Siapa pun bisa menjadi seorang owner bisnis! Bahkan seorang pemula yang mendirikan usaha sendiri pun dapat disebut sebagai owner. Namun, dalam percakapan sehari-hari, masih banyak orang yang menganggap bahwa owner adalah founder bisnis. Padahal, keduanya merupakan sosok yang berbeda. Seperti apa perbedaannya? Yuk, kita bahas lebih lanjut di bawah ini!
Apa Itu Owner?
Dalam bahasa Indonesia, kata “owner” artinya pemilik. Nah, pengertian di dunia bisnis pun tidak jauh berbeda. Owner adalah pemilik dari sebuah bisnis. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang memiliki bisnis tersebut?
Kamu bisa melihatnya dari saham atau aset yang mereka miliki. Kalau seseorang memiliki mayoritas atau seluruh saham suatu bisnis, artinya ia adalah pemilik atau owner dari bisnis tersebut. Dengan kata lain, owner juga merupakan pemegang saham utama bisnis.
Tugas dan Tanggung Jawab Owner
Owner adalah profesi yang memiliki tugas dan tanggung jawab besar. Sebagai owner bisnis, bersiaplah untuk melakukan berbagai hal-hal berikut:
Menugaskan karyawan
Seiring berkembangnya bisnis, kamu akan membutuhkan karyawan untuk membantumu menjalankan berbagai tugas. Setelah mempunyai karyawan nanti, kamu bertanggung jawab memberikan tugas yang sesuai dengan bidang keahlian mereka. Dengan begitu, kegiatan operasional bisnis bisa berjalan lancar.
Kegiatan administrasi
Menjalankan bisnis tidak bisa lepas dari kegiatan administrasi. Sebagai owner, kamu harus bisa melakukan kegiatan tersebut, apalagi jika belum mampu merekrut karyawan baru. Umumnya, kegiatan administrasi mencakup pencatatan barang masuk dan keluar, penanganan proses perizinan, pencatatan keuangan, hingga pengelolaan pajak.
Melakukan pitching kepada investor
Bisnis membutuhkan modal agar bisa berkembang. Salah satu cara untuk mendapatkan modal tersebut adalah dari investor. Supaya mereka tertarik menyuntikkan dana kepada bisnismu, kamu sebagai owner perlu melakukan pitching. Melalui pitching, sampaikan kelebihan bisnismu, proyeksi pertumbuhan, hingga bagaimana hal tersebut bisa menguntungkan investor.
Baca juga: Cara Membuat Proposal Ide Bisnis dan Contoh Mudahnya
Membuat peraturan usaha
Tugas lain dari owner adalah menyusun peraturan usaha. Peraturan ini mencakup hal-hal yang harus dipatuhi karyawan. Jika ada yang melanggar, owner berhak memberikan sanksi yang sesuai kepada karyawan bersangkutan. Adanya peraturan dapat menjaga konsistensi kegiatan operasional bisnis dan meningkatkan produktivitas kerja.
Mengembangkan strategi bisnis
Sudah menjadi tugas owner untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Hal tersebut membutuhkan strategi bisnis yang matang, terutama dari segi pemasaran dan penjualan. Kamu harus bisa menyusun strategi yang efektif dan tepat sasaran, tapi juga masih relevan dengan kebutuhan target konsumen.
Baca juga: 3 Alasan Perencanaan Usaha itu Penting untuk Pebisnis
Pengambilan keputusan
Sebagai owner, kamu adalah pengambil keputusan utama. Mulai dari hal strategis seperti arah bisnis jangka panjang, ekspansi usaha, hingga keputusan penting seperti memilih mitra kerja, semua harus kamu pertimbangkan dengan matang.
Kamu perlu mengumpulkan informasi yang relevan, mempertimbangkan risiko dan peluang, lalu memilih jalan terbaik untuk bisnis kamu. Keputusan yang kamu ambil akan berdampak langsung pada pertumbuhan dan stabilitas perusahaan. Jadi, kamu perlu punya pandangan luas, kemampuan analisis yang baik, dan siap bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kamu buat.
Manajemen keuangan
Tanggung jawab besar lainnya seorang owner adalah mengelola keuangan perusahaan. Kamu harus tahu dari mana uang masuk dan ke mana uang keluar. Menyusun anggaran, mengatur arus kas, dan memastikan semua pengeluaran efisien adalah bagian penting dalam manajemen keuangan. Kamu juga harus menentukan prioritas pengeluaran, investasi, serta menjaga likuiditas agar perusahaan bisa berjalan tanpa hambatan. Sebab, tanpa manajemen keuangan yang rapi, bisnis kamu bisa kesulitan bertahan di tengah persaingan.
Pengawasan operasional
Kamu juga perlu mengawasi jalannya kegiatan operasional sehari-hari. Walaupun kamu bisa mendelegasikan tugas-tugas ke tim manajemen, kamu tetap perlu tahu apakah proses produksi, pelayanan, atau distribusi berjalan sesuai standar. Dengan melakukan pengawasan yang rutin, kamu bisa cepat mendeteksi masalah, mencari solusi, dan memastikan kualitas kerja tetap terjaga. Pengawasan ini penting supaya semua bagian bisnis bisa berjalan selaras dengan visi dan misi perusahaan.
Manajemen risiko
Dalam dunia bisnis, risiko selalu ada. Risiko bisa datang dari faktor internal maupun eksternal, seperti perubahan regulasi, kompetitor baru, atau konflik internal.
Nah, tugas owner adalah mengidentifikasi potensi risiko dan mencari cara untuk menguranginya. Kamu perlu membuat rencana darurat (contingency plan) agar bisnis tetap berjalan dalam kondisi sulit. Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan asuransi atau perlindungan hukum untuk meminimalkan dampak kerugian.
Hasil dari Tanggung Jawab Owner bagi Perusahaan
Lantas, apa saja output dari tanggung jawab seorang owner untuk perusahaan? Ini dia jawabannya:
Hubungan yang baik dengan stakeholder
Kalau kamu bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik, hubungan dengan stakeholder seperti pelanggan, mitra bisnis, investor, dan karyawan juga akan terjaga. Bagaimana bisa?
Keputusan yang bijak dan transparan akan meningkatkan kepercayaan dari semua pihak. Hasilnya, stakeholder akan merasa dihargai dan yakin bahwa mereka berurusan dengan perusahaan yang profesional dan dikelola secara serius. Dalam jangka panjang, hubungan yang harmonis ini bisa mendukung pertumbuhan perusahaan karena semua pihak merasa nyaman untuk terus bekerja sama.
Operasional perusahaan yang lancar
Dengan pengawasan yang konsisten dan sistem yang terorganisir, aktivitas harian perusahaan akan berjalan lancar. Kamu bisa memastikan bahwa setiap departemen saling bekerja sama dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Alasannya, proses kerja yang efisien akan mengurangi kesalahan, meningkatkan produktivitas, dan membuat seluruh tim lebih fokus pada tujuan utama perusahaan. Saat operasional berjalan tanpa hambatan, kamu juga bisa lebih mudah mengembangkan bisnis ke tahap berikutnya.
Peningkatan pendapatan dan pertumbuhan bisnis
Pengelolaan keuangan yang rapi dan keputusan bisnis yang tepat akan berdampak langsung pada pendapatan perusahaan. Kamu bisa mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan penjualan, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan memperluas jangkauan pasar. Semua itu akan mendorong pertumbuhan bisnis secara stabil. Bahkan ketika kompetitor bermunculan, kamu tetap bisa menjaga posisi perusahaan karena strategi yang kamu buat sudah berdasarkan analisis dan perencanaan yang matang.
Konsistensi kepatuhan terhadap peraturan
Saat kamu aktif mengawasi operasional dan mengelola risiko, kamu juga lebih mudah memastikan bahwa perusahaan selalu mematuhi peraturan yang berlaku. Baik itu peraturan pajak, ketenagakerjaan, hingga standar industri. Pasalnya, kepatuhan ini bukan cuma soal formalitas, tapi bisa menjaga bisnis dari masalah hukum yang bisa merugikan citra dan keuangan perusahaan.
Manajemen SDM yang baik
Sebagai owner, kamu berperan dalam menciptakan budaya kerja yang sehat dan produktif. Kalau kamu mendukung pengembangan karyawan dan memperhatikan kesejahteraan mereka, loyalitas dan kinerja mereka akan ikut meningkat. Dalam jangka panjang, tim yang solid akan membantu kamu mencapai target bisnis dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah menarik talenta baru yang berkualitas karena perusahaanmu terlihat profesional dan suportif.
Beda Owner dan Founder
Setelah mengetahui pengertian dan tugas owner, terjawab sudah bahwa owner adalah orang yang memiliki mayoritas atau seluruh saham bisnis. Nah, owner berbeda dari founder, yaitu pendiri suatu bisnis. Founder inilah orang yang pertama kali punya ide bisnis dan mendirikan bisnis tersebut dari nol. Biasanya, ia mempunyai visi kuat tentang bisnis yang dijalankan.
Apakah founder bisa sekaligus menjadi owner? Bisa, yakni ketika founder memiliki sebagian besar saham bisnisnya. Tapi kalau misalnya founder menjual mayoritas saham tersebut, ia tidak lagi menjadi owner walaupun akan tetap dikenal sebagai pendiri bisnis.
Beda Owner dan Co-Owner
Pada beberapa situasi, bisnis bisa memiliki banyak owner, terutama bisnis berskala besar. Seorang owner adalah pemilik tunggal atau utama suatu bisnis. Ia memiliki saham terbesar di bisnis tersebut. Sementara itu, co-owner adalah pemilik bersama suatu bisnis. Ia juga punya saham dalam bisnis tersebut, tapi tidak sebesar owner utama.
Owner adalah sosok penting dalam bisnis. Karenanya, kamu perlu menjaga hubungan baik dengan owner untuk kesuksesan usaha. Selain itu, tingkatkan peluang kesuksesan dengan melayani pelanggan sebaik mungkin. Sediakan metode transaksi praktis yang bisa menerima pembayaran via QRIS. Kamu bisa melakukannya dengan mudah jika bergabung menjadi GoPay Merchant.
Nantinya, kamu sebagai GoPay Merchant juga dapat memesan GoPay Spiker. Setiap kali pelanggan berhasil melakukan transaksi QRIS, GoPay Spiker akan menyebutkan nominalnya secara real time. Kamu tidak perlu bolak-balik mengecek aplikasi untuk memastikan pembayaran, sehingga bisa mempersingkat waktu pelayanan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi GoPay Merchant dan daftarkan bisnismu sekarang juga!