Dulu, memulai bisnis mungkin terasa sulit karena butuh banyak pengalaman dan modal besar. Tapi, pada era digital saat ini, siapa saja bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan internet untuk memulai usaha sendiri. Dengan banyaknya media dan platform online yang tersebut, muncul berbagai ide bisnis digital yang bisa kamu jalankan tanpa harus punya toko fisik.
Lantas, jenis bisnis seperti yang sebaiknya kamu tekuni? Apakah kamu harus menjual produk, membuat konten yang menghasilkan uang, atau menawarkan jasa?
Tak perlu khawatir, kamu bisa menemukan ide bisnis digital yang cocok untuk pemula dalam ulasan berikut. Selain itu, artikel ini juga akan membahas tentang strategi sukses untuk menjalankan bisnis tersebut. Jadi, baca terus sampai selesai, ya!
Apa Itu Ide Bisnis Digital?
Bisnis digital adalah jenis bisnis yang menggunakan internet, teknologi, dan/atau platform digital sebagai media utama untuk menjalankan aktivitas operasional. Meski begitu, bukan berarti produk yang dijual selalu berbentuk digital meskipun ada juga yang seperti itu.
Misalnya, kamu menjual pakaian melalui platform marketplace seperti Tokopedia. Media yang kamu gunakan memang bersifat online, tapi produknya sendiri berupa barang fisik. Sementara itu, contoh untuk produk digital adalah foto yang kamu jual di situs seperti Shutterstock, atau bisa juga menawarkan kursus online dengan topik sesuai keahlianmu.
Walaupun jenis produknya beragam, seluruh bisnis digital umumnya memiliki satu kesamaan, yakni fleksibel. Karena berbasis online, bisnis ini bisa kamu jalankan dari mana saja selama terhubung dengan koneksi internet. Karakteristik inilah yang membuat bisnis digital mudah diakses, terutama oleh para pengusaha pemula.
Baca juga: Definisi Model Bisnis Digital dan Contoh Idenya
Jenis-jenis Ide Bisnis Digital
Sama seperti bisnis konvensional pada umumnya, bisnis digital juga menawarkan banyak peluang dari berbagai bidang. Kamu pun bisa memilihnya sesuai minat dan keahlian. Ini dia beberapa ide bisnis digital yang menarik buat dieksplor:
E-commerce
E-commerce adalah sistem bisnis dengan proses jual-beli yang dilakukan secara online menggunakan media elektronik. Contohnya seperti marketplace, website toko online, atau media sosial. Dengan kata lain, e-commerce berbeda dari marketplace, ya. Marketplace merupakan salah satu contoh atau jenis dari e-commerce.
Namun, apa pun platform elektronik yang digunakan, e-commerce memungkinkan kamu untuk menjalankan usaha tanpa toko fisik. Lalu, karena berbasis online, bisnis digital satu ini juga mampu menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu contoh bisnis e-commerce yang paling populer adalah marketplace seperti Tokopedia. Kamu bisa menjual produk apa pun di marketplace, mulai dari produk fesyen, elektronik, hingga kebutuhan sehari-hari. Contoh lainnya adalah berjualan via media sosial dengan memanfaatkan platform seperti TikTok Shop.
Content creation
Content creation merujuk pada aktivitas pembuatan konten digital, seperti video, gambar, atau tulisan. Tujuannya untuk menarik audiens sehingga nantinya bisa mendapatkan pemasukan dari sponsor atau monetisasi lainnya.
Karena produknya bersifat digital, content creation membutuhkan modal awal yang tidak terlalu besar. Apalagi kalau kamu sudah punya alat-alat yang diperlukan (seperti laptop atau kamera), sehingga kamu hanya perlu mengasah kreativitas dan konsistensi. Idealnya, semakin banyak audiens yang berhasil kamu bangun, akan semakin besar pula potensi penghasilanmu.
Sudah banyak contoh content creation sebagai bisnis digital. Salah satunya adalah para YouTuber yang membuat video hiburan, tutorial, atau review produk dengan monetisasi dari endorsement dan iklan. Selain itu, kamu juga bisa menulis artikel di blog dengan menerapkan strategi search engine optimization (SEO). Dapatkan pemasukan dari Google AdSense atau affiliate marketing.
App/web development
Ide bisnis digital satu ini cocok buat kamu yang punya keahlian di bidang programming. Bisnis app/web development menyediakan jasa pembuatan aplikasi atau website sesuai kebutuhan klien. Jasa ini punya permintaan yang cukup tinggi, lho, apalagi pada era digital seperti sekarang. Banyak bisnis yang membutuhkan aplikasi atau website untuk memperkuat kehadiran online mereka.
Untuk menawarkan jasa app/web development, kamu bisa bergabung dengan platform freelancer seperti Upwork atau Fiverr. Jelaskan secara rinci layanan yang kamu tawarkan; apakah itu pengembangan website bisnis, website toko online, atau mungkin aplikasi mobile. Sebagai alternatif, kamu juga dapat membuat tema atau plugin Wordpress dan menjualnya pada platform seperti ThemeForest.
Bisnis afiliasi
Pada bisnis afiliasi, kamu harus mempromosikan produk barang atau jasa milik pihak lain dengan membagikan tautan tertentu. Jika berhasil terjadi penjualan melalui tautan tersebut, kamu akan mendapatkan komisi. Semakin banyak penjualan yang berhasil dilakukan, akan semakin besar pula jumlah komisi yang bisa kamu dapatkan.
Karena fokusnya adalah mempromosikan produk orang lain, bisnis afiliasi pun tidak perlu stok barang. Kamu juga bisa menjalankannya dari mana saja dengan modal minim. Untuk memulainya, coba bergabunglah dengan program affiliate marketing di marketplace, seperti yang disediakan oleh Tokopedia dan TikTok.
Baca juga: Dapat Cuan Dari Internet, Ini Cara Daftar Jadi TikTok Affiliate!
Kemudian, bagikan tautan afiliasi produk melalui media sosialmu. Cara lainnya adalah dengan menulis artikel atau review tentang produk yang kamu promosikan. Jangan lupa sertakan link afiliasi produk dalam artikel tersebut.
Online teaching
Buat yang punya passion mengajar, ide bisnis digital ini cocok buat kamu! Online teaching menyediakan layanan kelas atau kursus secara online. Bisa dalam bentuk video conference, webinar, atau konsultasi privat. Karena berbasis online, kamu pun dapat menjangkau murid atau peserta dari berbagai daerah.
Nah, untuk materinya, sesuaikan saja dengan keahlianmu. Misalnya seperti mengajar bahasa asing, membuat kursus online tentang digital marketing, atau membuka kelas privat tentang coding. Kamu bisa membuat kelas di platform seperti Skillshare atau Udemy. Tapi kalau kamu lebih suka membuka kelas privat, platform seperti Zoom atau Google Meet bisa digunakan.
Reselling/dropshipping
Perkembangan era digital memungkinkanmu untuk menjual produk tanpa harus memiliki produk buatan sendiri. Caranya adalah dengan menjadi reseller atau dropshipper. Apa perbedaan keduanya?
Reseller membeli produk dari supplier, lalu menjualnya kembali dengan harga lebih mahal. Jadi, kamu perlu menyimpan stok produk tersebut setelah membelinya dari supplier. Misalnya, kamu membeli produk makeup dalam jumlah banyak dari supplier brand kecantikan. Kemudian, kamu menjual kembali produk tersebut dengan keuntungan sendiri.
Sementara itu, dropshipper lebih fokus menjembatani produsen atau supplier dengan konsumen. Tugasmu adalah mempromosikan produk mereka. Lalu, jika ada konsumen yang tertarik membeli, kamu harus segera meneruskan pesanan tersebut kepada produsen. Mereka yang akan mengurus pengemasan dan pengiriman produk ke konsumen. Jadi, dropshipper tidak perlu menyimpan stok produk untuk berjualan.
Digital consultancy
Kalau kamu punya pengalaman dan keahlian di bidang digital, manfaatkan hal tersebut untuk menawarkan jasa konsultasi yang relevan. Ide bisnis digital consultancy adalah layanan konsultasi berbasis digital yang bertujuan membantu klien mengembangkan strategi pemasaran, bisnis, atau teknologi digital.
Biasanya, layanan ini dibutuhkan oleh para pelaku bisnis yang ingin go digital atau hendak memperkuat kehadiran online mereka. Untuk materi konsultasi, kamu bisa menyesuaikannya dengan keahlian dan background pengalamanmu.
Misalnya, jika kamu berpengalaman di bidang SEO, kamu bisa membantu klien untuk mengoptimalkan website mereka agar muncul pada peringkat atas hasil pencarian online. Atau kalau keahlianmu lebih kuat pada bidang branding, mungkin kamu bisa membantu klien membangun identitas bisnis mereka di ranah online.
Telemedicine
Telemedicine adalah layanan kesehatan berbasis digital, yang memfasilitasi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter atau membeli obat secara online. Jadi, tidak sembarang orang bisa menjalankan bisnis satu ini, ya. Hanya dokter dan tenaga medis profesional yang dapat memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Kehadiran telemedicine mampu memudahkan pasien untuk mendapat layanan kesehatan dari rumah. Salah satu contohnya adalah konsultasi medis virtual melalui platform seperti Alodokter dan Halodoc. Tak hanya itu, kini telah tersedia pula marketplace obat online yang menyediakan layanan beli obat dengan resep dokter, lalu mengirimkannya langsung ke rumah pasien.
Strategi untuk Bisnis Digital
Dari berbagai ide bisnis digital yang telah disebutkan, mana yang paling menarik perhatianmu? Apa pun pilihanmu nanti, terapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan peluang kesuksesan. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:
Gunakan platform yang relevan untuk marketing
Supaya target audiens mengetahui keberadaan bisnis digitalmu, kamu perlu memasarkannya pada platform yang tepat. Efektivitas platform bergantung pada jenis produk yang kamu tawarkan. Contohnya, media sosial seperti Instagram dan TikTok lebih cocok untuk memasarkan bisnis fashion, kecantikan, makanan, dan produk visual lainnya.
Tapi kalau kamu menjual produk fisik dengan pasar yang luas, menjualnya di marketplace seperti Tokopedia merupakan opsi yang tepat. Sementara itu, model business-to-business (B2B) atau jasa profesional lebih efektif dipasarkan melalui LinkedIn atau email marketing.
Baca juga: 6 Cara Memasarkan Produk dan Menggaet Hati Pelanggan
Manfaatkan tools automasi
Tingkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis digitalmu dengan mengotomasi beberapa pekerjaan manual. Kabar baiknya, sudah cukup banyak tools yang tersedia untuk mendukung hal strategi tersebut. Contohnya adalah WhatsApp Business API atau chatbot di toko online yang mampu menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis selama 24/7.
Lalu, buat kamu yang aktif membuat konten di media sosial, manfaatkan tools manajemen media sosial seperti Buffer atau Hootsuite. Melalui platform ini, kamu bisa menjadwalkan postingan secara otomatis. Bahkan, terdapat pula fitur analitik yang memberimu informasi tentang performa konten dari berbagai metrik, seperti likes, comments, engagement, reach, hingga conversion.
Tools automasi tidak hanya dapat mengurangi human error, tapi juga membantumu lebih hemat waktu. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan waktu tersebut untuk mengerjakan tugas lain yang lebih strategis bagi bisnis.
Inovasi berdasarkan tren terkini
Dalam dunia bisnis digital, tren kerap berubah dengan cepat. Supaya tetap relevan, kamu harus terus berinovasi dan menyesuaikan strategi dengan tren terbaru. Oleh sebab itu, pantau terus tren di ranah online menggunakan Google Trends, atau kamu juga bisa melihat trending topics di media sosial seperti TikTok dan X.
Berdasarkan tren tersebut, cobalah bereksperimen dengan kontenmu. Misalnya, kamu bisa lebih sering membuat konten short video untuk menarik lebih banyak audiens. Tak kalah penting, kumpulkan feedback dan data pelanggan untuk memahami hal-hal yang sedang mereka minati. Gunakan informasi tersebut untuk menciptakan strategi bisnis digital yang lebih relevan.
Baca juga: Kenapa Inovasi Bisnis itu Penting? Ini 4 Alasan Utamanya!
Perkuat layanan pelanggan
Memang betul bahwa kesuksesan bisnis digital sangat bergantung pada kualitas produk. Namun, hal tersebut bukanlah satu-satunya kunci keberlanjutan bisnis. Selain itu, kamu juga perlu memberikan layanan pelanggan sebaik mungkin untuk meningkatkan loyalitas mereka.
Pastikan kamu selalu memberikan respons cepat kepada pelanggan di semua platform. Jika perlu, gunakan chatbot yang mampu menjawab pertanyaan dengan cepat. Lalu, buatlah sistem komplain yang mudah, misalnya dengan menyediakan fitur live chat atau formulir pengaduan pada website. Agar pelanggan merasa lebih dihargai, buatlah loyalty program untuk memberikan reward kepada pelanggan yang sering berbelanja.
Bangun brand story yang kuat
Ide bisnis digital juga perlu dibarengi dengan brand story yang kuat. Brand story adalah narasi yang kamu buat untuk menunjukkan identitas, nilai-nilai, atau komitmen bisnismu. Tujuannya adalah membangun hubungan emosional dengan pelanggan. Sebab, pelanggan umumnya cenderung lebih percaya dan loyal terhadap bisnis yang memiliki cerita menarik.
Lantas, cerita seperti apa yang harus kamu tonjolkan?
Kamu bisa menceritakan inspirasi di balik pendirian bisnis, proses pembuatan produk yang selalu mematuhi standar, atau komitmenmu dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Agar lebih menarik, buatlah konten visual dengan desain yang mencerminkan identitas bisnismu.
Gunakan analytics untuk perencanaan bisnis
Terus optimalkan strategi bisnis digital untuk meningkatkan peluang kesuksesan. Gunakan data analitik untuk memahami perilaku dan kebiasaan pelanggan, sehingga kamu dapat merancang strategi yang relevan dan tepat sasaran.
Bagi yang memiliki website, gunakan Google Analytics untuk memahami bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website-mu. Sedangkan untuk di media sosial, biasanya masing-masing platform sudah mempunyai fitur Insights untuk membantumu memantau performa konten. Gunakan data analitik tersebut untuk memahami elemen strategi yang perlu kamu pertahankan maupun perbaiki.
Buat sistem penjualan dan pembayaran yang mudah
Sistem pembayaran yang mudah dan praktis dapat meningkatkan peluang penjualan, lho. Kalau proses checkout terlalu rumit, bisa jadi pelanggan akan batal membeli produkmu. Jadi, optimalkan UI/UX website atau aplikasimu, pastikan proses checkout-nya tidak membingungkan.
Selain itu, sediakan berbagai opsi pembayaran agar pembeli bisa memilih metode yang mereka suka. Misalnya, selain menerima pembayaran melalui kartu kredit, debit, dan e-wallet, kamu juga bisa memasang QRIS. Dengan metode satu ini, pembeli hanya perlu scan kode QR untuk membayar produkmu. Jangan lupa terapkan juga sistem instant checkout supaya pembeli tidak perlu mengisi ulang detail pengiriman pada pembelian berikutnya.
Berbagai ide bisnis digital di atas memungkinkanmu untuk memulai usaha sendiri dengan modal minim. Di samping itu, sifatnya yang berbasis online juga memberikan fleksibilitas, sehingga kamu bisa menjalankannya kapan pun dan dari mana pun. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi karena bisnis online dapat menjangkau pelanggan dari berbagai wilayah. Supaya bisnis digitalmu berkembang optimal, terapkan strategi di atas dengan tepat, ya!