Banyak orang bermimpi untuk mempunyai bisnis sendiri. Sayangnya, tidak sedikit juga dari mereka yang merasa ragu karena tantangan mendirikan bisnis cukup besar. Meski begitu, bukan berarti itu mustahil.
Banyak, kok, pengusaha di Indonesia yang sukses memulai bisnis dari nol. Kuncinya ada di persiapan matang, eksekusi yang baik, dan tekad untuk terus belajar. Lantas, bagaimana cara memulai usaha dari nol? Yuk, baca artikel ini sampai selesai!
Cara Memulai Usaha dari Nol
Merasa bingung saat memulai usaha merupakan hal yang wajar, apalagi jika kamu termasuk pemula. Namun, tak perlu khawatir karena kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Pikirkan ide bisnis dan keunikannya
Semua bisnis pasti berangkat dari ide. Namun, tidak semua ide cukup baik untuk dikembangkan. Pastikan ide bisnismu mempunyai keunikan atau unique selling proposition (USP) untuk menarik perhatian target konsumen. Tanyakan kepada diri sendiri, apa yang membuat produkmu berbeda dari milik kompetitor? Apa yang membuatnya unggul?
Sebagai langkah awal, coba amati kebutuhan atau masalah di sekitar yang belum memiliki solusi efektif. Misalnya, kamu menyadari bahwa karyawan kantoran di perkotaan jarang makan makanan sehat. Mereka terlalu sibuk untuk menyiapkan makanan sehat sendiri.
Kalau misalnya sudah ada banyak kompetitor di bidang yang sama, kamu bisa coba menemukan niche market agar bisnismu lebih fokus. Misalnya, kamu akan menjual makanan sehat khusus untuk karyawan kantoran yang ingin diet.
Kemudian, diskusikan idemu dengan orang-orang yang terpercaya. Kamu juga bisa melakukan survei sederhana untuk memastikan bahwa ide bisnis tersebut memang diminati banyak orang. Intinya, ide bisnis tidak harus rumit. Hal terpenting adalah memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui ide tersebut.
Baca juga: 16 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Selalu Laku
2. Lakukan market research
Market research, atau riset pasar, merupakan tahap krusial dalam cara memulai usaha dari nol. Dengan melakukan riset pasar, kamu bisa memahami target konsumen, kompetitor, dan peluang pasar. Hal ini dapat membantu meningkatkan peluang penjualan produk kamu nantinya.
Riset pasar dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari menyebar kuesioner, mengadakan focus group discussion, hingga keyword research. Apa pun metode yang kamu terapkan, pastikan hasil risetmu mampu memberikan informasi berikut:
- Profil dan karakteristik target konsumen: Siapa mereka? Bagaimana gaya hidup, kebiasaan belanja, dan kebutuhan mereka?
- Analisis pesaing: Siapa saja kompetitor bisnismu? Seperti apa kekuatan dan kelemahan mereka? Bagaimana kamu bisa lebih baik dari kompetitor?
- Peluang pasar: Apa saja tren yang sedang berkembang di industri bisnismu? Bisakah kamu menyesuaikan produk dengan tren tersebut?
Lakukan analisis terhadap data yang kamu dapat dari riset pasar tersebut. Gunakan hasil analisis untuk merancang strategi bisnis dan rencana pemasaran. Dengan begini, strategimu akan lebih akurat sehingga nantinya bisa relevan dan tepat sasaran.
3. Tentukan lokasi bisnis
Pernah dengar istilah “lokasi menentukan prestasi”? Hal tersebut juga berlaku pada bisnis, lho. Pemilihan lokasi dapat menentukan biaya operasional dan aksesibilitas pelanggan. Kamu perlu mendirikan bisnis di lokasi yang strategis sesuai jenis usaha dan target konsumen.
Untuk bisnis fisik, pilihlah lokasi yang dekat dengan pusat keramaian. Contohnya seperti kawasan perumahan, area perkantoran, atau area kampus. Lokasi yang ramai dapat meningkatkan peluang terjadinya penjualan.
Sedangkan untuk bisnis online, kamu bisa membangun “lokasi digital” pada platform yang sering digunakan target konsumenmu. Misalnya, kalau target konsumenmu adalah Gen Z, TikTok dan Instagram dapat menjadi pilihan tepat. Selain media sosial, pertimbangkan juga untuk berjualan melalui website dan marketplace.
4. Buat business plan selengkap mungkin
Cara memulai usaha dari nol akan lebih mudah jika kamu memiliki business plan atau rencana bisnis. Business plan inilah yang akan menjadi panduanmu untuk menjalankan usaha. Tanpa perencanaan yang jelas, bisa-bisa kamu akan kehilangan arah di tengah proses membangun usaha.
Dokumen business plan berisi detail perencanaan bisnis yang umumnya meliputi berbagai elemen berikut:
- Deskripsi bisnis: Jelaskan visi, misi, dan tujuan usaha kamu. Lengkapi dengan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, dan threats) pada bisnis;
- Detail produk: Sampaikan deskripsi produk serta variannya (jika ada);
- Analisis pasar: Sajikan hasil riset pasar yang sudah kamu lakukan;
- Strategi pemasaran: Tentukan cara mempromosikan bisnismu, baik secara offline maupun online;
- Rencana operasional: Gambarkan bagaimana bisnismu akan berjalan sehari-hari nanti;
- Proyeksi keuangan: Buatlah estimasi pendapatan, pengeluaran dan keuntungan bisnis.
Selain untuk memandu kamu dalam menjalankan usaha, business plan juga dapat kamu gunakan untuk mencari mitra usaha atau menarik investor.
Baca juga: Begini Contoh Bisnis Plan yang Baik dan Benar
5. Tentukan budget atau modal yang diperlukan
Bisnis jenis apa pun pasti membutuhkan modal. Karena harus memulai usaha dari nol, modal tenaga dan pikiran pasti akan banyak terkuras. Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan modal biaya. Untuk menentukan jumlah modal, hitung dulu apa saja kebutuhan bisnismu. Hal ini umumnya mencakup bahan baku, operasional, sewa lokasi, hingga gaji karyawan (jika ada).
Setelah menghitung jumlah modal yang diperlukan, tentukan dari mana kamu akan mendapatkan modal tersebut. Salah satu cara yang umum dilakukan para pebisnis adalah mengajukan pinjaman dana ke bank atau lembaga sejenis.
Tentu sah-sah saja jika kamu juga melakukan cara tersebut. Namun, bagi kamu yang ingin mencari cara lain, ada juga sumber modal usaha tanpa utang. Contohnya seperti tabungan pribadi, mencari angel investor, ikut program pemerintah seperti hibah UMKM, atau ikut crowdfunding melalui platform digital.
6. Daftarkan bisnis secara resmi
Legalitas merupakan salah satu aspek penting dalam cara memulai usaha dari nol. Tujuannya agar bisnis kamu diakui secara hukum, sehingga bisa beroperasi secara lancar. Adanya legalitas juga menunjukkan bahwa bisnismu taat terhadap kebijakan yang berlaku.
Kabar baiknya lagi, ketika bisnismu terdaftar secara legal, kamu juga akan lebih mudah mendapatkan akses ke berbagai pendanaan dan proyek-proyek besar. Sebab, banyak program pendanaan dan proyek besar—terutama tender pemerintah—yang menjadikan dokumen legalitas sebagai salah satu syarat pendaftaran.
Untuk mendapatkan legalitas bisnis, kamu perlu mengurus beberapa jenis izin. Contohnya seperti Surat Keterangan Usaha (SKU), Nomor Induk Berusaha (NIB), hingga pendaftaran UMKM di daerah masing-masing. Untuk mengetahui cara daftar UMKM, kamu bisa klik di sini.
7. Siapkan rekening dan asuransi khusus usaha
Hindari mencampurkan uang bisnis dengan uang pribadi. Hal tersebut dapat mempersulitmu dalam mengelola keuangan bisnis. Sebaiknya, pisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi dengan membuka rekening bank khusus usaha. Dengan begini, kamu akan lebih mudah menghitung pendapatan dan keuntungan bisnis.
Selain itu, rekening khusus bisnis juga dapat memudahkanmu dalam menyusun laporan keuangan. Dari laporan tersebutlah kamu dapat mengetahui kinerja bisnis selama periode tertentu. Bayangkan jika kamu menggabungkan keuangan bisnis dan pribadi, tentu kamu akan kesulitan mencari tahu aspek mana saja dari bisnismu yang membawa banyak pemasukan atau yang perlu perbaikan.
Tak kalah penting, siapkan pula asuransi khusus untuk bisnismu. Asuransi usaha dapat membantu melindungi kamu dari berbagai risiko, seperti kebakaran, kerusakan aset, hingga pencurian. Dengan adanya asuransi, kamu pun bisa menjalankan usaha secara lebih tenang.
8. Jalin network dengan sesama pengusaha
Jalinlah koneksi atau networking seluas mungkin, terutama dengan sesama pengusaha. Cara ini dapat memberimu kesempatan untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, dan menciptakan peluang kolaborasi. Untuk menjalin koneksi, kamu bisa bergabung dengan komunitas bisnis lokal atau datang ke berbagai event bisnis, seperti pameran, seminar, atau workshop.
Tidak hanya secara offline, kamu juga bisa menjalin koneksi di ranah digital. Manfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk memperluas jaringan di industri bisnis. Kirimkan invitation untuk berkoneksi, lengkapi dengan pesan perkenalan diri dan alasan singkat kenapa kamu tertarik untuk berjejaring.
Selain itu, ikuti juga para profesional di platform X (dulu Twitter) untuk mendapat informasi terkini seputar tren bisnis. Sesekali, berinteraksilah dengan konten mereka, caranya bisa dengan membalas atau quote-retweet postingan. Semakin sering kamu berinteraksi dengan banyak orang, akan semakin luas pula koneksimu di bidang bisnis.
9. Rekrut orang terdekat sebagai karyawan
Pada masa-masa awal memulai usaha, kemungkinan besar kamu masih menjalankan segala sesuatunya sendiri. Kamu akan sering melakukan multitasking agar bisnis dapat berjalan di tengah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Plus, cara ini biasanya juga dilakukan demi menghemat anggaran.
Namun, ketika bisnis berkembang dan skalanya semakin besar, akan sulit jika kamu berjalan sendirian. Kalau tetap dilakukan, hal tersebut bisa membuatmu kewalahan dan berisiko membuat bisnis terganggu. Jadi, untuk menghindarinya, rekrutlah karyawan baru untuk membantumu.
Tak perlu pusing, kamu bisa mulai dengan merekrut orang-orang terdekat yang kamu percayai, misalnya seperti teman atau sepupu. Orang terdekat yang sudah kamu kenal biasanya dapat menjadi pilihan aman untuk tahap awal berbisnis.
Meski begitu, tetaplah bersikap profesional kepada satu sama lain selama bekerja. Berikan perjanjian atau kontrak kerja yang jelas agar karyawan baru memahami peran dan tugasnya dalam bisnismu. Lalu, usahakan tidak membahas pekerjaan di luar jam kerja. Tujuannya untuk menciptakan batasan jelas antara hubungan sebagai teman atau keluarga dan rekan kerja.
10. Promosikan bisnis ke sebanyak mungkin orang
Sebagus apa pun kualitas produk yang kamu jual, hal tersebut akan percuma jika tidak ada yang membelinya. Oleh sebab itu, lakukan promosi ke sebanyak mungkin orang agar mereka tahu tentang keberadaan bisnismu.
Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk promosi bisnis. Salah satu cara termudah adalah melalui word of mouth, yakni meminta teman dan keluarga untuk merekomendasikan bisnismu ke orang lain. Word of mouth termasuk cara promosi yang cukup ampuh karena biasanya konsumen lebih mempercayai rekomendasi dari orang-orang yang mereka kenal.
Selain itu, promosikan pula bisnismu secara online melalui media sosial. Buatlah konten menarik dan relevan di Instagram, TikTok, dan Facebook untuk membangun brand awareness. Pastikan kamu menyesuaikan jenis konten dengan masing-masih platform, ya. Misalnya, konten short video cocok untuk TikTok dan Instagram Reels, sedangkan Facebook cocok untuk posting katalog produk.
Jika ada anggaran lebih, kamu juga bisa memasang online ads di platform-platform tersebut untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Opsi lainnya adalah bekerja sama dengan key opinion leader (KOL) atau influencer yang memiliki banyak followers. Mereka dapat mempromosikan produkmu kepada para followers, sehingga bisa membantu memperluas jangkauan bisnismu.
Baca juga: Fungsi dan Komponen Penting Strategi Pemasaran
11. Kumpulkan kritik dan saran dari pelanggan
Sebagai pelaku bisnis, kamu tentu akan berusaha sebaik mungkin dalam cara memulai usaha dari nol. Namun, hasil dari upaya tersebut ditentukan oleh pengalaman konsumen saat membeli dan menggunakan produkmu. Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui hal tersebut?
Kamu bisa menyediakan saluran komunikasi khusus untuk mengumpulkan kritik dan saran dari para pelanggan. Salah satu contohnya adalah dengan menyebar formulir survei. Mintalah pelanggan mengisi survei tersebut dengan jujur. Cara lain yang juga bisa kamu lakukan adalah membuka akses untuk menulis ulasan secara online serta menyediakan fitur chat langsung.
Dengan menerima kritik dan saran dari pelanggan, kamu jadi tahu aspek mana saja yang masih kurang dalam bisnismu. Lalu, jika ada aspek yang disukai pelanggan, kamu juga bisa lebih menonjolkannya. Gunakan informasi tersebut untuk memperbaiki bisnis dan meningkatkan layanan. Tunjukkan bahwa bisnis kamu sangat menghargai pelanggan dan peduli terhadap pengalaman mereka.
12. Tetap up-to-date dengan tren terkini
Dunia bisnis akan terus berkembang seiring berubahnya kebutuhan konsumen dan tren pasar. Kamu perlu keep up dengan perubahan tersebut dan adaptif menyesuaikan diri. Dengan begitu, kamu bukan hanya akan up-to-date dengan tren terkini, tapi juga bisa terus menjawab kebutuhan konsumen secara fleksibel.
Misalnya, kini tren pembayaran cashless semakin populer di kalangan konsumen. Bahkan, mereka bisa batal melakukan transaksi apabila suatu toko tidak menerima pembayaran cashless. Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan metode pembayaran cashless pada bisnis, seperti QRIS.
QRIS merupakan metode pembayaran yang mudah dan praktis. Soalnya, pelanggan hanya perlu scan kode QR khusus untuk membayar pesanan mereka. Di sisi lain, kamu juga tidak perlu menyiapkan uang kembalian sehingga bisa mempercepat proses pembayaran dan mengurangi antrian. Kabar baiknya lagi, cara mendaftar QRIS untuk bisnis sangat gampang karena kamu hanya perlu bergabung sebagai GoPay Merchant lewat aplikasi smartphone!
Selain bisa mendapatkan QRIS dengan mudah, kamu juga dapat menghemat pengeluaran berkat adanya program merchant discount rate (MDR) 0% bagi Usaha Mikro untuk transaksi hingga Rp100.000. Tapi, per 1 Desember 2024 nanti, batas maksimumnya akan meningkat jadi Rp500.000. Jadi, selama total pembelian pelanggan tidak melebihi Rp500.000, kamu tidak akan dikenakan potongan biaya. Selain itu, GoPay Merchant juga bisa mencairkan pendapatan usaha ke rekening bank kapan saja tanpa biaya tambahan agar kamu dapat memutar omset dan modal dengan mudah.
Cara memulai usaha dari nol membutuhkan tekad kuat, persiapan yang matang, dan eksekusi yang baik. Langkah-langkah di atas dapat berfungsi sebagai “peta jalan” untuk membantumu mendirikan bisnis sendiri. Agar bisnis semakin berkembang, penuhi kebutuhan konsumen di era digital dengan menyediakan metode pembayaran cashless seperti QRIS.
Untuk daftar QRIS langsung jadi, kamu bisa bergabung sebagai GoPay Merchant yang menawarkan berbagai keuntungan. Buktikan sendiri keuntungan tersebut dengan daftar gratis melalui GoPay Merchant App. Download aplikasi GoPay Merchant sekarang juga dan bawa bisnismu ke level yang lebih tinggi!