Pernahkah kamu ingin mengirim uang ke rekening lain untuk melunasi pembayaran, tapi dananya malah tertahan oleh bank selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari? Kemungkinan besar, kamu sedang mengalami check hold. Prosedur ini memang terkesan menyita waktu, tapi sebenarnya ada fungsi pentingnya! Memangnya, apa saja kegunaannya? Yuk, kita simak selengkapnya di sini!
Apa Itu Check Hold?
Pada dasarnya, check hold adalah prosedur penahanan uang dari pengiriman cek atau bilyet giro oleh bank selama batas waktu wajar yang telah ditentukan oleh hukum. Hal ini bertujuan untuk memverifikasi jumlah uang yang dikirimkan serta validitas detail rekening pengirim maupun penerima dalam rangka mencegah terjadinya penipuan finansial.
Sebab, lembaga perbankan wajib mengecek setiap detail transaksi dan melaporkan potensi kecurangan menurut hukum. Kewajiban tersebut tertuang dalam Surat Edaran BI Nomor 18/39/DSP sebagai pengganti Surat Edaran BI Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007.
Cara Kerja Check Hold
Alur penerapan check hold sebenarnya cukup sederhana. Setelah kamu menyetor cek atau bilyet giro di bank, bank tidak akan langsung memberimu izin untuk menarik tunai dari cek atau menggunakan sisa saldo yang tertera. Justru, mereka harus memeriksa keabsahan detail rekening dan ketersediaan dana yang dimiliki.
Jika mereka menemukan adanya perbedaan detail, indikasi kecurangan, atau indikasi transaksi ilegal, mereka akan menahan uang tersebut selama durasi yang sudah disyaratkan oleh hukum untuk proses pemeriksaan lanjutan. Jadi, kamu tidak bisa menarik tunai atau menggunakan saldo dari cek tersebut selama pemeriksaan bank masih berjalan. Setelah semuanya sudah jelas, barulah mereka akan memproses cek atau bilyet tersebut.
Baca Juga: E-commerce Adalah Tren yang Terus Bertumbuh, Kenapa?
Jenis Check Hold
Kebijakan check hold memiliki bentuk penerapan yang berbeda-beda tergantung dari situasinya. Kamu bisa simak selengkapnya di bagian ini:
Pembatasan nominal transaksi
Umumnya, bank negara memberlakukan batasan nominal penarikan atau pengiriman tunai dengan cek atau bilyet untuk menekan risiko penipuan atau tindak kejahatan lainnya. Batasan yang ditentukan bisa berbeda di setiap negara, tapi di Indonesia, nominal maksimum yang diizinkan dalam satu kali transaksi cek atau bilyet giro adalah Rp500 juta. Lebih dari itu, bank akan memberlakukan check hold untuk memastikan bahwa transaksi tersebut memang sah, dan ini bisa membutuhkan waktu kerja tambahan.
Pembatasan frekuensi transaksi
Terkadang, pelaku kejahatan akan menarik uang berulang kali untuk mendanai kegiatan ilegalnya atau bahkan menyamarkan arus pergerakan uang tersebut agar sulit dilacak oleh pihak berwajib. Untuk mencegah praktik tersebut, bank juga akan memberlakukan check hold yang membuat seseorang tidak bisa memindahkan atau menarik dana berulang kali pada suatu waktu. Jadi, mereka harus menunggu selama beberapa saat–biasanya satu atau dua hari–sebelum bisa menggunakan dana dari cek atau bilyet.
Penahanan force majeure
Meskipun detail pengirim, penerima, dan nominal pada cek sudah valid, ada kalanya bank akan tetap memberlakukan check hold pada keadaan darurat. Inilah yang disebut sebagai penahanan force majeure, atau dalam kondisi kahar.
Umumnya, penahanan ini terjadi ketika bank sudah tidak punya sisa dana untuk disetorkan melalui cek karena krisis ekonomi atau saat harus menghentikan operasional sementara untuk mengatasi dampak serangan siber yang tiba-tiba melanda.
Batas Waktu Check Hold
Lantas, berapa lama bank bisa menahan dana pada cek atau bilyet giro? Di Indonesia, Surat Edaran BI Nomor 18/39/DSP sebagai pengganti Surat Edaran BI Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 mensyaratkan lembaga perbankan untuk melakukan verifikasi paling lambat hingga 1 hari kerja berikutnya jika terdapat indikasi pemalsuan cek atau bilyet. Maka dari itu, kamu perlu menunggu paling cepat selama 1-2 hari kerja jika cek tertahan.
Agar operasional bisnis tidak mudah terhambat oleh check hold, kamu bisa mempertimbangkan solusi seperti beralih ke dompet digital. Sebab, layanan dompet digital sudah dilengkapi dengan sistem pengecekan transaksi secara real-time agar uang bisa langsung terkirim setelah dicek keamanannya dalam waktu singkat. Efisiensi waktu inilah yang juga menjadi keunggulan utama dari GoPay.
Kalau kamu mendaftarkan diri sebagai GoPay Merchant, kamu juga bisa menikmati manfaat lainnya, lho! Misalnya, kamu dapat merekap semua transaksi secara otomatis dari satu platform terpadu, menerima pembayaran lewat satu kode QR saja, dan mengembangkan bisnis dengan berbagai skema promosi menarik sesuai skala saat ini. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, majukan usahamu sekarang dengan menjadi GoPay Merchant!