Saat mendengar istilah inflasi, apa yang muncul dalam pikiranmu? Biasanya, kebanyakan orang langsung berpikir tentang harga barang yang terus naik. Sebaliknya, istilah deflasi sering dianggap sebagai lawan dari inflasi, sehingga jarang dinilai berbahaya. Padahal, dampak deflasi bisa sama mengkhawatirkan, khususnya bagi pelaku usaha. Meski begitu, ternyata deflasi juga bisa membawa dampak positif tersendiri. Kenapa? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di sini!
Apa Itu Deflasi?
Deflasi adalah kondisi ekonomi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Faktor penyebabnya cukup beragam, salah satu yang paling utama adalah kebijakan moneter. Contohnya, bank sentral memutuskan untuk meningkatkan suku bunga, sehingga banyak orang enggan melakukan pembelian atau mengajukan kredit.
Faktor lainnya adalah penurunan permintaan dari konsumen. Alhasil, jumlah stok produk pun jadi melebihi tingkat permintaan. Jadi, untuk menarik pembeli, para produsen terpaksa menurunkan harga jual produk mereka.
Efek Positif Deflasi bagi Usaha
Dengan menurunnya harga barang dan jasa di pasaran, deflasi membawa efek positif tersendiri bagi para pelaku usaha. Berikut beberapa di antaranya:
Meningkatkan penjualan
Ketika harga produk menurun, konsumen jadi punya kemampuan untuk membeli lebih banyak barang atau jasa daripada sebelumnya. Dengan harga yang lebih terjangkau, konsumen yang mungkin awalnya menunda pembelian pun jadi terdorong untuk membeli.
Dampaknya, volume penjualan bisnismu bisa ikut meningkat. Efek positif ini umumnya lebih sering dirasakan oleh bisnis yang bergerak di sektor ritel atau kebutuhan primer. Namun, kamu bisa merasakan keuntungan ini secara lebih maksimal apabila deflasi terjadi dalam jangka pendek. Kalau deflasi berlangsung terlalu lama, ada kemungkinan konsumen akan menunda pembelian. Mereka berharap harga produk bisa turun lebih banyak.
Baca juga: 6 Ide Kreatif Untuk Meningkatkan Penjualan, Yuk Coba!
Biaya produksi jadi lebih hemat
Saat deflasi, pelaku usaha di sektor lain juga turut mengalami penurunan biaya. Efeknya, harga bahan baku, energi, dan jasa pendukung bisnismu pun ikut turun. Situasi ini bisa kamu manfaatkan untuk menghemat biaya produksi tanpa harus mengorbankan kualitas produk.
Misalnya kalau kamu berjualan gorengan, mungkin kamu bisa menghemat pengeluaran pada minyak goreng atau tepung yang harganya lebih murah selama deflasi. Nah, dengan biaya produksi yang lebih hemat, turunkan harga jual produk untuk menggaet lebih banyak pembeli. Alternatifnya, kamu bisa tetap mempertahankan harga untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar.
Kemudahan mendapatkan modal
Pada situasi deflasi, uang mempunyai daya beli yang lebih besar daripada sebelumnya. Biasanya, banyak investor memanfaatkan kondisi tersebut untuk mencari peluang investasi dengan risiko minim, tapi menyimpan potensi keuntungan tinggi.
Karena hal tersebut, banyak pelaku usaha yang lebih mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis mereka. Di sisi lain, deflasi juga bisa menjadi saat yang tepat untuk mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan, sebab suku bunga selama periode deflasi biasanya cenderung menurun.
Baca juga: Cara Mencari Modal Usaha Tanpa Utang, Anti-Ribet!
Efek Negatif Deflasi bagi Usaha
Meskipun membawa dampak positif, tidak dapat dimungkiri bahwa deflasi yang terlalu lama dan tinggi juga menyimpan efek negatif tersendiri bagi pelaku usaha. Apa saja contohnya?
Bunga utang meningkat
Saat deflasi, daya beli uang memang lebih besar daripada sebelumnya. Meski begitu, situasi tersebut dapat membuat pelaku usaha lebih sulit untuk melunasi utang. Beban utang akan menjadi lebih besar walaupun mungkin jumlah cicilan tetap sama. Sebab, penghasilan bisnis cenderung menurun akibat deflasi. Dengan kata lain, arus kas bisnis tidak cukup untuk memenuhi kewajiban membayar utang.
Penurunan potensi keuntungan
Jika deflasi terjadi secara berkelanjutan, mau tak mau kamu harus menurunkan harga produk untuk tetap menarik pembeli. Langkah ini dapat mengurangi margin keuntunganmu, apalagi jika biaya tetap—seperti sewa gedung dan gaji karyawan—tidak ikut turun. Di sisi lain, biasanya konsumen akan berharap harga terus turun selama deflasi, sehingga mereka cenderung menunda pembelian. Akibatnya, penjualanmu pun berisiko stuck atau stagnan.
Deflasi merupakan kondisi ekonomi yang sulit untuk diprediksi. Meski begitu, bukan berarti kamu tidak bisa mempersiapkan diri. Jagalah kelangsungan bisnis dengan mengoptimalkan manajemen kas. Hal ini dapat lebih mudah dilakukan jika kamu bergabung menjadi GoPay Merchant. Sebab, kamu bisa daftar QRIS langsung jadi untuk mempermudah pemantauan transaksi masuk secara otomatis.
Berkat adanya QRIS pula, kamu dapat mendorong konsumen untuk belanja lebih banyak dengan sistem pembayaran yang praktis. Tidak ketinggalan adanya merchant discount rate (MDR) 0% untuk transaksi hingga Rp500.000 bagi usaha mikro. Yuk, nikmati semua keuntungan tersebut dan daftarkan usahamu dengan download aplikasi GoPay Merchant sekarang juga!