Kamu sebagai pemula mungkin pernah kewalahan mengurus semuanya sendirian saat mengelola sebuah bisnis. Tenang, mendirikan usaha itu tidak harus selalu sendirian, kok! Justru, kamu bisa menggandeng orang yang terpercaya dan berpengalaman sebagai co-owner untuk membantumu. Memangnya, apa itu co-owner dan mengapa fungsinya penting untuk bisnis? Simak di sini sampai tuntas, yuk!
Apa Itu Co-Owner?
Co-owner adalah seseorang yang memegang sebagian kepemilikan dalam sebuah bisnis bersama denganmu. Jadi, kamu dan orang tersebut akan berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan risiko. Lantas, siapa saja yang bisa menjadi co-owner? Kamu dapat memilih teman, anggota keluarga, atau investor pihak ketiga selama kamu percaya pada kemampuan dan karakter mereka.
Fungsi dan Tugas Co-Owner
Apa saja peranan co-owner dalam mengelola bisnis? Kamu bisa simak selengkapnya di daftar berikut:
1. Penggalangan dana
Salah satu tugas utama co-owner adalah membantu dalam penggalangan dana. Misalnya, dengan mencari investor, memanfaatkan jaringan pribadi untuk mendapatkan modal, atau berkontribusi dengan modal sendiri.
Dengan kata lain, mereka harus memastikan bahwa bisnis memiliki cukup dana untuk beroperasi dan berkembang. Selain itu, mereka juga harus siap melakukan pitching tentang prospek bisnis kepada calon investor atau mitra keuangan dengan memberikan keyakinan bahwa usaha ini layak menerima dukungan.
2. Menilai risiko bisnis
Berikutnya, co-owner juga bertanggung jawab untuk menilai risiko yang dihadapi oleh bisnis. Risiko ini bisa berupa perubahan pasar, peraturan pemerintah, atau bahkan masalah internal seperti kesalahan manajemen. Jadi, mereka harus bisa mengevaluasi seberapa besar dampak dari setiap risiko tersebut dan mencari cara untuk mengelolanya.
3. Mengelola finansial usaha
Seorang co-owner akan mengelola berbagai aspek keuangan sebuah bisnis, mulai dari mengatur anggaran, mengawasi arus kas, hingga membuat laporan keuangan yang akurat. Mereka harus bisa memastikan bahwa semua dana yang masuk dan keluar dari bisnis tercatat dengan baik. Lalu, mereka juga harus membuat keputusan finansial yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan begitu, bisnis akan bertahan lebih lama dan berkembang lebih cepat.
4. Memotivasi SDM
Idealnya, seorang co-owner harus bisa memotivasi tim agar tetap semangat dan produktif. Sebab, tanpa SDM yang produktif, bagaimana bisa sebuah bisnis beroperasi dengan baik? Tapi, memotivasi di sini tidak hanya terbatas pada memberikan bonus dan insentif. Justru, mereka perlu menciptakan lingkungan kerja yang positif, mendukung perkembangan pribadi dan profesional setiap karyawan, serta memberikan apresiasi terhadap kerja keras.
5. Merekrut kandidat terbaik
Ternyata, bukan hanya HRD yang terlibat dalam proses rekrutmen karyawan, lho! Pada tahap awal perintisan bisnis, justru biasanya seorang co-owner akan banyak berurusan dengan aspek ini. Sebab, merekalah yang menyusun kriteria kandidat, mengadakan wawancara, hingga menyeleksi yang paling cocok. Terutama, dari segi kompetensi dan sikap yang sesuai dengan visi misi bisnis.
Baca Juga: Serba-serbi Ecopreneurship yang Sangat Menguntungkan
Beda Co-Owner dan Partner Bisnis
Banyak yang menganggap co-owner itu sama saja dengan partner bisnis, padahal sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar. Co-owner sudah pasti memiliki sebagian dari bisnis dan berbagi tanggung jawab dengan pemilik usaha dalam pengelolaan bisnis tersebut.
Sementara itu, partner bisnis belum tentu memegang porsi kepemilikan yang sama. Misalnya, mungkin mereka hanya terlibat dalam beberapa aspek bisnis atau proyek tertentu tanpa tanggung jawab penuh sebagaimana seorang co-owner.
Beda Co-Owner dan Owner
Perbedaan utama antara co-owner dan owner terletak pada jumlah kepemilikan dan tanggung jawab dalam bisnis. Owner adalah pemilik penuh dari bisnis dan memiliki kontrol total atas semua keputusan. Sebagai owner, kamu tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain untuk membuat keputusan karena seluruh bisnis adalah milikmu.
Di sisi lain, co-owner harus berbagi kontrol dengan owner atau bahkan co-owner lainnya. Misalnya, semua co-owner harus menyepakati sebuah keputusan besar dalam bisnis secara bersama-sama. Sehingga, terkadang pengambilannya dapat memakan waktu lebih lama dan membutuhkan diskusi lebih lanjut.
Sudah memilih orang yang tepat sebagai co-owner bisnis rintisanmu? Jangan lupa menjaga hubungan baik dengannya, ya! Dengan begitu, setiap keputusan bisnis akan berjalan lebih lancar, dan seluruh staf tetap produktif berkat lingkungan kerja yang positif.
Lantas, bagaimana cara mempertahankan hubungan baik ini? Selain komunikasi secara rutin, tunjukkan juga kinerja bisnis yang bagus, misalnya dari segi kepuasan pelanggan. Nah, kamu bisa meningkatkannya dengan menjadi GoPay Merchant!
Soalnya, sebagai GoPay Merchant, kamu dapat menerima pembayaran via QRIS untuk mempermudah konsumen. Selain itu, kamu juga bisa memesan perangkat GoPay Spiker yang akan melafalkan menyebutkan transaksi dan memberitahukan keberhasilan transaksi agar kamu bisa segera melayani pelanggan.
Hasilnya, waktu pelayanan lebih singkat, pelanggan jadi lebih happy, dan pemasukan juga terjamin! Yuk, download aplikasinya di sini sekarang untuk mendaftarkan usahamu!