atau memiliki kondisi yang layak pakai. Lantas, produk seperti apa yang sebaiknya kamu jual di thrift shop?
Jenis Produk yang Cocok untuk Thrift Shop
Tidak ada patokan tentang produk untuk bisnis thrift shop. Jadi, selama suatu barang preloved masih dalam kondisi bagus dan layak pakai, kamu bisa menjualnya. Namun, memang ada beberapa barang yang populer dicari di thrift shop, yaitu:
- Pakaian dan sepatu;
- Aksesoris fashion (kalung, gelang, dan cincin);
- Perabotan (kursi, sofa, meja, rak, dan sebagainya);
- Buku, komik, dan majalah;
- Barang-barang elektronik (smartphone, kamera, laptop, dan sebagainya).
Peluang Pasar Thrift Shop
Tren sustainable fashion semakin berkembang dan memberikan peluang besar bagi thrift shop. Tapi, bisnis ini bisa semakin berkembang kalau kamu mengelola keuangannya dengan baik. Untuk itu, mari kita simak berapa modal awal dan perkiraan keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari usaha satu ini.
Dengan modal awal sekitar Rp5 juta hingga Rp20 juta, kamu bisa mendapatkan stok pakaian bekas berkualitas dari supplier. Keuntungan yang bisa didapatkan berkisar 50% hingga 200% dari harga beli, tergantung pada kelangkaan dan kondisi barang. Ditambah strategi pemasaran yang tepat, keuntungannya juga akan semakin besar.
Target Pasar Thrift Shop
Seperti apa kelompok konsumen yang bisa kamu jangkau dengan usaha thrift shop? Berikut adalah beberapa contoh target pasarnya:
Mahasiswa dan fresh graduate
Mahasiswa aktif maupun lulusan baru sering mencari aksesoris fashion, buku, dan barang lainnya dengan harga terjangkau, terutama untuk kebutuhan sehari-hari atau wawancara kerja. Karena mereka memiliki anggaran yang terbatas, mereka lebih memilih barang-barang stylish bekas yang dijual dengan harga lebih murah dibanding membeli produk baru.
Keluarga dengan budget terbatas
Keluarga yang memiliki banyak anggota sering mencari cara untuk menghemat pengeluaran, termasuk dalam hal peralatan rumah tangga dan mainan anak. Oleh sebab itu, mereka memilih thrift shop untuk mendapatkan barang-barang layak pakai dengan harga terjangkau. Jadi, kalau kamu menjual benda-benda yang sudah disebutkan, kamu bisa menyasar target pasar ini.
Pecinta gaya retro
Akhir-akhir ini, gaya vintage dan retro sudah semakin populer di media sosial. Sebab, banyak orang menyukai desainnya yang unik dan tidak bisa ditemukan di toko biasa. Karena itu, kamu bisa menyasar orang-orang yang menyukai pakaian dari era lampau. Apalagi, kalau thrift shop kamu punya koleksi jadul yang bagus, entah itu berupa barang-barang fashion maupun dekorasi ruangan.
Orang yang peduli lingkungan
Kesadaran akan dampak lingkungan dari industri retail semakin meningkat. Banyak orang memilih thrift shop karena ingin mengurangi limbah tekstil dan mendukung konsep sustainability. Kalau thrift shop kamu mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan dan memiliki koleksi barang yang tetap berkualitas, pelanggan yang peduli lingkungan akan lebih tertarik berbelanja.
Kelebihan Bisnis Thrift Shop
Selain beragamnya produk yang bisa dijual, bisnis thrift shop juga memiliki segudang kelebihan lain yang membuatnya digemari banyak pengusaha. Berikut beberapa kelebihan thrift shop sebagai ide bisnis yang menjanjikan:
- Bisnis kekinian dengan banyak peminat;
- Bisa dijual di marketplace seperti Tokopedia dan TikTok Shop;
- Bisa jual barang branded dengan modal relatif kecil;
- Peluang mendapatkan omzet besar;
- Lebih mudah menentukan produk sesuai segmentasi pasar.
Tantangan Bisnis Thrift Shop
Meski bisnis thrift shop punya kelebihannya tersendiri, menjalankan usaha ini juga tidak bisa lepas dari sejumlah tantangan. Apa saja? Simak daftar berikut agar kamu bisa menyiapkan diri sedini mungkin:
Pembatasan dari kebijakan pemerintah
Salah satu tantangan besar dalam bisnis thrift shop adalah batasan dari kebijakan pemerintah yang melarang penjualan jenis barang tertentu. Misalnya saja, masihkah kamu ingat tentang larangan impor baju bekas oleh pemerintah Indonesia beberapa tahun lalu, padahal banyak orang yang berminat pada pakaian branded bekas?
Kebijakan ini ada karena alasan kesehatan dan perlindungan industri tekstil dalam negeri. Akibatnya, ini membuat pasokan barang dari luar negeri menjadi lebih sulit. Namun, kamu masih bisa mencari alternatif dengan membeli dari supplier lokal atau fokus pada barang thrift yang berasal dari dalam negeri.
Persaingan yang tinggi
Bisnis thrift shop semakin populer, sehingga persaingan di pasaran juga meningkat. Banyak thrift shop sudah mulai bermunculan, baik secara offline maupun online. Tanpa strategi pemasaran yang baik, tentunya bisnis kamu akan lebih berisiko kalah saing. Oleh sebab itu, kamu juga perlu menawarkan produk yang unik, membangun branding yang menarik, dan menggunakan media sosial untuk menarik pelanggan.
Akses supplier dan produk yang berkualitas
Mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang masih masuk akal bisa menjadi tantangan. Sebab, tidak semua supplier menyediakan barang-barang thrift dalam kondisi baik. Oleh karena itu, kamu perlu selektif dalam memilih pemasok agar bisa mendapatkan produk yang layak jual. Selain itu, kamu juga harus memeriksa setiap item sebelum dijual agar tidak mengecewakan pelanggan
Tidak ada standar harga jual
Dalam bisnis thrift shop, tidak ada patokan harga yang jelas untuk setiap produk. Harga bisa sangat bervariasi tergantung pada merek, kondisi barang, dan kelangkaannya. Jika harga terlalu tinggi, pelanggan bisa berpaling ke toko lain. Sebaliknya, jika terlalu murah, keuntungan bisa berkurang dan pelanggan dapat menaruh mencurigai kualitas produk atau kredibilitas usahamu. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan riset pasar untuk menentukan harga yang tepat dan tetap kompetitif.
Cara Memulai dan Mengembangkan Bisnis Thrift Shop
Setelah mengetahui berbagai kelebihan bisnis thrift shop, wajar kalau kamu jadi makin tertarik untuk menggelutinya. Nah, supaya bisnis tersebut bisa memberikan keuntungan maksimal, sebaiknya perhatikan cara-cara berikut ini:
Pilih satu produk yang akan dijual sebagai fokus utama
Memang, sih, tidak ada aturan khusus bahwa kamu hanya bisa menjual satu produk di thrift shop. Namun, kamu disarankan untuk memilih satu produk saja agar menjadi ciri khas yang membedakan kamu dari kebanyakan thrift shop lain. Selain itu, dengan menjual satu produk spesifik, nantinya thrift shop kamu bisa menjadi rujukan apabila pelanggan butuh produk tertentu.
Baca Juga: 11 Ide Bisnis Barang yang Menguntungkan untuk 2024
1. Tetapkan harga yang bersaing
Apa pun jenis bisnisnya, penentuan harga pasti akan tricky, termasuk untuk bisnis thrift shop. Kalau harga terlalu rendah, bisa-bisa kamu akan rugi, tapi harga yang terlalu tinggi juga bisa membuat pelanggan kabur. Dalam menentukan harga, jangan lupa pertimbangkan biaya lain di luar harga beli produk. Misalnya kalau kamu menjual pakaian preloved, hitung juga biaya laundry dan pengemasan.
2. Promosikan bisnis secara berkala
Saat ini, barang-barang thrift shop lebih banyak diminati oleh kalangan muda. Jadi, untuk mempromosikan bisnis kamu kepada mereka, kamu bisa menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok serta e-commerce.
Foto satu per satu produk yang kamu jual dan pastikan tampilannya terlihat jelas. Kemudian, upload foto tersebut ke situs e-commerce seperti Tokopedia, sehingga memudahkan target pelanggan untuk melihat kondisi produk sebelum membelinya. Selain itu, buatlah juga konten-konten seru untuk mempromosikan thrift shop kamu di Instagram dan TikTok.
3. Perhatikan kebersihan dan tata letak toko
Apapun produk yang kamu jual melalui bisnis thrift shop, pastikan untuk selalu menjaga kebersihannya. Misalnya bagi kamu yang menjual pakaian preloved, rendam dulu pakaian tersebut dalam air panas untuk menghilangkan kuman dan bakteri, lalu cuci bersih hingga wangi, dan setrika agar rapi. Tak kalah penting, jaga kebersihan toko kamu agar pelanggan betah belanja.
4. Tawarkan kemudahan bagi pelanggan
Ciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dengan memberi kemudahan bagi pelanggan, terutama dalam hal pembayaran. Pastikan proses transaksi berjalan cepat dengan metode cashless seperti GoPay. Cukup scan kode QR dan pelanggan sudah bisa membayar barang belanjaan.
Kamu bisa menyediakan fasilitas tersebut dengan bergabung menjadi GoPay Merchant. Bahkan tak hanya kemudahan transaksi, dengan jadi GoPay Merchant, kamu juga akan mendapat beragam skema promosi menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.
Baca Juga 10 Keuntungan Menjadi GoPay Merchant untuk Kesuksesan Bisnis
Gimana, tertarik menjalankan bisnis thrift shop? Agar untung maksimal, terapkan berbagai tips di atas dan bergabunglah menjadi GoPay Merchant! Cara daftarnya juga gampang, kamu bisa langsung klik di sini! Bersama GoPay, kembangkan bisnismu hingga mencapai level yang lebih tinggi!