Bagi yang berniat mendirikan usaha, kamu harus siap dengan risiko kegagalan. Bukannya menakut-nakuti, tapi nyatanya 45% bisnis gagal dalam lima tahun pertama. Salah satu alasannya adalah kurangnya pemahaman tentang kelebihan, kekurangan, peluang, dan risiko usaha. Kabar baiknya, kamu bisa menghindarinya dengan melakukan analisis usaha secara menyeluruh. Yuk, simak di sini!
Apa Itu Analisis Usaha?
Analisis usaha adalah proses merencanakan, mengumpulkan, riset, dan evaluasi data tentang suatu ide usaha. Tujuannya untuk membantu pengusaha memahami berbagai aspek bisnis, mulai dari kondisi pasar, kompetitor, operasional, hingga keuangan. Dengan begitu, kamu bisa menentukan apakah ide usaha tersebut layak dijalankan atau tidak.
Tujuan Analisis Usaha
Analisis usaha melibatkan proses riset terhadap seluruh aspek bisnis. Aktivitas ini bisa membantumu untuk mencapai berbagai tujuan berikut:
Memahami nilai unik produk dan jasa
Penjualan produk akan menjadi sumber penghasilan utama kamu sebagai pengusaha. Supaya produkmu laris, pahami nilai unik produk secara mendalam melalui analisis usaha dan tonjolkan dalam promosimu. Bahkan, dari sini kamu juga akan mendapat gambaran umum tentang ketertarikan pasar terhadap produkmu.
Mengurangi risiko kerugian
Risiko kerugian dalam berbisnis akan selalu ada. Namun, kamu bisa menguranginya dengan strategi penjualan yang efektif dan tepat sasaran dalam menjangkau target pelanggan. Hal ini hanya bisa terwujud jika kamu memiliki pengetahuan mendalam tentang target pelanggan dan kondisi pasar. Nah, kamu bisa mengetahuinya dari hasil analisis usaha.
Memetakan persaingan di pasar
Analisis usaha juga mencakup riset kompetitor. Cari tahu seperti apa karakter kompetitormu, mulai dari keunggulan dan kekurangan, kualitas produk, hingga strategi pemasaran yang dijalankan. Kemudian, gali kembali usahamu sendiri. Temukan nilai yang dapat mengungguli kompetitor, sehingga nantinya kamu bisa bersaing secara sehat untuk mendapatkan pelanggan.
Jenis-jenis Analisis Usaha
Untuk mencapai berbagai tujuan tersebut, lakukan analisis usaha dengan tepat. Ini dia beberapa metode yang bisa kamu coba:
SWOT: Mengidentifikasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari suatu usaha;
- 5W + 1H: Menjawab pertanyaan what, why, who, where, when, dan how untuk menjabarkan aspek-aspek usaha;
- Studi kelayakan usaha: Riset untuk mengetahui apa ide usahamu benar-benar bisa diimplementasikan dengan baik atau tidak.
Baca juga: Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis untuk Calon Pengusaha
Cara Melakukan Analisis Usaha
Kamu bisa memilih salah satu atau menggabungkan beberapa jenis analisis usaha sekaligus. Kemudian, perhatikan cara-cara untuk mulai melakukan analisis:
1. Pelajari unsur intrinsik dan eksternal bisnis
Analisis usaha mencakup riset terhadap komponen-komponen internal maupun eksternal bisnis. Agar lebih mudah, gunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan risiko dari ide usahamu. Berdasarkan hasil analisis, kamu bisa menyusun strategi yang tepat untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang usaha, mencari solusi atas kelemahan, serta mengantisipasi risiko yang bisa muncul.
2. Tentukan target pasar dan stakeholder
Kepada siapa kamu akan menjual produkmu nanti? Mereka inilah yang menjadi target pasarmu. Sebaiknya, tentukan target pasar secara spesifik dengan mengelompokkannya berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, gaya hidup, hingga ketertarikan. Tak kalah penting, tentukan pula stakeholder bisnis dengan tepat karena merekalah yang akan memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam bisnis.
3. Identifikasi ruang lingkup analisis
Dengan banyaknya komponen usaha yang harus diperhatikan, sebaiknya tetapkan ruang lingkup analisis. Bagian ini bisa kamu tuliskan dalam bentuk daftar tujuan pengembangan usaha secara rinci. Jadi, setiap strategi dan langkah yang kamu ambil pun dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut dengan efisien.
4. Terapkan solusi dan evaluasi keberhasilannya
Analisis usaha memberikanmu banyak informasi tentang kondisi di lapangan. Dengan begitu, kamu bisa menerapkan solusi yang tepat dan mengevaluasi kesuksesannya. Misalnya, ternyata target pasarmu lebih suka metode pembayaran cashless. Nah, kamu bisa pasang alat yang sesuai, seperti QRIS. Namun, pastikan sistem yang kamu pilih bisa bebas menjadwalkan pencairan uang, ya.
Kamu tidak perlu khawatir soal hal tersebut jika bergabung sebagai GoPay Merchant. Selain bisa mencairkan pendapatan usaha kapan saja, kamu juga bisa merekap transaksi secara otomatis, lho! Selain itu, lengkapi pula sistem pembayaranmu dengan GoPay Spiker, yakni alat yang dapat menyebutkan nominal transaksi QRIS sukses secara real-time. Kamu tidak perlu lagi mengecek aplikasi untuk melihat bukti transaksi, sehingga bisa lebih cepat melayani pelanggan!
Baca juga: Pengantar GoPay Spiker yang Praktis buat GoPay Merchant
Analisis usaha dapat membantu meminimalisir risiko kerugian bisnis. Kamu jadi bisa menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Untuk masalah sistem pembayaran, penuhi kebutuhan pelangganmu dengan bergabung sebagai GoPay Merchant. Download aplikasi GoPay Merchant untuk memajukan usahamu dari sekarang!