Di era digital seperti sekarang, kejahatan siber atau cyber crime adalah satu ancaman paling serius untuk kelangsungan bisnis. Sebab, serangan ini bisa mencuri data pelanggan, merusak sistem operasional, dan menurunkan kepercayaan konsumen. Namun kamu tidak perlu panik, karena ada cara untuk mencegah serangan cyber crime terhadap usaha sejak awal. Simak di sini sampai tuntas, yuk!
Apa Itu Cyber Crime?
Cyber crime adalah tindakan kriminal yang melibatkan komputer, jaringan, atau sistem digital sebagai alat maupun target kejahatan. Tujuannya adalah mendapatkan data sensitif, informasi finansial, atau bahkan uang tebusan.
Metode yang mereka gunakan cukup beragam, tapi beberapa yang paling umum adalah phishing (memancing korban untuk memberikan informasi penting seperti password atau data perbankan melalui email, kode QR, atau website palsu), malware (software berbahaya yang bisa merusak sistem, mencuri data, atau mengendalikan komputer korban), ransomware (malware yang mengunci data atau sistem korban untuk mendapatkan uang tebusan), dan pembobolan data oleh pihak tak berizin.
Contoh Kasus Cyber Crime di Indonesia
Pada bulan November 2024 lalu, KFC Indonesia sempat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengakibatkan data breach atau peretasan data pribadi pelanggan di aplikasi KFCKu. Memang, aksi cyber crime pada kasus ini pada akhirnya bisa dicegah sebelum dampaknya semakin serius.
Kasus yang berikutnya melibatkan platform trading kripto Indodax pada bulan September 2024. Aset perusahaan senilai ratusan miliaran rupiah dicuri oleh seorang hacker yang menggunakan malware. Nah, malware ini masuk karena laptop kerja yang memiliki akses server Indodax terhubung ke koneksi internet yang tidak aman. Untungnya, semua saldo pengguna aman, dan masalah tersebut selesai dalam waktu 80 jam.
Baca Juga: Modus Penipuan QRIS dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Cyber Crime sebagai Pengusaha
Mengingat cyber crime adalah serangan yang bisa melumpuhkan berbagai aspek usaha, bagaimanakah cara mencegahnya? Ini dia tipsnya:
1. Adakan pelatihan untuk karyawan
Karyawan adalah garis depan dalam menjaga keamanan sistem bisnis. Karena itulah, banyak serangan siber memanfaatkan ketidaktahuan mereka tentang cara mengidentifikasi email phishing atau situs palsu. Untuk mencegahnya, kamu perlu mengadakan pelatihan rutin agar mereka paham cara menjaga data dan mengenali ancaman. Materi pelatihannya bisa meliputi cara membuat password yang kuat, mengenali tanda-tanda email mencurigakan, modus penipuan yang sedang populer, hingga langkah darurat jika terkena serangan.
2. Lakukan audit menyeluruh terhadap software yang digunakan
Cara berikutnya untuk mencegah cyber crime adalah dengan mengetahui software apa saja yang terpasang di sistem bisnismu. Terkadang, software yang sudah tidak digunakan atau lama tidak diperbarui justru membuka celah keamanan. Dengan melakukan audit, kamu bisa mendeteksi potensi risiko dari aplikasi yang sudah tidak relevan atau tidak aman. Audit ini juga membantumu menyusun strategi pengamanan yang lebih tepat.
3. Selalu gunakan software versi terbaru dari sumber resmi
Banyak pengusaha yang lupa melakukan pembaruan software karena dianggap merepotkan atau mendapatkan versi gratis sebuah software dari sumber yang patut dipertanyakan demi menghemat biaya. Padahal, update dari pengembang resmi biasanya berisi perbaikan bug dan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan hacker. Jadi, pastikan kamu hanya mengunduh software dari situs resmi dan segera lakukan update ketika ada pemberitahuan.
4. Terapkan sistem autentikasi berlapis
Password saja tidak cukup untuk melindungi akun penting bisnis. Kamu bisa menggunakan sistem autentikasi dua faktor (2FA) atau bahkan autentikasi biometrik agar akses ke sistem lebih aman. Dengan autentikasi berlapis, kamu dapat menyulitkan pelaku kejahatan untuk membobol akun, meskipun mereka sudah berhasil mencuri password-mu.
5. Gunakan software bisnis dengan fitur keamanan mumpuni
Kalau kamu menggunakan software manajemen bisnis atau pembayaran, pastikan software tersebut punya fitur keamanan yang bagus seperti multi-factor authentication, jaminan kehilangan, dan enkripsi data. Selain itu, pilihlah software dengan reputasi yang baik dan menyediakan dukungan teknis setiap saat. Salah satu contoh aplikasi yang memenuhi syarat tersebut adalah GoPay Merchant!
Aplikasi GoPay Merchant memiliki fitur scan biometrik (wajah dan sidik jari) serta PIN untuk menjamin keamanan transaksi. Selain itu, ada layanan bantuan yang tersedia 24 jam dan jaminan saldo kembali 100% jika terjadi serangan siber yang menguras pendapatan usahamu. Keamananmu juga semakin terjamin karena GoPay Merchant memiliki kebijakan privasi yang jelas, sistem perlindungan data yang mumpuni, dan mematuhi regulasi Bank Indonesia. Sehingga, kamu bisa menjalankan usaha tanpa harus khawatir.
Maka dari itu, meskipun cyber crime adalah bahaya besar bagi usaha apa pun–terutama UMKM–kamu bisa mencegahnya dengan pengawasan menyeluruh, tetap up-to-date soal modus serangan terkini, dan menggunakan software yang aman seperti GoPay Merchant. Yuk, dapatkan aplikasinya untuk smartphone-mu, dan daftarkan usahamu supaya makin kuat di era digital!