Pada era digital saat ini, QR code dan barcode telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian pengelolaan bisnis. Keduanya digunakan dalam berbagai aspek, seperti pembayaran, pelacakan inventaris, hingga manajemen data. Teknologi satu ini memudahkan banyak pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Sekilas, QR code dan barcode mungkin terlihat mirip karena keduanya sama-sama bisa dipindai. Namun, sebetulnya ada perbedaan QR code dan barcode yang cukup mendasar. Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan QR code dan barcode di sini!
Apa Itu QR Code?
QR code, atau quick response code, adalah kode matriks dua dimensi yang mampu menyimpan berbagai data atau informasi, bak dalam bentuk teks, gambar, angka, hingga URL. Misalnya, pelaku usaha F&B bisa saja menggunakan QR code untuk menyediakan menu digital. Kamu dapat mengakses informasi tersebut dengan menggunakan kamera ponsel atau tablet untuk scan kodenya.
Nah, di dunia bisnis, salah satu kegunaan umum QR code adalah untuk mempermudah pembayaran. Pelanggan hanya perlu memindai QR code yang kamu sediakan, mengonfirmasi pembayaran, dan transaksi pun selesai! Selain itu, banyak juga
Baca juga: Tips Efektif Memulai Bisnis Kuliner yang Menguntungkan
Apa Itu Barcode?
Sementara itu, barcode adalah kode garis-garis paralel satu dimensi berwarna hitam dan putih. Jika dibandingkan dengan QR code, informasi yang tersimpan dalam barcode biasanya lebih sedikit dan sederhana. Misalnya, nomor seri suatu produk dan tanggal kedaluwarsa.
Pada umumnya, barcode kerap ditempelkan pada kemasan atau produk yang ingin diidentifikasi. Untuk memindai dan membaca barcode, kamu hanya bisa menggunakan alat khusus berupa scanner.
Perbedaan QR Code dan Barcode
Perbedaan QR code dan barcode juga terlihat sangat jelas dari berbagai aspek berikut:
Bentuk dan struktur
QR code mempunyai tiga penanda sudut (finder patterns) untuk mempermudah pemindaian. Sementara itu, data dalam QR code disimpan secara vertikal dan horizontal. Hal tersebut berbeda dari barcode yang hanya menyimpan data secara horizontal karena terdiri dari garis-garis paralel saja.
Kapasitas data
Jika dibandingkan, QR code mampu menyimpan lebih banyak data daripada barcode. Kapasitas data QR code mencapai 7.000 karakter, sedangkan barcode hanya bisa menyimpan 20–25 karakter.
Hal ini membuat QR code mampu menyimpan jenis data yang lebih beragam daripada barcode. Kalau barcode biasanya cuma berisi data sederhana seperti harga atau kode produk, QR code mampu menyimpan teks, URL, bahkan hingga gambar.
Kecepatan scan
Perbedaan QR code dan barcode juga dapat terlihat dari kecepatan scan. Data dalam QR code bisa dibaca dari berbagai arah (360 derajat), sehingga proses pemindaian pun lebih cepat, yakni sekitar 10 milidetik saja. Bahkan, QR code juga bisa dipindai dalam posisi miring sekali pun.
Sementara itu, pemindaian barcode umumnya butuh waktu 100 milidetik. Prosesnya lebih lama karena barcode hanya bisa dipindai dalam posisi horizontal. Jadi, kamu harus memastikan bahwa scanner berada dalam posisi yang benar-benar sejajar dengan barcode.
Batas toleransi kesalahan
QR code memiliki tingkat toleransi kesalahan yang lebih tinggi daripada barcode. Jika misalnya sebagian kode QR rusak, data di dalamnya masih tetap dapat dipindai dan terbaca. Lain halnya dengan barcode yang toleransi kesalahannya lebih rendah. Apabila ada bagian garis yang rusak, barcode akan sulit dipindai atau dibaca.
Penggunaan
Cakupan penggunaan QR code cenderung lebih luas dan fleksibel. Kamu bisa menggunakannya untuk menyimpan konten digital, informasi produk, menu makanan, situs web, hingga pembayaran. Sementara itu, barcode lebih sering digunakan untuk pelabelan produk, manajemen inventaris, dan proses checkout di toko retail.
Baca juga: Retail: Pengertian, Konsep dan Perkembangan Bisnis
Terjawab sudah perbedaan QR code dan barcode. Dengan dimensi dan kapasitas yang lebih besar, QR code mampu menyimpan data yang lebih beragam. Jadi, kamu bisa memanfaatkan QR code untuk memudahkan pengelolaan transaksi dan mengurangi antrean. Caranya, dengan menyediakan metode pembayaran QRIS.
Melalui QRIS, pelanggan bisa melakukan pembayaran hanya dengan scan QR code menggunakan aplikasi mobile banking atau e-wallet apa pun di smartphone. Untuk daftar QRIS langsung jadi, bergabunglah menjadi GoPay Merchant!
Nantinya, kamu bisa mencairkan pendapatan usaha dengan mudah ke rekening bank kapan saja untuk memutar modal dengan lebih mudah. Selain itu, masih ada program Merchant Discount Rate (MDR) 0% untuk transaksi hingga Rp500.000 bagi Usaha Mikro, sehingga kamu bisa berhemat. Yuk, buruan download aplikasi GoPay Merchant dan daftarkan usahamu!