Tingkat literasi keuangan di Indonesia terus menunjukkan peningkatan! Pada 2024, literasi keuangan nasional mencapai 65,43%, naik dari 49,68% pada 2022. Angka tersebut didapatkan dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sayangnya, literasi keuangan adalah topik yang masih lebih banyak dibicarakan dalam konteks individu. Sebut saja menabung, mengelola gaji, atau investasi pribadi. Hal tersebut memang merupakan awal yang baik untuk membangun kesadaran terhadap finansial. Namun, prinsip dasar literasi keuangan sebetulnya juga sangat relevan bagi pengusaha.
Literasi keuangan yang baik dapat membantu pengusaha agar lebih melek finansial, sehingga nantinya bisa mengembangkan bisnis secara sehat. Maka dari itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami tentang literasi keuangan secara mendalam. Yuk, kenalan lebih jauh melalui ulasan berikut ini!
Apa Itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan adalah pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan terkait aspek-aspek keuangan. Hal tersebut memengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan keuangan, termasuk untuk mengelola pemasukan dan pengeluaran
Dalam konteks pribadi, literasi keuangan dapat membantu individu mengatur uang untuk kebutuhan sehari-hari maupun mencapai tujuan finansial. Misalnya untuk mengumpulkan dana darurat, biaya sekolah anak, dan lain sebagainya.
Namun, dalam konteks bisnis, literasi keuangan menjadi fondasi penting bagi kelangsungan dan pertumbuhan usaha. Dengan pengetahuan finansial yang baik, seorang pengusaha akan memahami cara mengelola arus kas, membuat dan membaca laporan keuangan, menghitung margin laba, hingga merancang strategi keuangan jangka panjang.
Baca juga: Cara Menggapai Financial Freedom sebagai Pengusaha
Pentingnya Literasi Keuangan untuk Pengusaha
Dalam menjalankan bisnis, ide bagus dan semangat tinggi saja belum cukup. Pada kenyataannya, banyak usaha yang sebetulnya potensial untuk berkembang, tapi harus tumbang akibat lemahnya pengelolaan finansial. Nah, literasi keuangan adalah aspek penting yang dapat membantumu terhindar dari situasi tersebut. Ia dapat menjadi pondasi untuk mendirikan bisnis yang sehat.
- Pengelolaan keuangan yang lebih baik
Pada umumnya, pengusaha pemula memulai bisnis mereka dari skala kecil atau bahkan mikro. Hal ini membuat banyak dari mereka merasa aman untuk mencampur keuangan pribadi dan bisnis. Padahal, langkah tersebut bisa menyebabkan kebingungan dalam menghitung keuntungan bisnis dan kebutuhan hidup pribadi. Namun, dengan literasi keuangan yang baik, pengusaha bisa belajar memisahkan keduanya secara disiplin.
Ketika keuangan bisnis terpisah dari ranah pribadi, kamu dapat lebih mudah mengelola arus kas. Laporan arus kas yang rapi bisa membantumu memantau kondisi bisnis secara konkret. Berdasarkan data tersebut pula, kamu dapat mengetahui kapan bisnis butuh suntikan modal, kapan harus investasi, serta kapan harus menahan diri.
- Pengambilan keputusan dengan lebih tepat
Literasi keuangan membuat pengusaha lebih terbiasa dengan data-data keuangan. Hal ini penting untuk kelangsungan bisnis, lho. Tanpa data keuangan yang akurat, keputusan bisnis sering kali diambil hanya berdasarkan “feeling” atau intuisi. Hal tersebut bisa berdampak buruk bagi bisnis karena keputusan atau strategi yang diambil bisa jadi tidak sejalan dengan fakta di lapangan.
Sebaliknya, pengusaha yang melek finansial akan mampu membuat keputusan bisnis secara lebih tepat. Misalnya ketika hendak membuka cabang baru, literasi keuangan dapat membantumu melakukan analisis break-even point (BEP) untuk mengetahui kapan kamu bisa balik modal. Atau saat berencana memberikan diskon, kamu bisa menentukan besaran diskon yang menguntungkan pelanggan tanpa membuatmu rugi.
- Membantu perencanaan jangka panjang
Bisnis membutuhkan perencanaan matang agar bisa berkembang secara terarah. Nah, literasi keuangan adalah pondasi penting untuk menyusun perencanaan bisnis tersebut. Dengan pengetahuan finansial yang baik, pengusaha bisa membuat proyeksi keuangan tahunan berisi target omzet dan laba bersih.
Tak hanya itu, pengetahuan tersebut juga akan berguna dalam proses perencanaan ekspansi. Misalnya, kamu jadi bisa menghitung apakah membuka cabang baru dalam dua tahun realistis dilakukan dengan modal dari 15% laba bersih per bulan. Dengan kata lain, literasi keuangan dapat membantu pengusaha untuk mempersiapkan bisnis menghadapi masa depan.
Baca juga: Strategi Bisnis: Definisi, Kegunaan, dan Formulanya
- Mengurangi utang berlebih
Utang bukanlah hal yang harus ditakuti oleh pengusaha. Namun, utang perlu disertai dengan pengelolaan yang baik agar bisnis tidak tumbang. Hal tersebut hanya bisa dilakukan apabila pengusaha memiliki literasi keuangan yang baik.
Pemahaman finansial dapat membantumu menganalisis rasio utang terhadap modal. Selain itu, kamu juga bisa menghitung kemampuan membayar cicilan berdasarkan kondisi arus kas. Sesuai hasil analisis tersebut, kamu pun dapat menentukan skema pinjaman yang tepat.
Contohnya, seorang pengusaha memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen kas. Jadi, supaya arus kas tetap lancar, ia memilih fokus pada rotasi stok dan pembayaran dari konsumen daripada mengambil pinjaman besar untuk stok barang.
- Menarik investor dengan lebih mudah
Kehadiran investor dapat memberikan suntikan dana kepada pengusaha untuk mengembangkan bisnis. Masalahnya, kamu bukan satu-satunya pengusaha yang membutuhkan investasi tersebut. Untuk menarik perhatian investor, literasi keuangan yang baik merupakan salah satu kuncinya.
Sebab, investor bukan cuma mencari produk yang bagus, tapi juga bisnis yang mampu tumbuh secara terukur. Nah, berbekal pemahaman finansial yang baik, kamu bisa menyajikan proyeksi pertumbuhan bisnis yang realistis dan laporan keuangan yang transparan. Proposal bisnismu akan memiliki akurasi yang cukup tinggi karena berbasis data, sehingga bisa terlihat lebih menarik di mata investor.
Manfaat Literasi Keuangan bagi Bisnis
Kini, kamu sudah tahu mengapa pengusaha perlu memiliki literasi keuangan yang baik. Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha, tapi juga bisnis yang ia jalankan. Ini dia manfaat literasi keuangan bagi bisnis:
- Mengurangi risiko kerugian
Dengan pemahaman keuangan yang baik, kamu dapat memantau kondisi bisnis secara rutin. Jadi, jika menemukan potensi kerugian, kamu bisa segera mendeteksinya lebih dini dan segera mengambil tindakan yang tepat. Misalnya, hasil pemantauan menunjukkan adanya penurunan omzet pada tiga bulan terakhir. Kondisi tersebut dapat menjadi sinyal bagi kamu untuk segera mengevaluasi strategi penjualan.
- Memaksimalkan penggunaan sumber daya
Literasi keuangan mendorong bisnis untuk berjalan secara lebih efisien. Bukan berarti pelit, tapi artinya kamu menjalankan bisnis secara tepat guna. Kamu bisa mengalokasikan anggaran bisnis dengan bijaksana dan proporsional, tentunya sambil memanfaatkan sumber daya modal, waktu, dan tenaga kerja secara optimal. Sebagai contoh, daripada membeli transportasi baru yang mahal dan jarang dipakai, akan lebih efisien jika kamu menyewa atau bekerja sama dengan mitra bisnis.
- Menghindari jeratan utang
Utang bukanlah musuh selama kamu tahu cara mengelolanya dengan sehat. Nah, literasi keuangan adalah aspek yang dapat membantumu melakukan hal tersebut. Dengan pemahaman finansial yang baik, kamu bisa membedakan utang produktif dan konsumtif. Lalu, saat harus mengambil pinjaman, literasi keuangan dapat membantumu menyusun strategi untuk membayar utang tepat waktu, sehingga tidak akan berbunga besar.
- Mendukung adaptasi dan kelangsungan usaha
Dunia bisnis bersifat dinamis karena selalu berubah mengikuti kondisi pasar. Bisnis harus mampu beradaptasi agar bisa keep up dengan perubahan tersebut. Proses ini akan lebih mudah jika kamu punya perencanaan keuangan yang fleksibel.
Hal tersebut membutuhkan literasi keuangan yang baik untuk membuat anggaran ulang kalau seandainya terjadi perubahan kondisi pasar. Selain itu, kamu juga jadi bisa menghitung jumlah dana darurat untuk menjaga kelangsungan bisnis pada masa sulit.
Baca juga: Tips dan Solusi Praktis untuk Menyimpan Dana Darurat
- Meningkatkan kepercayaan mitra usaha
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, literasi keuangan dapat membantu pengusaha menyusun laporan keuangan yang profesional. Dengan begitu, kamu bisa menyampaikan nilai bisnis sesuai data. Hal ini menunjukkan integritas dan transparansi secara finansial, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan mitra usaha seperti investor, klien, dan supplier. Kepercayaan tersebut bisa membuka peluang kerja sama dalam jangka panjang.
- Menyejahterakan karyawan
Saat keuangan bisnis terkelola dengan baik, pengusaha bisa lebih mudah mengalokasikan dana untuk karyawan. Hal ini mencakup gaji, tunjangan, dan bonus. Kamu jadi mampu memberikan hak-hak karyawan dengan tepat waktu, atau bahkan mengatur arus kas agar memungkinkan untuk pelatihan SDM. Dengan menjamin kesejahteraan karyawan, mereka pun akan merasa lebih loyal dan produktif untuk mendukung pertumbuhan bisnismu.
Cara Meningkatkan Literasi Keuangan sebagai Pengusaha
Berbagai manfaat di atas bisa kamu dapatkan dengan meningkatkan literasi keuangan. Kabar baiknya, literasi keuangan adalah skill yang dapat dipelajari dan diasah. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan literasi keuangan:
1. Pelajari financial statement usahamu
Kenali dan pahami dulu financial statement atau laporan keuangan dasar usahamu. Hal ini umumnya mencakup laporan laba rugi, laporan arus kas, dan neraca. Ketiga financial statement tersebut dapat memberimu banyak informasi terkait kondisi keuangan bisnis.
Laporan laba rugi mengungkap apakah bisnismu menghasilkan keuntungan atau masih rugi. Sementara itu, laporan arus kas menunjukkan pergerakan uang masuk dan keluar. Berbeda lagi dengan neraca atau balance sheet yang menyajikan gambaran aset, utang, serta ekuitas. Dari sinilah kamu bisa mengetahui kekayaan bersih yang dimiliki oleh bisnis.
2. Ketahui rasio penting dalam kesehatan finansial
Untuk memiliki literasi keuangan yang baik, kamu perlu memahami rasio-rasio penting dalam bisnis. Salah satunya adalah gross profit margin, yang dapat memberi tahu jumlah keuntungan kotor dari setiap penjualan bisnis. Selain itu, kenali pula rasio debt-to-equity yang menunjukkan perbandingan antara jumlah utang dan modal usaha.
Dengan memahami kedua rasio tersebut, kamu akan bisa lebih mudah menilai kesehatan finansial bisnis dan membuat keputusan yang strategis. Contohnya, bisnismu memiliki gross profit margin sebesar 5%. Padahal, rata-rata margin bersih di industri adalah sekitar 15%. Artinya, kemungkinan besar ada yang salah dengan strategimu; mungkin biaya operasional bisnis terlalu tinggi atau bisa jadi harga produk terlalu murah.
3. Pahami cara menghitung ROI
ROI, atau return on investment, adalah ukuran untuk menilai apakah investasi yang kamu lakukan benar-benar menghasilkan keuntungan. Kamu bisa menghitung ROI dengan menggunakan rumus berikut: ROI = ((Pendapatan - Biaya Investasi) : Modal Awal) x 100%. Melalui penghitungan tersebut, dapat ditentukan apakah suatu investasi sepadan dengan hasilnya.
Misalnya, kamu mengeluarkan biaya Rp5 juta untuk kampanye iklan. Kampanye tersebut menghasilkan penjualan senilai Rp10 juta. Menggunakan rumus ROI, kamu bisa mengetahui apakah kampanye iklan tersebut perlu dipertahankan atau diganti dengan strategi lain yang lebih menguntungkan.
4. Pahami cara menghitung pajak dan efeknya bagi usaha
Cara lain meningkatkan literasi keuangan adalah memahami cara menghitung pajak, mulai dari PPN, PPh final, e-BUPOT, hingga e-Faktur. Lebih dari sekadar kewajiban, pajak juga dapat menjadi alat perencanaan yang baik bagi usaha.
Pemahaman yang baik tentang pajak akan membantumu terhindar dari denda akibat salah atau telat lapor. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pengetahuan tersebut untuk menghitung kewajiban pajak dari omzet atau laba. Bahkan, kamu dapat memanfaatkan insentif pajak yang biasanya disediakan oleh pemerintah Indonesia untuk pelaku UMKM.
Baca juga: 7 Tipe Pajak UMKM dan Insentifnya
5. Ikut komunitas pengusaha
Belajar soal keuangan bisnis bisa dari mana saja, termasuk sesama pengusaha. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk bergabung dengan komunitas pengusaha, contohnya seperti forum pengusaha di Facebook atau ikut event dari marketplace besar seperti Tokopedia.
Di sinilah kamu bisa mendapat kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dalam menjalankan bisnis. Kamu dan para anggota komunitas bisa diskusi real case tentang hal-hal seperti pengelolaan modal, cara menghadapi krisis, dan lain sebagainya. Siapa tahu kamu akan mendapatkan insight yang cocok diterapkan pada bisnismu!
6. Terus belajar tentang tren keuangan terbaru
Dunia bisnis dan keuangan terus berubah seiring berjalannya waktu. Kalau tidak update, bisa-bisa kamu akan tertinggal dan kalah saing. Oleh sebab itu, teruslah belajar tentang tren bisnis dan keuangan terbaru. Misalnya seperti tren pengelolaan keuangan berbasis cloud atau munculnya metode pembayaran baru.
Selain membaca buku, kamu juga bisa belajar dengan mendengarkan podcast bisnis atau mengikuti akun edukatif di media sosial. Cara lainnya adalah aktif mengikuti workshop yang biasanya diselenggarakan oleh lembaga seperti inkubator startup atau perusahaan fintech.
7. Gunakan teknologi untuk memantau keuangan
Asah literasi keuanganmu dengan rajin memantau data keuangan bisnis. Supaya lebih mudah, aktifkan pembayaran digital seperti QRIS yang mampu merekap semua transaksi secara otomatis. Alhasil, kamu tidak perlu lagi menginput transaksi secara manual atau menghitung pemasukan harian dari nota. Hal ini dapat memudahkanmu saat harus menyusun laporan keuangan bulanan.
Manfaat tersebut dapat kamu nikmati dengan mendaftar menjadi GoPay Merchant! Sebagai GoPay Merchant, kamu bisa bikin QRIS gratis. Setelah mendapat kode QR, bisnismu dapat langsung menerima pembayaran dari berbagai aplikasi mobile banking maupun e-wallet lewat satu pintu saja. Seluruh pendapatan yang masuk melalui QRIS nantinya bisa kamu cairkan kapan pun sesuai kebutuhan tanpa biaya tambahan!
Tak berhenti sampai situ, GoPay Merchant juga akan mendapat akses untuk menyewa GoPay Spiker dengan harga terjangkau. Alat satu ini mampu mengeluarkan notifikasi suara untuk memberi tahu bahwa pembayaran QRIS dari pelanggan sudah masuk ke akunmu, lengkap dengan nominalnya.
Dengan begini, kamu bisa mempercepat pelayanan karena tak perlu lagi repot mengecek status transaksi melalui aplikasi atau mesin kasir. Hasilnya, pelanggan akan puas dengan layanan bisnismu sehingga meningkatkan peluang untuk kembali!
Literasi keuangan adalah pondasi penting untuk menjalankan bisnis yang kuat dan sehat. Maka dari itu, pengusaha perlu meningkatkan literasi keuangan dengan cara-cara yang telah disebutkan. Supaya lebih mudah, manfaatkan teknologi seperti aplikasi GoPay Merchant yang dapat memberimu data transaksi sehari-hari secara otomatis.
Dengan begini, kamu pun bisa memantau keuangan usaha tanpa harus mencatat transaksi secara manual. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, buruan download aplikasi GoPay Merchant dan daftarkan usahamu sekarang juga!