Saat menjalankan bisnis, kamu tidak hanya perlu memikat perhatian konsumen supaya membeli di tokomu. Ada banyak hal yang juga wajib menjadi perhatian para pelaku usaha, salah satunya adalah laporan keuangan. Membuat laporan keuangan perusahaan tentunya memerlukan tenaga ekstra. Akan tetapi, tanpa laporan keuangan, bisnismu mungkin juga tidak jelas akan berjalan ke arah mana. Supaya kamu lebih paham akan hal ini, simak penjelasan berikut, yuk!
Apa Itu Laporan Keuangan Perusahaan?
Laporan keuangan adalah dokumentasi finansial bisnis kamu selama beberapa waktu terakhir. Laporan finansial yang paling sederhana biasanya mencakup catatan pemasukan dan pengeluaran bisnis. Meski begitu, ada juga laporan keuangan yang cukup lengkap, di antaranya laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan lain-lain.
Laporan keuangan perusahaan biasanya akan dibuat oleh akuntan di perusahaan tersebut. Akan tetapi, untuk bisnis-bisnis yang skalanya masih kecil, biasanya pembuatan laporan hanya dilakukan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran serta dibuat setiap bulan sekali. Dengan laporan keuangan yang dibuat secara rutin, bisnis bisa mengambil keputusan yang tepat ke depannya.
Beberapa keputusan yang bisa kamu ambil setelah membuat laporan keuangan bisnis antara lain menaikkan atau menurunkan harga, mengubah cara pemasaran bisnis, memperluas target market, menambah staf perusahaan, menaikkan gaji karyawan, dan lain sebagainya. Semua itu termasuk ke dalam inovasi dan tentunya perlu pertimbangan matang dari segi finansial untuk melakukannya.
Baca Juga: Begini Contoh Bisnis Plan yang Baik dan Benar
Jenis-Jenis dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, ada beberapa jenis dan contoh laporan keuangan perusahaan. Berikut lima yang akan kita simak bersama-sama.
1. Laba rugi
Laporan laba rugi adalah contoh yang paling umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Laporan ini mencatat perolehan keuntungan dan kerugian atau hal-hal yang harus dibayarkan oleh uang perusahaan. Kemudian, laporan ini juga bisa kamu buat dengan metode single step dan multi step. Meski begitu, biasanya perusahaan besar akan menerapkan multi step untuk pembuatan laporan keuangannya.
2. Arus kas
Contoh laporan keuangan perusahaan berikutnya adalah arus kas atau statement of cash flow. Laporan ini memuat bagaimana perusahaan selama ini memanfaatkan dan menghasilkan kasnya. Ada beberapa komponen di dalam laporan keuangan ini, di antaranya kas, arus kas, aktivasi investasi, aktivasi operasi, serta aktivasi pendanaan. Karena laporan arus kas mencatat aktivitas investasi, bisa dibilang ini menjadi pemicu perusahaan supaya menambah nilai investasi tersebut.
3. Neraca
Sesuai namanya, laporan keuangan neraca menggambarkan keseimbangan keuangan yang ada di perusahaan tersebut dengan memperhitungkan harta kekayaan (aktiva), kewajiban, serta modal yang dimiliki oleh perusahaan pada periode tertentu. Tujuan pembuatan laporan ini di antaranya untuk melihat likuiditas perusahaan atau memperkiraan apakah perusahaan bisa melunasi utang jangka pendeknya.
4. Ekuitas pemilik
Laporan keuangan berbentuk ekuitas ini biasanya dipakai oleh perusahaan perseorangan. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana laba dan rugi itu bisa mempengaruhi modal pemilik perusahaan. Dengan adanya laporan ekuitas, pemilik perusahaan juga bisa melengkapi tiga jenis laporan yang disebutkan di atas serta mengambil langkah terbaik untuk memajukan usaha.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan itu bukanlah hal wajib yang mesti dilakukan perusahaan. Biasanya, ini hanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang sudah go public sehingga harus mempertanggungjawabkan keadaan finansialnya kepada banyak pihak. Catatan laporan keuangan perusahaan juga umumnya diletakkan di bagian paling belakang dan cukup mendetail.
Kini kamu sudah paham, ya, kalau laporan keuangan perusahaan itu sangat penting bagi keberlangsungan bisnis? Jadi, meskipun usaha kamu masih berskala kecil, catat setiap transaksi keuangan yang terjadi supaya terdokumentasi dengan baik. Dengan begitu, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih mantap lagi untuk mengembangkan bisnis.
Untuk mempermudah proses pencatatan transaksi bisnis, kamu bisa bergabung menjadi GoPay Merchant. Dengan mendaftar merchant kami, artinya kamu akan memperoleh keuntungan, di antaranya pencatatan transaksi yang lengkap. Sehingga, kamu tidak perlu pusing memikirkan pencatatan transaksi setiap waktu karena semuanya sudah tersedia secara otomatis. Klik di sini untuk daftar menjadi GoPay Merchant!