Payment adalah salah satu komponen krusial dalam pengelolaan usaha. Sistem pembayaran yang tepat dapat menunjang pertumbuhan bisnismu secara signifikan. Apalagi, dengan berkembangnya teknologi dan transformasi digital, kini kamu punya lebih banyak cara untuk melayani pelanggan secara lebih cepat, praktis, dan aman.
Tak hanya itu, kemajuan teknologi juga telah membuka banyak peluang baru dalam sistem pembayaran. Pengusaha pemula bahkan dapat membangun sistem pembayaran yang modern tanpa harus modal besar. Kuncinya terletak pada penerapan yang maksimal. Maka dari itu, yuk, kita kenalan lebih jauh dengan payment atau pembayaran dalam dunia bisnis!
Apa Itu Payment?
Payment adalah proses transaksi yang terjadi ketika pelanggan menukar uang sebagai imbalan atas barang dan jasa yang diterima. Dalam dunia bisnis, payment atau pembayaran mencakup seluruh sistem dan cara yang digunakan pelanggan untuk membayar produk yang kamu tawarkan.
Dulu, mayoritas pembayaran berlangsung secara konvensional, biasanya menggunakan uang tunai atau melalui transfer bank. Namun, berkat kemajuan teknologi, kini sistem pembayaran di Indonesia telah berkembang pesat. Muncul sistem cashless seperti kartu debit, kartu kredit, e-Money, dompet digital (e-Wallet), QRIS, hingga layanan payment gateway untuk transaksi online.
Tujuan Payment
Meski begitu, inovasi pembayaran lebih dari sekadar produk perkembangan teknologi. Dalam dunia bisnis, payment memiliki sejumlah tujuan yang penting untuk pertumbuhan ekonomi. Berikut tujuan yang dimaksud:
Menjaga stabilitas ekonomi
Sistem payment yang efisien berperan penting dalam menjaga kelancaran arus uang di tengah masyarakat. Saat transaksi berhasil dilakukan dengan aman, cepat, dan tepat waktu, aktivitas ekonomi akan berjalan lancar. Sementara itu, hal sebaliknya akan terjadi apabila sistem pembayaran bermasalah.
Bayangkan jika sistem pembayaran cenderung lambat, sering gagal, atau rawan kejahatan; hal tersebut tentu akan menurunkan kepercayaan pelaku usaha dan masyarakat dalam melangsungkan transaksi. Akibatnya, stabilitas ekonomi pun akan ikut terganggu.
Mendukung implementasi kebijakan moneter
Tujuan lain dari sistem payment adalah untuk mendukung implementasi kebijakan moneter oleh bank sentral, yakni Bank Indonesia (BI). Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni dengan mengendalikan inflasi dan menjaga nilai tukar.
Dengan sistem pembayaran yang efisien, penyaluran uang ke berbagai sektor produktif pun bisa berjalan lebih cepat. Selain itu, jumlah uang yang beredar juga dapat lebih teratur berkat adanya pengelolaan transaksi antar-bank. Sebaliknya, tanpa sistem pembayaran yang dapat diandalkan, kebijakan moneter di Indonesia akan berlangsung lambat atau bahkan tidak efektif.
Mendorong inklusi keuangan
Inklusi keuangan adalah keterjangkauan produk dan layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang sebelumnya tidak punya akses ke layanan perbankan atau keuangan formal.
Di Indonesia, tingkat inklusi keuangan mencapai 75,02% per tahun 2024 lalu. Angka tersebut didapatkan dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara itu, pemerintah Indonesia mempunyai target inklusi keuangan sebesar 98% pada 2045. Nah, penerapan sistem pembayaran modern dapat mendorong tingkat inklusi keuangan tersebut.
Layanan seperti e-Wallet dan QRIS telah membuka jalan bagi masyarakat, termasuk para pelaku usaha, untuk terlibat dalam sistem keuangan nasional walaupun tidak memiliki rekening bank konvensional. Dengan meluasnya inklusi keuangan, lebih banyak orang jadi bisa menabung, mengakses pinjaman, hingga berinvestasi. Di sisi lain, pelaku usaha dapat lebih mudah mengelola keuangan serta melebarkan jangkauan pasar.
Baca juga: Fintech di Indonesia: Tujuan, Perkembangan, dan Manfaatnya
Jenis-jenis Payment
Berbagai tujuan di atas bisa kamu capai dengan menyediakan sistem payment yang tepat bagi pelanggan. Kabar baiknya, perkembangan teknologi telah menghadirkan beragam jenis pembayaran yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan, seperti:
1. Tunai
Dari berbagai jenis payment yang saat ini tersedia, pembayaran tunai merupakan metode yang paling sederhana. Kamu bisa melakukan transaksi tunai menggunakan uang fisik, baik uang kertas maupun koin.
Hingga kini, masih banyak pelanggan yang menyukai metode ini karena terasa lebih “nyata”, terutama di daerah yang masih memiliki keterbatasan teknologi. Lalu, karena sudah berupa uang fisik, kamu dapat langsung menerimanya tanpa perlu melakukan pencairan apa pun.
Namun, pembayaran tunai biasanya kurang cocok untuk bisnis online yang mengandalkan transaksi digital. Apalagi, arus masuk dan keluar uang fisik juga cenderung lebih sulit dilacak karena tidak dapat terekap secara otomatis.
2. Kode QR
Jenis lain metode payment adalah kode QR, yang beberapa tahun belakangan ini begitu populer di Indonesia. Metode ini dilakukan dengan memindai gambar berbentuk kotak hitam-putih menggunakan aplikasi mobile banking atau e-Wallet.
Di Indonesia, pembayaran berbasis QR telah distandarisasi oleh BI. Masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standard. Jadi, hanya dengan menyediakan satu kode QR, kamu bisa menerima pembayaran dari banyak aplikasi. Per Juni 2024 lalu, transaksi QRIS meningkat 225,54% year-on-year. Angka tersebut menunjukkan besarnya minat pelanggan dalam menggunakan kode QR untuk transaksi.
Kamu bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan metode pembayaran QRIS di merchant. Tak perlu khawatir, kini kamu bisa daftar QRIS langsung jadi melalui aplikasi GoPay Merchant. Nantinya, kamu bisa mencairkan dana dari transaksi QRIS kapan saja dan di mana saja tanpa dipungut biaya apa pun!
Baca juga: Ketahui Apa Itu QRIS untuk Kemudahan Transaksi Digital
3. Kartu kredit dan debit
Kartu kredit memungkinkan pelanggan untuk belanja dan membayarnya pada periode tagihan yang ditentukan oleh bank. Sementara itu, kartu debit terhubung langsung dengan rekening tabungan. Jadi, saat pelanggan melakukan transaksi, saldo tabungan mereka akan langsung terpotong sesuai jumlah tagihan.
Untuk melayani transaksi dengan kartu kredit dan debit, kamu perlu menyediakan mesin EDC di merchant. Mesin inilah yang akan bekerja memproses kartu tersebut. Hingga kini, masih cukup banyak pelanggan yang menggunakan kartu kredit dan debit untuk belanja, terutama jika bank penerbit kartu menawarkan promo seperti diskon, cashback, atau cicilan 0%.
4. Buy now, pay later
Mirip seperti kartu kredit, buy now, pay later (BNPL) memungkinkan pelanggan untuk membeli produk dan membayarnya secara mencicil sesuai periode tagihan. Bedanya, BNPL tidak memutuhkan kartu fisik apa pun. Layanan ini umumnya ditawarkan oleh platform e-Wallet dan e-Commerce untuk meningkatkan transaksi.
Karena fleksibilitas tersebut, BNPL dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif atau dalam jumlah besar. Namun, jika digunakan tanpa strategi atau perencanaan, ada risiko pelanggan menunggak pembayaran. Risiko kredit tersebut biasanya ditanggung oleh penyedia layanan BNPL, bukan penjual atau merchant.
5. Virtual account
Virtual account (VA) adalah nomor rekening unik yang dibuat oleh sistem aplikasi untuk masing-masing transaksi atau pelanggan. Metode pembayaran dengan VA umumnya ditemukan pada transaksi di e-Commerce, baik untuk pembelian produk, pembayaran tagihan, hingga top-up saldo e-Wallet.
Cara menggunakannya juga sangat mudah. Setelah sistem aplikasi memberikan kode VA, pelanggan bisa langsung copy-paste kode tersebut pada aplikasi mobile banking untuk melakukan pembayaran. Jika pembayaran berhasil, transaksi pelanggan akan langsung otomatis terverifikasi tanpa harus konfirmasi manual.
Mayoritas bank zaman sekarang telah melayani pembayaran dengan VA. Jadi, kalau kamu ingin memperluas jangkauan pasar, tidak ada salahnya menyediakan metode pembayaran satu ini bagi para pelanggan.
Baca juga: Panduan Lengkap Top Up GoPay via Virtual Account
6. NFC
Tak kalah menarik, jenis lain metode payment adalah near field communication atau NFC. Pembayaran dengan NFC dilakukan dengan mendekatkan dua perangkat yang mendukung teknologi ini, umumnya smartphone atau kartu ke mesin pembaca. Jadi, kamu perlu menyediakan reader atau perangkat NFC untuk menerima jenis pembayaran satu ini.
Demi keamanan transaksi, metode NFC idealnya membutuhkan autentikasi seperti PIN atau sidik jari. Di Indonesia, penggunaan NFC lebih umum dilakukan untuk e-Money, contohnya seperti di gerbang tol, busway, atau MRT.
7. Cryptocurrency
Cryptocurrency merujuk pada mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum. Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai instrumen investasi walaupun sebetulnya juga bisa digunakan untuk transaksi pembayaran. Namun, penerapannya masih sangat terbatas, mengingat bahwa cryptocurrency belum diakui secara resmi sebagai alat pembayaran oleh pemerintah Indonesia.
Apalagi, masih banyak pula masyarakat yang belum familier dengan mata uang satu ini. Itulah kenapa cryptocurrency cenderung lebih cocok untuk bisnis digital global, dengan pengguna yang lebih paham tentang aset kripto. Di samping itu, pengelolaan cryptocurrency juga tidak memiliki perantara—seperti bank—sehingga lebih leluasa digunakan untuk transaksi lintas-negara.
Bagaimana Teknologi Mendukung Payment?
Melihat berbagai jenis payment di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran di Indonesia telah berkembang pesat. Situasi ini tidak terlepas dari peran teknologi yang cukup signifikan. Memangnya seperti apa, sih, peran yang dimaksud?
- Membuat transaksi lebih aman
Teknologi mampu melengkapi proses pembayaran dengan berbagai lapisan keamanan. Salah satu contohnya adalah enkripsi data untuk memastikan informasi sensitif, seperti PIN atau nomor kartu, tidak bisa dibaca oleh pihak ketiga.
Selain itu, ada pula teknologi autentikasi dua faktor (2FA) yang mampu memberi proteksi keamanan dengan meminta verifikasi tambahan. Misalnya kode OTP ke nomor ponsel pelanggan. Tak berhenti sampai situ, masih ada sederet teknologi keamanan lain seperti tokenisasi dan biometrik. Dengan keamanan yang lebih kuat, pelanggan pun akan lebih percaya dan nyaman bertransaksi dengan bisnismu.
- Merekap transaksi secara otomatis
Dulu, para pelaku usaha harus mencatat setiap transaksi secara manual. Cara ini tak hanya memakan waktu, tapi juga rawan lupa dan kesalahan. Untungnya, kini telah hadir sistem pembayaran digital yang mampu mencatat data transaksi secara otomatis dan real-time. Beberapa aplikasi bahkan memungkinkan kamu untuk mengunduh laporan keuangan secara harian, mingguan, hingga bulanan.
Karena tak perlu merekap transaksi secara manual, kamu pun akan punya lebih banyak waktu untuk fokus pada strategi bisnis. Kabar baiknya lagi, sistem payment modern zaman sekarang juga umumnya berbasis teknologi cloud. Inovasi ini membuat data transaksi bisa diakses melalui perangkat apa pun, kapan pun, dan di mana pun selama kamu terhubung dengan internet.
Baca juga: Atur Keuanganmu dengan Fitur Laporan Pengeluaran Aplikasi GoPay
- Menghemat waktu pembayaran
Bayangkan kamu memiliki toko fisik dan hanya menerima pembayaran tunai. Saat jam-jam sibuk, kemungkinan besar antrean akan mengular panjang karena kamu butuh waktu lama untuk menyiapkan uang kembalian. Nah, salah satu peran teknologi dalam payment adalah menghemat waktu pembayaran di tokomu.
Dengan metode pembayaran digital seperti e-Wallet atau QRIS, proses pembayaran bisa selesai dalam hitungan detik. Proses transaksi dapat berjalan lebih cepat sehingga pelanggan tidak bosan menunggu. Di sisi lain, kamu juga jadi bisa melayani lebih banyak pelanggan.
- Menarik perhatian lebih banyak pelanggan
Saat ini, banyak penyedia pembayaran digital seperti GoPay yang menawarkan promo menarik bagi pelanggan. Contohnya seperti diskon, cashback, hingga voucher. Daya tarik promo tersebut bisa meningkatkan peluang pembelian, terutama dari pelanggan baru.
Contohnya, pelanggan datang ke coffee shop milikmu karena ada promo cashback 40% untuk pembelian dengan e-Wallet tertentu. Padahal, tanpa adanya promo tersebut, pelanggan belum tentu akan mampir. Kabar baiknya, promosi tersebut ditanggung langsung oleh pihak penyedia pembayaran digital, bukan pelaku usaha.
- Menghilangkan batas geografis pelanggan
Berkat munculnya teknologi pembayaran online seperti VA, e-Wallet, dan payment gateway, kamu dapat menjual produk ke mana saja, bahkan ke luar kota hingga luar negeri. Pelanggan akan tetap bisa membayar produk yang mereka beli tanpa harus bertemu langsung denganmu. Situasi ini memungkinkan kamu untuk punya pelanggan dari aneka daerah tanpa perlu buka cabang.
Dengan keunggulan tersebut, tidak mengherankan jika sistem pembayaran digital banyak diterapkan oleh bisnis online. Contohnya seperti e-Commerce, dropship, serta penjualan produk digital (seperti stock photo). Apalagi, kini sistem payment modern juga telah mendukung pembayaran multi-bank dan multi-mata uang, sehingga akan memudahkanmu jika nantinya ingin melakukan ekspansi.
- Mempermudah pembayaran berulang
Teknologi dalam sistem payment juga dapat memudahkan pelaku bisnis bermodel langganan, seperti membership gym atau langganan aplikasi premium. Kamu bisa menerapkan sistem auto-debit atau subscription billing supaya pelanggan tidak perlu repot membayar manual tiap bulan.
Nantinya, sistem akan otomatis memotong saldo rekening atau e-Wallet pelanggan pada tanggal yang ditentukan. Jadi, kamu tak perlu mengirimkan notifikasi pengingat kepada pelanggan untuk transfer manual. Dengan begini, risiko pelanggan lupa atau telat bayar pun dapat dicegah. Di sisi lain, kamu akan mendapat arus kas yang lebih stabil dan terjadwal.
Dengan dukungan teknologi, kini sistem pembayaran tidak lagi hanya menjadi alat tukar. Lebih dari itu, penerapan digital payment adalah strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional hingga menarik lebih banyak pelanggan. Bagi yang tertarik mengadopsi digital payment untuk usaha, kamu dapat bergabung menjadi GoPay Merchant!
Sebagai GoPay Merchant, kamu bisa daftar QRIS langsung jadi secara gratis. Melalui QRIS, pelanggan hanya perlu scan kode QR menggunakan aplikasi mobile banking atau e-Wallet untuk melakukan pembayaran. Nantinya, dana yang masih ke akun QRIS-mu bisa dicairkan kapan pun dan di mana pun tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Tak hanya itu, GoPay Merchant juga bisa menyewa GoPay Spiker untuk mempercepat waktu pelayanan. GoPay Spiker adalah perangkat suara yang dapat memberikan notifikasi suara untuk memberi tahu bahwa merchant-mu telah menerima pembayaran lewat QRIS. Dengan begini, kamu tak perlu lagi double check pembayaran melalui aplikasi kasir online, sehingga akan mempercepat proses transaksi.
Jadi, tunggu apa lagi? Tingkatkan layanan transaksi yang lebih praktis, cepat dan, aman dengan menyediakan sistem pembayaran cashless melalui QRIS. Dapatkan secara gratis dengan mendaftarkan usahamu sebagai GoPay Merchant. Yuk, download aplikasi GoPay Merchant sekarang juga!