Setiap pemilik usaha pasti menginginkan bisnisnya berkembang dan menguntungkan, kan? Nah, salah satu faktor kunci untuk mencapai tujuan tersebut adalah omset. Omset yang terus meningkat menunjukkan adanya pertumbuhan yang positif, yang menjadi indikator kesuksesan dan daya saing bisnis di pasar. Simak serba-serbi menghitung omset untuk bisnis di sini!
Apa Itu Omset?
Omset adalah total pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa dalam suatu periode tertentu, sebelum dikurangi biaya-biaya seperti produksi, gaji karyawan, dan operasional lainnya. Omset sering digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dan menentukan skala perusahaan, apakah termasuk kecil, menengah, atau besar.
Komponen Omset
Komponen omset terdiri dari dua elemen utama, yaitu:
1. Jumlah produk yang terjual
Jumlah produk yang terjual merujuk pada banyaknya unit produk atau jasa yang berhasil dijual dalam suatu periode. Banyaknya jumlah produk yang terjual tentunya akan semakin meningkatkan omset yang dihasilkan.
2. Harga jual
Harga jual merupakan harga yang diterapkan pada setiap produk atau jasa yang dijual. Harga jual ini menentukan seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari setiap unit yang terjual. Omset akan meningkat jika harga jualnya lebih tinggi, asalkan jumlah produk yang terjual juga tetap baik.
Fungsi Omset
Berikut beberapa fungsi menghitung omset untuk bisnis:
1. Indikator kualitas dan produktivitas bisnis
Omset berfungsi sebagai indikator kualitas dan produktivitas bisnis. Omset tinggi menunjukkan produk atau jasa memiliki daya tarik yang baik, sementara omset rendah bisa mengindikasikan masalah pada kualitas, layanan, atau pemasaran. Karenanya, penting untuk memantau omset secara berkala untuk memperbaiki aspek yang menghambat penjualan.
2. Membantu perencanaan kegiatan bisnis
Mengetahui omset penting untuk perencanaan bisnis karena memberikan gambaran potensi pendapatan dan membantu merencanakan pengeluaran atau investasi. Omset yang stabil atau meningkat memungkinkan ekspansi, sementara omset yang menurun memerlukan penyesuaian strategi pemasaran atau efisiensi operasional.
3. Penentu laba bersih
Omset juga menjadi dasar dalam perhitungan laba bersih, lho. Laba bersih diperoleh setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional dan produksi. Dengan mengetahui omset, kamu dapat menghitung potensi keuntungan yang dapat diambil dan memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Jika omset rendah, maka laba bersih akan berkurang, yang berdampak pada kesehatan keuangan bisnis.
Cara Menghitung Omset
Berikut cara menghitung omset berdasarkan periode waktunya:
1. Omset harian
Omset harian menghitung pendapatan yang diperoleh dalam satu hari berdasarkan jumlah produk yang terjual dan harga jual per unit. Rumus perhitungannya adalah:
Omset Harian = Jumlah Produk Terjual per Hari x Harga Jual
Contoh: Toko baju "Putri" menjual 5 buah baju pada hari pertama dengan harga jual Rp15.000 per buah. Maka, perhitungannya adalah:
Omset Harian = 5 x 15.000
Omset Harian = Rp 75.000
2. Omset bulanan
Omset bulanan dihitung dengan menjumlahkan total penjualan dalam satu bulan, lalu kalikan jumlah produk yang terjual dengan harga jualnya.
Omset Bulanan = Banyaknya Produk Terjual per Bulan x Harga per Produk
Contoh: Toko Elektronik "Jaya Abadi" berhasil menjual 50 unit TV dengan harga Rp1.500.000 per unit pada bulan Maret. Maka, perhitungannya adalah:
Omset Bulanan = 50 x 1.500.000
Omset Bulanan = Rp 75.000.000
3. Omset tahunan
Omset tahunan dihitung dengan mengalikan omset bulanan dengan jumlah bulan dalam setahun (12 bulan), atau dengan cara menjumlahkan seluruh omset per bulan selama satu tahun.
Omset Tahunan = Omset Bulanan x 12
Contoh: UMKM yang bergerak di bidang penjualan souvenir berhasil menjual 250 unit gantungan kunci setiap bulan dengan harga Rp10.000 per unit. Maka, perhitungan omset bulanan adalah:
Omset Bulanan = 250 x 10.000 = Rp2.500.000
Omset Tahunan = 2.500.000 x 12 = Rp30.000.000
Baca Juga: Pajak UMKM dan insentifnya
Kamu butuh data penjualan yang lengkap dan terstruktur buat menghitung omset yang akurat. Salah satu cara untuk mempermudah prosesnya adalah dengan menggunakan QRIS yang bisa kamu dapatkan dengan menjadi GoPay Merchant. Sebab, dengan QRIS, setiap data transaksi tercatat secara otomatis, apa pun metode pembayaran yang digunakan pelanggan.
Selain itu, penggunaan QRIS juga dapat menambah omset karena ada program MDR 0% untuk transaksi hingga Rp100.000. Mulai mulai 1 Desember 2024 nanti, limit transaksi tanpa biaya tambahan akan naik menjadi Rp500.000. Jadi, tanpa potongan dari biaya transaksi, kamu bisa memutar omset dan modal usaha dengan mudah! Tunggu apa lagi? Segera daftar melalui aplikasi GoPay Merchant dan nikmati kemudahan mengelola usaha untuk meningkatkan omset!